Artikel ini berisi tentang :
- Tidak BAB Belum Tentu Sembelit
- Bagaimana Tanda Si Kecil Mengalami Sembelit?
- Hati-Hati Saat Perkenalkan MP-ASI
- Bagaimana Cara Mengatasi Sembelit?
Sembelit atau konstipasi merupakan sebuah kondisi yang membuat seseorang tidak bisa buang air besar dengan lancar. Tidak hanya menimpa orang dewasa, kondisi yang tidak menyenangkan ini bisa menimpa pada Si Kecil yang masih bayi, bahkan bisa terjadi hingga berminggu-minggu.
Tidak BAB Belum Tentu Sembelit
Banyak orang yang menggunakan cara paling praktis untuk mengenali sembelit pada Si Kecil, yakni dengan melihat frekuensi BAB-nya. Padahal menurut dr Meta Hanindita, SpA, dokter anak dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, cara diagnosa seperti ini kurang tepat.
Menurutnya, pola BAB setiap anak berbeda, tergantung dari apa dia konsumsi dan berapa usianya. Contohnya, jika Si Kecil berusia di atas 30 hari, dan mendapat ASI eksklusif, ada kemungkinan dia tidak BAB hingga 14 hari.
Makanya Moms, perlu pengamatan khusus untuk menjatuhkan vonis apakah Si Kecil mengalami sembelit atau tidak, apalagi jika selama ini dia terlihat baik-baik saja (tidak rewel).
Bagaimana Tanda Si Kecil Mengalami Sembelit?
Berbeda dengan orang dewasa yang bisa langsung menyampaikan keluhannya, sembelit yang dialami Si Kecil harus dikenali oleh Moms sebagai orangtuanya.
Caranya Moms bisa mengecek konsistensi feses atau kotoran Si Kecil. Jika feses mereka menyerupai bola-bola tanah liat kecil dan sedikit keras, bisa dipastikan Si Kecil mengalami sembelit ( oleh Jane Morton, M.D., Profesor Klinis Pediatric di Stanford University of Medicine, Amerika).
Selain itu, perhatikan juga frekuensi BAB-nya. Biasanya, Si Kecil yang masih berusia 0-4 bulan, akan BAB sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Jika sudah mengonsumsi MP-ASI (makanan padat), biasanya frekuensi akan berkurang, bahkan tingga 1-2 kali per hari.
Perhatikan juga warna kotorannya. Normalnya, warna feses Si Kecil berwarna kuning terang. Jika sampai 5 hari warna kotorannya terus berwarna cokelat tua atau hijau, sebaiknya Moms mulai waspada karena ini merupakan salah satu gejala sembelit.
Hati-Hati Saat Perkenalkan MP-ASI
Saat memperkenalkan MP-ASI, jangan hanya memperhatikan nutrisinya, tapi juga perhatikan fesesnya (oleh dr Melisa Anggraeni, Mbiomed, SpA dari RS Siloam Lippo Cikarang). Ini penting Moms, pasalnya usus dan sistem cerna Si Kecil masih dalam proses adaptasi, yang meningkatkan risiko sembelit.
Selain itu, ada kemungkinan makanan yang diberikan menyebabkan reaksi alergi. Inilah yang harus diwaspadai, dimana dampak alergi ini tidak hanya sembelit, tapi juga timbulnya ruam dan masalah pencernaan lainnya.
Untuk itu, Moms harus benar-benar peka dengan kondisi Si Kecil. Jika memang terlihat ada yang tidak beres, apalagi sampai ada darah, fesesnya berwarna hitam, atau malah pucat seperti dempul, sebaiknya segera hubungi dokter untuk solusi lebih lanjut.
Bagaimana Cara Mengatasi Sembelit?
Untuk mengatasi sembelit, Moms bisa memberikan obat pencahar alami bagi Si Kecil (oleh Jennifer Shu, M.D., Penulis Buku Food Fights: Winning The Nutritional Challenges of Parenthood Armed with Insight, Humor, and A Bottle of Ketchup).
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan buah plum yang direndam dengan air panas dan biarkan semalaman. Setelah itu, minumkan pada Si Kecil sedikit demi sedikit. tidak perlu banyak-banyak, cukup 1-2 sendok makan saja.
Jika Si Kecil sudah diberi MP-ASI, Moms bisa memberikan buah apel yang diblender. Alternatif lainnya, Moms bisa memberikan buah persik, kacang polong, pir, atau bayam. Tapi ingat, bahan-bahan tersebut harus dihaluskan (dijus) agar mudah dicerna.
Selain dengan makanan, Moms bisa memberikan pijatan ringan di area perut dengan gerakan searah jarum jam, kemudian mandikan Si Kecil dengan air hangat agar tubuhnya lebih relaks dan suhu panas dari air mandinya dapat memperlancar kembali sistem pencernaannya.
Metode lainnya yang bisa Moms coba adalah, dengan melakukan latihan ringan bagi Si Kecil. Caranya, baringkan Si Kecil dalam posisi tubuh lurus, kemudian angkat kakinya kanannya seperti gerakan mengayuh sepeda. Lakukan secara lembut dan bergantian dengan kaki kiri.