Artikel ini berisi tentang :
- Aktif Bergerak Membantu Si Kecil Lebih Cerdas
- Lebih Mudah Mengenal Dunia Luar
- Membantu Anak Jadi Lebih Bahagia
- Sampai Kapan Si Kecil Harus Dibiarkan?
Orangtua mana sih yang tahan melihat tingkah Si Kecil yang sulit diam. Dia lari ke sana kemari dan membuat rumah jadi berantakan. Tidak hanya itu, tingkahnya yang tidak bisa diam itu pun bisa membuat Dads pusing, apalagi saat sedang capek baru pulang kerja.
Aktif bergerak banyak manfaatnya, selama tidak membahayakan Si Kecil dan orang-orang disekitarnya, sebaiknya biarkan saja dia menikmati aktivitasnya. Pasalnya, tingkahnya yang tidak bisa diam ternyata menyimpan banyak manfaat lho. Berikut diantaranya.
Aktif Bergerak Membantu Si Kecil Lebih Cerdas
Menurut Bindy Cummings, konsultan perkembangan anak, gerakan yang dibuat Si Kecil nyatanya berdampak pada perkembangan otak mereka. Dengan aktif bergerak, dia akan belajar untuk mengontrol tubuh dan postur tubuhnya dengan baik.
Selain itu, gerakan yang dibuatnya akan membuat motorik kasar dan halus Si Kecil terlatih dengan sempurna. Otomatis kegiatan ini akan berdampak positif pada pertumbuhan otaknya.
Walaupun begitu, Dads harus tetap bersama Si Kecil dan mengarahkan kegiatannya, sekaligus menjauhkannya dari hal-hal yang membahayakan.
Lebih Mudah Mengenal Dunia Luar
Menurut Sally Fitzgerald, konsultan dari Goodstart Early Learning, anak yang aktif menggunakan indera mereka untuk menjelajahi dunia luar, ternyata punya pengalaman yang lebih berharga untuk mengenal dunia luar.
Sementara jika anak lebih banyak mengenal dunia luar, mereka akan lebih mudah menyelesaikan tugas kompleks dikemudian hari, sekaligus meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.
Selain itu, anak yang sudah banyak mengenal dunia luar pun akan cenderung lebih percaya diri di lingkungannya, memiliki rasa ingin tahu yang lebih tinggi saat berada di lingkungan baru, dan mereka pun selalu tertarik untuk belajar hal-hal baru.
Membantu Anak Jadi Lebih Bahagia
Marry Sheedy Kurcinka, penulis buku Raising Your Spirited Child and Kids, Parents, and Power Struggles: Winning for a Lifetime, menyebut jika anak yang tidak bisa diam akan cenderung suka melakukan berbagai aktivitas fisik, seperti berlari dan melompat.
Aktivitas fisik ini sama dengan olahraga, dimana kegiatan ini akan membuat hormorn serotonin dalam tubuh Si Kecil akan meningkat sehingga membuatnya merasa lebih bahagia. Tidak hanya itu, peningkatan serotonin pun berkaitan dengan peningkatan nafsu makan dan berkurangnya depresi.
Lebih lanjut lagi, aktivitas fisik yang dilakukan Si Kecil pun akan membuatnya lebih bugar dan punya sistem kekebalan yang lebih baik.
Sampai Kapan Si Kecil Harus Dibiarkan?
Selama tidak membahayakan, Si Kecil sebaiknya diberi keleluasaan untuk bermain hingga usia 7 Tahun. Menurut Dik Doank, pendiri sekolah alam Kandank Jurank Doank, tugas anak-anak adalah bermain, dimana proses ini harus dilalui agar mereka tidak dewasa sebelum waktunya.
Artinya, saat Si Kecil dipaksa untuk diam dan menjauhi hal-hal yang disukainya, otomatis dia akan lebih banyak berfikir bagaimana menyenangkan orang lain dengan cara diam dan membuat mereka nyaman, sementara kenyamanan Si Kecil sendiri tidak tersalurkan.
Untuk mendukung aktivitasnya ini, Dik Doank menyarankan Dads untuk mengajarkan Si Kecil beberapa permainan tradisional, seperti gobak sodor yang lebih mementingkan unsur gerak, dan kerjasama. Permainan ini sendiri cukup sederhana dan mudah difahami, bahkan Dads bisa mulai mengajarkannya sejak Si Kecil berusia 2 tahun.