Moms, punya anak kembar itu menyenangkan bukan? Punya baju harus sama, makanan ditata dengan desain dan bentuk yang sama, potongan rambut harus sama, beli mainan harus punya corak dan motif yang sama. Bahkan saking samanya, Moms harus memasang papan nama agar orang lain bisa membedakannya.
Waduh, tidak segitunya juga kali Moms! Bagaimanapun juga, walaupun si kecil punya fisik dan bentuk wajah yang sama, di dalamnya mereka itu pribadi yang beda lho! Jadi, sebisa mungkin jauhi kebiasaan menyama-nyamakan si kembar.
Menurut Psikolog Nessi Purnomo, kebiasaan menyama-nyamakan si kembar merupakan tindakan yang kurang bijak. Menurutnya, yang sama itu hanya casingnya saja. Jauh dalam diri si kembar, mereka itu merupakan pribadi yang berbeda.
Lebih jauh, dengan membiasakan si kembar selalu tampil sama, nantinya mereka akan menganggap jika saudara kembar itu harus selalu sama, termasuk dalam pencapaian prestasi, hobi, cita-cita, selera makanan dan berbagai hal lainnya.
Hal inilah yang membuat Nessi menekankan agar orang tua lebih banyak menonjolkan perbedaan antara mereka, termasuk dalam hal-hal kecil, contohnya saja dalam berpakaian dan model rambut. Dengan tampil berbeda, nantinya mereka akan tahu jika fisik yang sama, bukan berarti mereka harus selalu sama.
Selain itu, pendekatan dengan menonjolkan perbedaan inilah yang akan membantu Moms untuk menjelaskan kepada si kembar kenapa prestasi belajar mereka berbeda, selera makanan yang berbeda dan perbedaan-perbedaan lainnya yang mungkin selama ini membuatnya bingung.
Jadi, apakah si kecil tidak boleh didandanin sama?
Jangan berkecil hati Moms. Menonjolkan perbedaan disini bukan berarti Moms harus selalu membuat mereka berbeda. Hanya saja, yang perlu diperhatikan itu kadarnya. Moms masih bisa memberikan pakaian yang sama, tapi bedakan dari segi warna atau coraknya.
Selain itu, berikan kebebasan kepada mereka untuk memilih apa yang disukainya. Contohnya saja, jika si kakak lebih suka pakaian berwarna merah dan si adik suka pakaian berwarna biru, maka berikan pakaian sesuai dengan warna kesukaannya.
Hal ini setidaknya akan membuat mereka sadar jika perbedaan bukan hal yang dilarang bagi anak kembar. Lagian, secara fisik mereka sudah sama kok, jadi nggak perlu lagi kita mengumumkan kepada dunia jika mereka anak kembar dengan memberikan atribut yang selalu sama. So, biarkan si kembar berbeda!