Artikel ini berisi tentang :
- Berapa Berat Badan Ideal Si Kecil?
- Kenapa Berat Badan Si Kecil Turun?
- Hati-hati TBC!
- Bagaimana Cara Mengatasinya?
Selain tinggi badan, berat badan kerap jadi perhatian penting untuk menentukan apakah tumbuh kembang Si Kecil berjalan maksimal atau tidak. Tidak heran jika akhirnya banyak orangtua yang akan panik saat berat badan Si Kecil mengalami penurunan.
Berapa Berat Badan Ideal Si Kecil?
Berat badan ideal tentu harus disesuaikan dengan tinggi badan, dan jenis kelamin Si Kecil. Dilansir dalam hellosehat, berikut merupakan berat badan dan tinggi ideal Si Kecil yang berusia 1-5 tahun berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Anak laki-laki :
- Usia 1 tahun : berat 7.7-12 kg, tinggi 71-80.5 cm
- Usia 2 tahun : berat 9.7-15.3 kg, tinggi 81.7-93.9 cm
- Usia 3 tahun : berat 11.2-18.3 kg, tinggi 88.7-103.5 cm
- Usia 4 tahun : berat 12.7-21.2 kg, tinggi 94.9-111.7 cm
- Usia 5 tahun : berat 14.1-24.2 kg, tinggi 100.7-119.2 cm
Anak Perempuan
- Usia 1 tahun : berat 7.0-11.5 kg, tinggi 0-80.5 cm
- Usia 2 tahun : berat 9.0-14.8 kg, tinggi 7-93.9 cm
- Usia 3 tahun : berat 10.8-18.1 kg, tinggi 7-103.5 cm
- Usia 4 tahun : berat 12.3-21.5 kg, tinggi 9-111.7 cm
- Usia 5 tahun : berat 13.7-24.9 kg, tinggi 7-119.2 cm
Data berat badan dan tinggi badan ideal bagi Si Kecil sebenarnya bisa dilihat dari Kartu Menuju Sehat (KMS) yang dibagikan pihak Posyandu. Jika memiliki berat dan tinggi badan kurang ideal, sebaiknya Mom segera berkonsultasi ke dokter. Apalagi jika Si Kecil terlihat kurang lincah dalam bergerak.
Kenapa Berat Badan Si Kecil Turun?
Ada banyak faktor yang menyebabkan berat badan Si Kecil mengalami penurunan di usia 3-5 tahun, terutama karena aktivitasnya yang sekarang mulai padat. Si Kecil akan semakin bersemangat melakukan kegiatan olah fisik, mengamati lingkungan sekitar dan lebih banyak bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
Secara umum, berikut merupakan beberapa penyebab berat badan Si Kecil mengalami penurunan.
- Si Kecil adalah anak yang aktif, dia suka bergerak dan sangat lincah. Dia pun anak ceria dan lebih menikmati waktunya di luar ruangan.
- Jeda waktu makan yang terlalu jauh, atau Si Kecil mengalami masalah nafsu makan karena faktor jarang mendapat perhatian tentang waktu makan, suka jajan atau karena terlalu asyik bermain.
- Terjadi masalah penyerapan makanan pada tubuh Si Kecil.
- Faktor genetika. Untuk masalah ini, biasanya ditandai dengan tinggi badan yang tidak berkembang secara maksimal.
- Mengalami masalah fungsi organ, seperti sistem pencernaan yang kurang sehat, sistem hormonal, dan sistem imunologi.
Selama berat badan Si Kecil masih dalam tabel berat badan ideal (bisa dilihat dari data di atas atau berdasarkan data di KMS), Mom tidak perlu khawatir. Jika sudah dalam batas tidak ideal, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Hati-hati TBC!
Selain faktor di atas, Mom pun wajib memperhatikan faktor gejala TBC atau Tuberkulosis. Penyakit ini tidak hanya membuat penurunan berat badan dengan sangat drastis, tapi juga akan membuat tubuh Si Kecil kurus kering, gerakannya lamban dan sering batuk tanpa sebab yang jelas.
Dilansir dalam mayoclinic, berikut merupakan beberapa gejala TBC yang wajib Mom waspadai.
- Tidak nafsu makan (anoreksia)
- Berat badan tidak naik-naik, bahkan cenderung menurun.
- Terlihat tidak bergairah, gerakannya lambat dan tidak seceria teman-temannya.
- Demam lama atau berulang, tapi suhunya tidak terlalu tinggi (masih dibawah 35 derajat celcius).
- Malnutrisi atau mengalami gangguan gizi, meskipun Mom sudah memberikan nutrisi yang cukup.
- Batuk tidak berdahak dalam waktu lama atau berulang, mirip dengan gejala asma.
- Diare berulang-ulang tanpa sebab yang jelas.
Untuk memastikannya, dokter biasanya akan melakukan uji Tuberkulin atau uji Mantoux dengan cara menguji dahak (sputum test), dan foto rontgen untuk memastikannya. Segera hubungi dokter jika gejala-gejala tersebut mulai menyerang Si Kecil.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Tentukan dulu apa faktor penyebabnya. Jika karena penyakit atau kelainan, segera atasi dengan obat atau sesuai dengan rekomendasi dokter. (oleh Dr Aditya Suryansyah SpA, dokter spesialis anak dari RSAB Harapan Kita Jakarta)
Jika masalahnya ada pada faktor nutrisi, Mom bisa meningkatkan asupan nutrisi yang tepat bagi Si Kecil dengan cara menerapkan pola makan gizi seimbang, yang terdiri dari karbohidrat, vitamin, serat, protein, dan lemak sehat.
Contohnya, untuk sarapan Moms bisa menyediakan semangkuk sereal gandum utuh (karbohidrat dan serat), lengkap dengan susu (protein dan lemak baik), dan potongan buah-buahan (vitamin dan serat).
Hindari memberikan multivitamin atau obat peningkat nafsu makan tanpa petunjuk dokter. Bagaimanapun juga penggunaan multivitamin harus disesuaikan dengan kebutuhan. Agar aman, Mom bisa segera berkonsultasi dengan dokter. Selamat mencoba!