Dads, tidak ada alasan untuk tidak memberikan ASI, kecuali memang Dads menginginkan begitu atau karena faktor lainnya yang tidak memungkinkan Moms untuk menyusui. Tapi dalam kondisi normal, Moms masih tetap bisa memberikan ASI, walaupun statusnya sebagai ibu pekerja atau wanita karier.
Lantas, bagaimana cara memberikan ASI kepada anak ketika Moms sedang bekerja?
ASI perah, itulah jawabannya. Moms bisa memerah ASI kemudian menyimpannya di tempat khusus. Jika si kecil ingin menyusui, pengasuhnya di rumah tinggal membawa ASI tersebut di lemari pendingin kemudian menghangatkannya, dan memberikan ASI tersebut kepada si kecil. Gampang kan?
Nah, untuk melengkapi informasi tentang ASI, berikut merupakan tips cerdas memerah ASI ketika sedang bekerja.
- Usahakan untuk memerah ASI di ruang khusus menyusui atau Nursery Room. Kalau tidak ada, Moms bisa menggunakan ruang kosong yang bersih dan tertutup supaya merasa nyaman. Ingat, kondisi tidak nyaman pun berpengaruh kepada produksi ASI.
- Setelah penampungan ASI/Botol terisi penuh, langsung Moms tutup rapat dan simpan dalam cooler box portabel yang biasa anda bawa. O iya, selain alat perah, Cooler Box juga merupakan perlengkapan wajib ibu menyusui lho!
- Tandai botol ASI dengan menggunakan Tag khusus untuk mengetahui kapan tanggal dan jam berapa ASI tersebut diperah.
- Dalam kondisi normal, ASI sebaiknya di perah 2-3 tiga jam sekali. Untuk itu, pastikan Moms laporan dulu kepada rekan atau atasan ketika anda akan memerah susu. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi kesalahpahaman di kantor.
- Minta kelonggaran kepada atasan untuk menggunakan pakaian kerja modifikasi khusus menyusui. Pakaian khusus menyusui ini harus memiliki spesifikasi, yakni mudah dibuka, nyaman di pakai, dan mampu menutupi sebagian payudara anda ketika sedang memerah ASI.
- Usahakan Moms mendapatkan dukungan dari teman-teman kantor, terutama dari atasannya. Hal ini penting dilakukan supaya program ASI eksklusif ini berjalan lancar.
Dengan keinginan dan usaha yang kuat, pasti Dads dan Moms bisa memberikan ASI eksklusif sampai maksimal. Jangan lupa Dads, terus dukung Moms tercinta untuk memberikan ASI eksklusif kepada si kecil. OK!