Suatu pekerjaan biasanya ditanggapi berbeda oleh si kecil. Ada yang menganggap pekerjaan itu mudah tetapi ada yang bilang sulit. Saat si kecil mengalami kesulitan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, Moms janganlah terlalu ikut campur dalam membantunya. Terlalu banyak membantu si kecil tentu saja berdampak kurang baik untuk perkembangan si kecil. Lalu, bagaimana caranya agar Moms bisa menahan diri untuk tidak terlalu sering membantu?
Memantau Si Kecil saat Mengerjakan PR
Mengerjakan pekerjaan rumah bagi si kecil terkadang begitu menyusahkan dan menguras pikiran. Apalagi PR Matematika, yang bisa membuat si kecil kebingungan sendiri. Terkadang Moms gerah untuk ikut campur mengerjakannya. Tetapi, mulai saat ini Moms harus berhati-hati karena kadang bantuan Moms malah membuat si kecil menjadi stress dalam menyelesaikan PR Matematika.
Stress ini akan berpotensi membuat si kecil kurang suka terhadap mata pelajaran Matematika dan menganggapnya sebagai pelajaran tersulit. Ada baiknya Moms memantau si kecil dalam mengerjakan PR saja. Setelah itu, cobalah mengecek hasil akhir kerjaan si kecil. Jika si kecil mengerjakan salah, jangan memarahinya. Berilah pengertian dan pembetulan untuk soal yang salah. Yang terpenting adalah jangan menekan dan memarahi si kecil.
Membiarkan Si Kecil Menjadi Diri Sendiri dengan Memberikan Kesempatan
Membiarkan si kecil menjadi dirinya sendiri lebih baik untuk tumbuh kembang dan perkembangan mental si kecil. Moms bisa memberikan kesempatan lebih luas bagi si kecil untuk melakukan beberapa hal positif yang disukai si kecil. Misalnya, si kecil menyukai seni musik. Maka Moms bisa mendekatkan si kecil dengan seni dengan memberikan alat musik agar si kecil belajar memainkan alat musik sendiri sesuai dengan keinginannya.
Walaupun sering salah, tetapi Moms cukup membiarkannya saja. Jangan membetulkannya. Setelah si kecil mulai lebih tertarik dengan alat musik itu, Moms bisa bertanya pada si kecil untuk ikut kursus main alat musik. Langkah ini jauh lebih baik daripada Moms harus selalu ikut campur setiap kegiatan si kecil.
Memberikan Contoh Kebiasaan Baik
Selain kedua hal diatas, Moms bisa memberikan contoh kebiasaan baik yang harus dilakukan si kecil. Moms jangan memaksa si kecil untuk melakukan ini dan itu karena akan membuatnya menjadi tertekan. Kebiasaan baik yang diajarkan haruslah dari diri Moms. Misalnya, Moms selalu meletakkan barang pada tempatnya, mematikan peralatan elektronik saat tidak digunakan, beribadah, dan lain-lain saat sedang bersama si kecil.
Dengan memberikan contoh kebiasaan baik itu, si kecil pasti akan mulai meniru kebiasaan baik Moms. Apabila si kecil melakukan kebiasaan yang kurang benar atau baik, Moms jangan langsung membenarkannya secara frontal. Moms bisa mengulangi kebiasaan baik itu sampai si kecil paham betul. Tetapi, jika si kecil masih kurang mengerti dengan contoh kebiasaan baik itu, Moms bisa memberikan pengertian terlebih dahulu secara baik-baik.