Moms, tahukah bahwa indera peraba mulai berkembang sejak janin dalam kandungan? Setelah bayi lahir, indera ini terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Tentunya, kita perlu memberikan stimulasi yang tepat agar kemampuan indera peraba ini optimal.
Nah, dalam proses stimulasi atau memberikan rangsangan pada bayi, biasanya melibatkan indera penglihatan dan pendengaran. Meski begitu, peran kulit juga menjadi penting untuk merasakan sesuatu. Pengalaman pertama Si Kecil dengan lingkungan terdekatnya pun terjadi melalui sentuhan.
Secara umum, bayi lahir dengan kulit yang sensitif. Ada berbagai area tubuh Si Kecil yang cenderung lebih sensitif pada sentuhan, di antaranya area wajah (pipi, mulut), perut, tangan, dan telapak kaki.
Pada bayi, indera peraba penting untuk perkembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial dan emosional. Ketika Moms berinteraksi melalui sentuhan dengan cara yang tepat, Si Kecil akan mengembangkan berbagai kemampuan tersebut. Kontak fisik yang dijalin akan membuat bayi belajar mengenai dunianya. Bayi pun akan mengungkapkan kebutuhannya melalui gerakan tubuh.
Perlu kita ketahui pula, sentuhan tak semata-mata memengaruhi perkembangan bayi pada fase awal usia kanak-kanak. Akan tetapi, sentuhan juga berdampak secara jangka panjang. Karena itu, penting sekali Moms untuk selalu memberikan sentuhan-sentuhan yang lembut pada Si Kecil.
Lalu, bagaimana tahap perkembangan indera peraba bayi? Dalam rentang waktu 0-6 bulan, Si Kecil diharapkan sudah mampu melakukan beberapa hal berikut ini:
- Bayi dapat memutarkan kepalanya sebagai respons atas sentuhan lembut yang dilakukan Moms pada area pipinya. Ia akan berusaha mengeskplorasi sumber sentuhan dengan menggunakan mulutnya.
- Bayi akan berusaha menggenggam jari Moms saat telapak tangannya disentuh. Atau, ketika Moms menaruh sesuatu pada telapak tangannya, Si Kecil akan berusaha menggenggam. Hal ini merupakan refleks menggenggam bayi.
- Si Kecil juga bisa mengenali dan merespons berbagai sentuhan dan gelitikan. Selain itu, saat ia menggigit mainan gigit (teether) yang empuk, Si Kecil mencoba mengenal tekstur dengan bibir dan lidahnya yang sensitif. Ini yang membuat mainan gigit banyak dibuat dengan tekstur.
- Si Kecil juga belajar mengetahui perbedaan antara benda yang keras dan lunak.
- Bayi juga sudah mulai berusaha untuk menggapai dan menyentuh objek di sekitarnya pada rentang usia ini.
- Ia juga akan berusaha mengoper objek itu dari satu tangan ke tangan lain.
- Si Kecil juga dapat dikenalkan dengan mainan yang dapat mengeluarkan bunyi atau suara bila dipegang atau disentuh. Ia merasa senang mengeksplorasi mainan itu.
Mengasah indera Peraba Bayi
Moms, seiring perkembangan motorik halus dan kasar Si Kecil, ia akan mengenal beragam benda dengan bermacam jenis permukaan dan tekstur. Pada momen inilah indera peraba bayi terstimulasi sehingga berkembang. Melalui permainan pula, Moms bisa merangsang atau mengasah sensitivitas dan kemampuan perabaan Si Kecil. Berikut ini beberapa upaya stimulasi mengasah indera peraba bayi sesuai usia yang bisa Moms coba lakukan:
Bayi Usia 0-3 bulan
indera peraba merupakan salah satu alat berkomunikasi bagi Si Kecil. Bagi bayi yang belum dapat bicara, sentuhan lembut tangannya di wajah Moms dapat menyiratkan ucapan terima kasih. Demikian sebaliknya, belaian lembut Moms yang dirasakannya adalah suatu jalinan komunikasi yang dekat atau intim.
- Biarkan Si Kecil merasakan beragam sensasi melalui indera perabanya, dengan memberikan bermacam stimulasi sentuhan. Misalnya dengan usapan lembut, menggelitik, dan garukan pelan dan lembut. Coba gelitik pelan telapak tangan dan kakinya. Lalu, cium lembut beberapa bagian tubuhnya. Tiupkan bibir Moms sambil menyentuh kulitnya. Sentuhan lembut ini juga membantu Si Kecil untuk terlelap. Bahkan, pada bayi yang lahir prematur, sentuhan yang lembut dapat membantu meningkatkan berat badan, kesiagaan, aktivitas, dan selanjutnya dokter akan membolehkan ia untuk dibawa pulang ke rumah.
- Cobalah Moms memeluk dan mengayun pelan Si Kecil. Ia juga akan merasa tenang dan nyaman.
- Sebelum memandikan Si Kecil, biarkan permukaan kulitnya merasakan sensasi dari handuk dan kain alas. Sentuhlah dan usap seluruh permukaan tubuh Si Kecil sebelum dimandikan. Demikian pula saat akan memakaikan baju Si Kecil. Hal ini akan membantu bayi mengenal banyak tekstur dan suhu banyak barang.
- Ketika menyusui, cobalah pakai kalung manik-manik dengan berbagai bentuk, tekstur, ukuran dan berat untuk disentuh, diraba dan dipegang Si Kecil sambil menyusui. Pastikan tali kalung harus kuat, tidak mudah putus dan tak mengandung bahan beracun atau berisiko bahaya lainnya. Atau, bisa juga membiarkan jari-jari tangannya menggenggam salah satu jari tangan Moms saat ia menyusu. Hal ini membuat ia merasa nyaman, rileks dan siap menerima ASI.
- Selain saat menyusui dan memandikan, indera peraba juga dapat distimulasi saat mengganti pakaian, mengganti popok, menggendong, atau berjalan sambil memeluk Si Kecil. Tiap sentuhan dari Moms dan Dads bisa membantu Si Kecil untuk lebih sensitif. Bahkan perbedaan kulit Moms dan Dads juga akan membantu Si Kecil. Sehingga, pastikan Dads juga rutin mengganti popok Si Kecil, ya. Moms dan Dads bisa menggunakan Merries dengan tipe perekat untuk newborn (NB). Merries NB ini telah didesain untuk memudahkan Moms atau Dads mengganti popok Si Kecil, karena memiliki perekat yang bisa dilepas pasang, sehingga Moms atau Dads bisa menyesuaikan rekatan popok sesuai kebutuhan bayi tanpa khawatir perekat kehilangan daya rekat setelah dilepas pasang berkali-kali. Popok Merries tipe NB juga telah didesain agar ukurannya sesuai dengan bayi baru lahir, sehingga Moms dan Dads tidak perlu khawatir popok bocor karena ukuran yang tidak sesuai dan bayi tetap nyaman.
Riset membuktikan, bayi baru lahir yang disusui, disentuh atau digendong, perkembangan mental dan fisiknya terus berkembang. Dengan kata lain sentuhan, tidak hanya akan menenangkan bayi, akan tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan dan tingkat kenyamanan Si Kecil.
Menurut Direktur Touch Research Institute di University of Miami Medical School, Tiffany Field, PhD, sentuhan rutin yang dirasakan Si Kecil akan mendukung tumbuh kembangnya. Hal ini membantu Si Kecil percaya dan merasa aman dengan situasi di sekitarnya. Sehingga membantu ia untuk tumbuh dengan optimal. Selain itu, pertambahan berat badan bayi prematur yang dipijat rutin lebih pesat dibandingkan bayi yang tidak dipijat.
Tak kalah penting, sentuhan dengan bayi juga bermanfaat positif buat Moms. Di saat merasa lelah dan kerepotan mengurus serta merawat bayi baru lahir, Moms akan mendapatkan kehangatan bayi di dalam pelukan.
Bayi Usia 3-6 Bulan
Bermain sangat penting bagi perkembangan dan pembelajaran Si Kecil. Bermain dengan mainan khusus usia bayi yang bermacam bentuknya dapat memberikan manfaat positif dan membantu merangsang perkembangan Si Kecil.
- Carilah benda dan mainan dengan berbagai tekstur seperti lembut, kasar, keras, lunak, ukuran kecil/besar dan mainan yang dapat bersuara seperti mainan gemerincing. Misalnya, sendok, sikat gigi, sikat rambut yang halus, potongan buah. Moms juga dapat mengeksplorasi tekstur melalui berbagai macam kain, bulu, dan kardus. Namun perhatikan keamanan mainan atau barang tersebut, hindari yang bisa menyebabkan bahaya pada Si Kecil, apalagi jika benda berukuran kecil sehingga mudah ditelan oleh Si Kecil. Hindari pula meninggalkan Si Kecil sendirian walau sekejap karena ia berisiko memasukkan benda ke mulutnya. Moms bisa membolehkan Si Kecil main hanya jika Moms atau Dads sedang berada di dekat Si Kecil.
- Moms juga bisa memulai dengan cara membuka telapak tangan Si Kecil dan mengusapnya dengan berbagai tekstur. Jika ia tertarik, Si Kecil mungkin akan mengoper benda tersebut dari satu tangan ke tangan lainnya.
- Upaya lain yang bisa dilakukan adalah melakukan pijatan. Hal ini dapat menguatkan rasa kasih sayang dan kebahagiaan emosional jangka panjang. Langkah ini juga baik untuk bayi prematur dan bayi dengan berat badan ringan. Namun, Moms jangan asal menenekan badan Si Kecil ya. Cari tahu cara memijat Si Kecil dengan membaca artikel ini.
Perhatikan bagaimana respons Si Kecil atas berbagai stimulasi dan sentuhan tersebut. Dengan demikian, Moms juga belajar untuk memahami keinginan dan kebutuhan Si Kecil.
Nah, selamat mencoba menstimulasi indera perabaan Si Kecil ya Moms!