Artikel ini berisi tentang :
- Ikut Mengasuh Si Kecil
- Menentukan Perencanaan Keuangan
- Memberikan Rasa Aman dan Nyaman
- Jadi Sosok Inspirasi Keluarga
Masih banyak yang salah kaprah tentang tugas Dads dalam keluarga. Ternyata tidak hanya sebatas pencari nafkah saja, Dads pun punya peran penting lainnya yang harus dilakukan sebagai kepala keluarga. Mau tahu apa saja, kita simak yuk uraiannya berikut ini.
Ikut Mengasuh Si Kecil
Banyak orang masih berpikir jika tugas Dads cukup mencari nafkah saja, sedangkan tugas membesarkan dan pengasuh anak diserahkan sepenuhnya kepada pasangan.
Pola pikir seperti ini tidak jarang kerap menimbulkan masalah dalam keluarga. Misalnya, saat Si Kecil kerap bertingkah nakal, pasangan akan langsung disalahkan dan dianggap tidak mampu mendidik anak. Hal yang sama berlaku saat nilai sekolah Si Kecil anjlok, dan lainnya.
Padahal faktanya, Dads tetap punya kewajiban untuk ikut mengasuh dan membesarkan Si Kecil. Bahkan sudah banyak penelitian yang membuktikan jika keterlibatan Dads secara langsung dalam pengasuhan anak, akan membuat Si Kecil jadi anak yang lebih berprestasi.
Penelitian lainnya bahkan menyebut anak yang diasuh oleh Dads (bersama pasangan), akan menjelma jadi anak yang bahagia, lebih mandiri, dan punya kepercayaan diri yang tinggi. Semua itu merupakan modal utama untuk menghasilkan generasi yang terbaik.
Membagi waktu antara bekerja, istirahat dan mengasuh si kecil memang tidak mudah, tidak mudah, terlebih jika pekerjaan Dads menyita banyak waktu dan tenaga. Jika pekerjaan Dads memungkinkan untuk bisa pulang sore, setelah tiba di rumah, Dads bisa menyempatkan waktu sejenak untuk bermain bersama Si Kecil atau membantunya mengerjakan PR dari sekolahnya. Setelahnya, Dads bisa beristirahat untuk mengumpulkan tenaga untuk beraktivitas di kantor esok hari.
Namun jika pekerjaan Dads tidak memungkinkan untuk selalu pulang hari, sempatkanlah waktu untuk bersama Si Kecil saat akhir pekan. Pilih kegiatan yang menyenangkan sekaligus bermanfaat, seperti berolahraga bersama di pekarangan atau taman
Menentukan Perencanaan Keuangan
Dalam mengatur keuangan keluarga, kebanyakan masyarakat Indonesia masih menggunakan konsep, Dads sebagai pemimpin dan pencari nafkah, sementara pasangan bertugas sebagai menteri keuangan keluarga yang bertugas sebagai pengelola keuangan.
Sayangnya, konsep ini masih diterjemahkan secara sempit. Akhirnya, banyak kepala keluarga yang langsung menyerahkan seluruh penghasilan kepada pasangan, dan cenderung tidak mau ambil pusing terkait belanja keluarga, investasi, tabungan dan hal lainnya terkait masalah keuangan.
Kebiasaan inilah yang kerap menghasilkan buah pemikiran keliru “dasar istri tak bisa ngatur uang” saat kondisi keuangan keluarga berantakan, tanpa konsep keuangan yang jelas.
Faktanya, Dads seharusnya ikut terlibat langsung dalam perencanaan keuangan keluarga, termasuk menentukan arah investasi, jumlah tabungan, belanja bulanan dan lainnya. Tugas utama pasangan hanya mengelola sesuai dengan perencanaan yang sudah dirumuskan bersama.
Memberikan Rasa Aman dan Nyaman
Sebagai pria, Dads wajib memberikan rasa aman dan nyaman kepada keluarga. Tidak harus menyewa bodyguard atau menguntit pasangan dan anak saat pergi ke mana saja, tapi cukup tanamkan kemandirian dan pastikan Dads selalu siap siaga saat mereka membutuhkan.
Misalnya, saat mendengar Si Kecil jadi korban bullying di sekolah, Dads jangan hanya berdiam diri saja. Datangi pihak sekolah dan bicarakan kejadian ini dengan pihak sekolah, kemudian meminta mereka untuk lebih serius dalam memandang bullying, meskipun hanya bullying verbal.
Mengajarkan anggota keluarga untuk membela diri saat berada dalam situasi bahaya pun bisa disebut sebagai upaya Dads dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada keluarga.
Selain itu, berikan perhatian kepada pasangan dan Si Kecil, buka diskusi yang menyenangkan di waktu senggang, dan sediakan waktu khusus untuk family time. Cara-cara sederhana ini wajib Dads lakukan sebagai salah satu upaya untuk menjadikan keluarga sebagai tempat yang nyaman dan aman.
Jadi Sosok Inspirasi Keluarga
Jika hanya bekerja keras untuk mendapatkan income sebesar-besarnya agar keuangan keluarga tetap aman, Dads masuk dalam kategori pria standar. Tapi jika mampu jadi sosok inspiratif bagi keluarga, maka Dads masuk dalam kategori kepala keluarga yang luar biasa.
Menjadi sosok hero bagi keluarga sebenarnya mudah kok, tinggal sediakan banyak waktu untuk keluarga, sempatkan bermain dengan Si Kecil, dan tanamkan nilai-nilai moral yang baik untuk membentuk karakter keluarga yang lebih baik.
Dads pun wajib berusaha untuk tampil sebagai sosok yang sempurna dengan cara, tidak banyak mengeluh di hadapan anak-anak, meminimalisir kesalahan (baik dalam tindakan maupun ucapan), dan selalu mementingkan keluarga diatas kepentingan pribadi.
Selain itu, selalu tanamkan konsep pola asuh positif untuk membentuk karakter Si Kecil agar mereka menjelma menjadi anak yang mandiri dan percaya diri. Selamat mencoba!