Artikel ini berisi tentang :
- Cara Kerja Suntik Botox
- Bolehkah ibu hamil melakukan suntik botox?
- Berlaku Untuk Ibu Menyusui
- Perawatan Kecantikan Terlarang Bagi Ibu Hamil
Meskipun sedang hamil, penampilan tetap harus diperhatikan dong Moms. Bagi mereka yang terbiasa melakukan perawatan kecantikan, suntik botox tentu bukan hal yang asing. Metode ini biasa digunakan untuk mengurangi kerutan, dan membuat kulit tampak lebih awet muda.
Cara Kerja Suntik Botox
Botox atau botulinum toxin, merupakan protein yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini merupakan racun yang sama yang menyebabkan botulisme, keracunan yang ditandai dengan munculnya kelopak mata turun, pandangan ganda, otot melemah dan sulit menelan.
Perawatan botox sendiri bekerja dengan cara mengikat ujung saraf otot dan menghalangi pelepasan zat kimia, sehingga otot di wajah berkontraksi. Kondisi inilah yang membuat kerutan di wajah tidak akan lagi terlihat, hanya beberapa jam setelah Moms melakukan perawatan botox.
Meskipun menggunakan racun, suntik botox tergolong perawatan kecantikan yang cukup aman, selama dilakukan oleh ahli dan kadarnya tidak berlebihan.
Selain itu, dilansir dalam babycenter.com, suntik botox tidak akan menyebabkan masalah jika Moms melakukannya sebelum masa kehamilan. Pasalnya, racun botox yang diedarkan tidak akan cukup untuk menyentuh area vital yang berhubungan dengan kehamilan.
Bolehkah ibu hamil melakukan suntik botox?
Hingga saat ini memang belum ada pertanyaan resmi secara medis yang melarang ibu hamil melakukan suntik botox. Hanya saja, Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency di Inggris, menyarankan agar Moms tidak melakukannya.
Dilansir dari laman situs klikdokter.com, dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap hewan pengerat yang sedang hamil, diketahui jika suntik botox akan membuat bayi hewan pengerat tersebut lahir dengan berat badan rendah, meningkatkan risiko bayi lahir prematur, dan meningkatkan risiko kematian pada bayi.
Meskipun penelitian ini masih dilakukan pada hewan, tim peneliti berani menyimpulkan jika suntik botox bisa memberikan pengaruh yang sama pada kehamilan manusia.
Terkait minimnya penelitian terkait pengaruh botox pada ibu hamil, para pakar beralasan sangat sulit melakukan penelitian karena botox harus benar-benar disuntikkan pada wanita hamil. Tentu saja ini tidak bisa dilakukan karena resikonya yang cukup besar.
Jadi kesimpulan sementara, suntik botox merupakan salah satu perawatan kecantikan yang terlarang dilakukan pada ibu hamil, kecuali ada kondisi medis tertentu yang mengharuskan Moms melakukan suntik botox. Itu pun harus berdasarkan persetujuan para ahli!
Berlaku Untuk Ibu Menyusui
Menariknya, suntik botox tidak hanya terlarang untuk ibu hamil, tapi juga sangat disarankan untuk dijauhi oleh ibu menyusui karena dampaknya bisa berisiko pada Si Kecil. (oleh dr. Hilda Hutcherson, dokter spesialis kandungan dan kebidanan Columbia University Medical Center)
Menurut dr. Hilda, Clostridium botulinum merupakan bakteri yang cukup agresif, dan berisiko menyusup hingga kelenjar air susu. Dikhawatirkan, perawatan botox ini malah akan meracuni Si Kecil, dan menimbulkan dampak mengerikan untuknya seperti penyakit botulisme.
Dilansir dari situs laman theasianparent Indonesia, botulisme pada bayi adalah sebuah penyakit yang terjadi ketika bayi menelan bakteri, yang kemudian memproduksi racun di dalam tubuhnya. Apabila bayi terkena paparan spora Clostridium botulinum, dan bakteri dari spora tersebut berkembang biak di usus bayi, maka akan timbul racun yang sangat berbahaya.
Selain itu, suntik botox pun beresiko menyebabkan beberapa efek samping yang cukup berbahaya, termasuk menimbulkan reaksi alergi, seperti ruam dan gatal, menyebabkan sakit kepala, otot kaku, sakit leher atau punggung dan sesak nafas.
Efek samping lainnya yang mungkin terjadi pasca suntik botox adalah, diare, mual, sakit perut, hingga hilang selera makan. Karena efek samping inilah Moms disarankan untuk menjauhi perawatan suntik botox selama kehamilan, dan menyusui.
Perawatan Kecantikan Terlarang Bagi Ibu Hamil
Selain suntik botox, ternyata masih banyak perawatan kecantikan yang sebaiknya tidak dilakukan ibu hamil, menurut rekomendasi Food and Drugs Association. Diantaranya adalah :
- Produk perawatan wajah yang mengandung accutane, retin-A, retinol, beta hydroxy acid, asam retinoat, differin, dan asam salisilat. Bahan-bahan ini biasanya terdapat dalam obat anti jerawat, produk toner, dan produk anti-penuaan. Penggunaan produk yang mengandung bahan-bahan ini berbahaya karena dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi dan berbagai komplikasi kehamilan.
- Produk lipstik yang mengandung timbal karena bisa menyebabkan keracunan. Umumnya, produk lipstik ini berjenis matte dan lipstik yang tahan lama dalam sekali pulasan.
- Cat kuku dan hairspray yang mengandung bahan phthalates. Bahan ini terbukti meningkatkan risiko bayi menjadi cacat lahir.
- HIndari produk pewarna rambut, terlebih jika sampai menyentuh kulit kepala. Efeknya bisa sangat berbahaya untuk janin dalam kandungan.
Agar lebih aman, Moms disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum menggunakan produk-produk perawatan kecantikan.