Bayi baru lahir dalam kondisi prematur sendiri biasanya lahir saat kehamilan masuk ke usia 37 minggu atau kurang. Setiap ibu sangat tak ingin mengalami hal tersebut. Sebab, kelahiran prematur bisa menimbulkan banyak dampak negatif, salah satunya adalah gangguan sistem saraf pada Si Kecil yang baru lahir.
Moms bisa melakukan langkah pencegahan sedini mungkin, agar menghindari kelahiran secara prematur. Di artikel ini, Merries akan berbagi cara mencegah bayi baru lahir prematur yang bisa Moms lakukan. Namun, sebelumnya akan jelaskan dulu apa saja penyebab bayi lahir prematur yang bisa dibaca di bawah ini!
Penyebab Bayi Lahir Prematur
Sebetulnya, para peneliti belum menemukan penyebab pasti dari kelahiran prematur. Namun, mereka menemukan beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya hal tersebut. Adapun beberapa faktor yang dimaksud adalah:
Infeksi Pada Kehamilan
Faktor pertama yang bisa menimbulkan kelahiran prematur adalah infeksi pada kehamilan. Kalau dibiarkan, infeksi itu bisa menimbulkan ketuban pecah secara dini sekaligus kelahiran prematur. Adapun beberapa contoh infeksi tersebut adalah infeksi rubella, herpes simpleks, atau toksoplasmosis.
Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Gaya hidup juga memengaruhi kelahiran Si Kecil. Bila gaya hidup yang diterapkan tidak sehat, risiko lahir prematur bisa saja terjadi. Beberapa contoh gaya hidup tak sehat yang bisa menimbulkan prematur sendiri adalah:
- Mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, terutama selama masa kehamilan.
- Obesitas.
- Merokok.
Penyakit dan Kondisi Kehamilan
Ibu hamil yang menderita penyakit tertentu seperti diabetes, jantung, atau ginjal mesti hati-hati. Pasalnya, kondisi tersebut juga bisa menjadi pemicu kelahiran secara prematur. Setidaknya ada tiga kondisi kehamilan yang bisa memengaruhi terjadinya kelahiran prematur, yaitu:
- Operasi pada rongga perut saat masa kehamilan yang diakibatkan penyakit tertentu.
- Inkompetensi serviks, yaitu kondisi dimana leher rahim yang lemah, sehingga bisa terbuka sewaktu-waktu.
- Solusio plasenta, yakni kondisi dimana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum bayi waktunya lahir. Hal tersebut nantinya akan menimbulkan pendarahan atau terhambatnya suplai oksigen ke bayi yang akan lahir.
Faktor-Faktor Lainnya
Selain tiga faktor di atas, ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan kelahiran prematur. Beberapa faktor itu adalah:
- Ibu yang mengalami masa kehamilan 6 bulan setelah kehamilan sebelumnya atau saat ibu mengandung anak kembar.
- Ibu pernah mengalami keguguran, kelahiran prematur, atau bahkan aborsi.
- Pernah menjalani kehamilan via bayi tabung.
- Pernah mengalami trauma, stres, cedera, atau kekerasan di masa kehamilan.
- Menjalani kehamilan di usia kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun.
Cara Mencegah Bayi Lahir Prematur
Walau tak bisa dicegah seratus persen, Moms masih bisa melakukan pencegahan sedini mungkin guna mengurangi risikonya. Untuk melakukannya, Moms bisa coba ikuti cara-cara yang ada di bawah ini:
Menghindari Gaya Hidup Tidak Sehat Selama Masa Kehamilan
Salah satu faktor yang menyebabkan kelahiran prematur adalah gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, minum alkohol, serta mengonsumsi narkoba. Hindarilah gaya hidup itu selama masa kehamilan, jika ingin Si Kecil lahir sesuai waktunya. Bila kesulitan, Moms bisa meminta bantuan kepada dokter, dimana mereka nantinya akan memberikan program khusus untuk berhenti dari berbagai gaya hidup tidak sehat.
Berhati-Hati Terhadap Infeksi yang Moms Derita
Tak jarang ibu hamil akan mengalami infeksi, baik ringan maupun berat. Apa pun bentuk infeksi itu, Moms harus berhati-hati agar infeksinya tidak memicu kelahiran prematur. Berkonsultasilah ke dokter supaya Moms bisa mengobati infeksi tersebut.
Kalau Moms dalam kondisi fit, Moms bisa melakukan langkah-langkah pencegahan dari infeksi. Semisal mencuci tangan secara rutin, tidak menyentuh kotoran hewan (terutama hewan peliharaan), serta memakai alat kontrasepsi saat berhubungan badan.
Menjaga Berat Badan Tetap Ideal
Selain agar Moms tetap sehat selama masa kehamilan, menjaga berat badan juga bisa meminimalisasi terjadinya kelahiran prematur. Moms bisa mengonsumsi makanan dengan gizi yang lengkap dan seimbang. Lengkapi asupannya dengan makanan yang mengandung lemak tak jenuh. Sebab, makanan semacam itu bisa menurunkan risiko terjadinya kelahiran prematur.
Memperhatikan Jarak Kehamilan
Kalau Moms ada rencana hamil lagi setelah melahirkan, mohon perhatikan jarak kehamilannya. Seperti yang pernah Merries jelaskan, jarak kehamilan yang terlalu dekat (sekitar 6 bulan setelah melahirkan) bisa menimbulkan kelahiran prematur.
Menurut University of Utah Health, jarak kehamilan yang paling ideal 18 bulan setelah kelahiran sebelumnya. Untuk menjaga jarak kehamilannya, Moms bisa menggunakan KB atau alat kontrasepsi lainnya. Bila bingung, Moms bisa konsultasi dulu ke dokter mengenai alat kontrasepsi mana yang cocok untuk Moms.
Mengontrol Masalah Kesehatan yang Diderita
Cara terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan mengontrol masalah kesehatan yang Moms derita, terutama di masa kehamilan. Agar mudah dalam melakukannya, Moms tentu saja mesti berkonsultasi ke dokter. Pihak dokter nantinya akan memastikan apakah masalah kesehatan yang Moms derita bisa diatasi atau tidak, serta memberikan perawatan yang dibutuhkan Moms.
Itulah cara-cara yang bisa Moms lakukan guna mengurangi risiko kelahiran prematur. Semoga bisa Moms praktikkan, sehingga nanti Moms mampu melahirkan SI Kecil lahir dalam kondisi ideal dan sehat .
Kalau nanti Si Kecil sudah lahir, jangan lupa untuk memenuhi segala kebutuhan, termasuk popok yang akan dipakai Si Kecil. Moms bisa gunakan produk Merries Premium Tape New Born untuk Si Kecil yang baru lahir .
Popok Merries Premium Tape memiliki 3 lapisan yang bersirkulasi udara yang berfungsi untuk menyerap banyak cairan dan melepas kelembaban sehingga kulit Si Kecil bebas bernapas.
Merries Premium Tape juga dilengkapi perekat yang bisa dilepas pasang berulang kali, sehingga siapa pun dapat memasang popoknya. Termasuk Moms yang baru belajar memasangkan popok. Popok Merries Premium Tape kini tersedia dalam New Born hingga ukuran L , yang bisa Moms cek di sini.