Artikel ini berisi tentang:
- Apa itu kista. Apakah berbahaya?
- Apa penyebab kista?
- Kapan harus waspada dengan kista?
- Apakah harus dioperasi?
Melewati proses kehamilan dengan lancar merupakan salah satu impian banyak wanita hamil. Sayang Moms, beberapa masalah kesehatan kerap menyerang hingga membuat beberapa wanita berada dalam posisi kehamilan berisiko, contohnya saja saat kista menyerang.
Apa itu kista. Apakah berbahaya?
Kista sejatinya merupakan bentukan tumor seperti balon yang berisi cairan. Kista sendiri bisa tumbuh di beberapa tempat, meskipun kebanyakannya tumbuh di kelenjar indung telur atau ovarium dan bibir alat vital, (misalnya kista kelenjar bartholine) dan sebagainya.
Mengenai bahaya atau tidaknya, tergantung dari jenisnya. Ada kista yang jinak, ada pula yang berbahaya. Untuk mengetahuinya, pemeriksaan USG wajib dilakukan. (oleh dr Yassin Yanuar Mohammad, SpOG., dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari RS Pondok Indah-Pondok Indah)
Misalnya kista lutein atau kista fungsional, yang sebenarnya hanyalah kantung telur yang tidak pecah. Jenis kista ini cukup jinak dan tidak membahayakan kehamilan. Biasanya, kista ini akan mengecil dan hilang sendiri saat kehamilan memasuki usia trimester kedua.
Kemudian ada juga kista bertipe ganas, yang biasanya akan membesar seiring bertambahnya usia kehamilan. Jenis kista ini cukup berbahaya karena bisa mengganggu kesehatan dan pertumbuhan janin.
Apa penyebab kista?
Penyebab kista cukup banyak, yang paling umum disebabkan karena tumor jinak seperti endometriosis (jaringan endometrium yang seharusnya tumbuh di dalam rahim, tapi malah tumbuh di luar rahim) hingga disebabkan karena kanker ovarium.
Selain itu, kista pun bisa muncul karena faktor genetik, respons imun tubuh rendah sehingga menyebabkan tubuh tidak bisa membunuh sel endometrium yang abnormal. (oleh dr Hari Nugroho SpOG, dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari RSUD Dr Soetomo Surabaya)
Penyebab lainnya, kista bisa disebabkan karena mentruasi yang keluar tidak sepenuhnya lewat vagina, dan perubahan sel peritoneum.
Kapan harus waspada dengan kista?
Seperti disebutkan di atas, kista jinak akan mengecil dan menghilang saat usia kehamilan mencapai trimester kedua. Tapi jika kista yang Moms derita terus membesar, sebaiknya Moms waspada. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan nyeri panggul saat berhubungan seksual, perut terasa tertekan dan lainnya.
Selain itu, dilansir dalam hellosehat, ada beberapa gejala lainnya yang membuat Moms harus waspada dengan kista yang diderita, diantaranya :
- Nyeri pada perut atau panggul secara tiba-tiba
- Pusing, lemah dan mata berkunang-kunang, hingga muntah
- Napas menjadi lebih cepat
- Demam tinggi
- Lebih sering buang air kecil karena tekanan pada kandung kemih.
- Merasa sangat kenyang, meskipun Moms hanya makan sedikit.
- Nyeri yang hebat di sekitar rahim.
Jika Moms merasakan gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter. Umumnya, dokter akan melakukan pemantauan dengan melihat bentuk dan ukuran kista tersebut lewat pemeriksaan USG.
Apakah harus dioperasi?
Jika ukuran kisa sudah lebih dari 7.6 cm, jalan operasi merupakan cara terbaik untuk mengangkat kista. Selain itu, kista pun disarankan untuk segera dioperasi jika berpeluang besar berkembang jadi kanker ovarium, menyebabkan rasa sakit yang sangat hebat dan bisa membahayakan janin.
Jangan khawatir Moms, meskipun sedang hamil, operasi pengangkatan kista masih tetap bisa dilakukan meskipun cukup berisiko. (oleh dr. Brahmana Askandar, SpOG (K), dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari Rumah Sakit Onkologi Surabaya)
Bagaimanapun juga, tindakan operasi selama kehamilan secara langsung akan berpengaruh kepada rahim dan janin. Hal ini disebabkan karena kista terletak pada ovarium atau indung telur, dan keduanya berhubungan erat dengan kehamilan.
Untuk menurunkan risiko keguguran atau masalah kesehatan lainnya, operasi pengangkatan kista sebaiknya dilakukan saat usia kehamilan mencapai 18-20 minggu. pasalnya, di usia ini plasenta sudah terbentuk sempurna, dan hormon progesteron pun sudah lebih stabil.