Artikel ini berisi tentang :
- Apakah mungkin Si Kecil mengalami alergi ASI?
- Apa penyebab alergi ASI dan bagaimana gejalanya?
- Apakah harus berhenti memberikan ASI?
- Lakukan Upaya Pencegahan Alergi
ASI merupakan makanan terbaik untuk Si Kecil. Para pakar pun setuju dengan ini, bahkan mereka terus mengkampanyekan gerakan pemberian ASI eksklusif, yakni pemberian ASI selama 2 tahun penuh, dengan tambahan MP-ASI sejak Si Kecil berusia 6 bulan.
Apakah mungkin Si Kecil mengalami alergi ASI?
Jika alergi susu formula atau alergi makanan lainnya, pasti Moms sering mendengarnya. Tapi bagaimana mungkin Si Kecil alergi ASI, makanan utama yang seharusnya melindungi dan mencukupi seluruh kebutuhan nutrisi di awal masa kehidupannya?
Faktanya, alergi ASI memang ada dan mungkin saja terjadi. Penyebabnya bukan karena ASI, melainkan zat yang mengkontaminasi ASI akibat gaya hidup yang Moms jalankan. (oleh dr Sumadiono, SpA(K), dokter spesialis anak di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito)
Meskipun begitu, kasus alergi ASI tergolong sangat sedikit, hanya 2-3 alergi ASI dari 100 bayi yang mengalami gejala alergi. Sementara sisanya, mereka tetap bisa mengonsumsi ASI, meskipun memiliki alergi, baik alergi protein susu, hingga alergi makanan tertentu.
Sebagai catatan, konsumsi makanan dan minuman penyebab alergi ASI tidak menyebakan kualitas ASI berkurang (dalam hal kandungan gizi), hanya saja jadi berbahaya karena sudah terkontaminasi alergen atau zat penyebab alergi.
Apa penyebab alergi ASI dan bagaimana gejalanya?
Seperti disebutkan di atas, alergi ASI disebabkan karena ada zat yang mengkontaminasi ASI, sehingga menimbulkan reaksi alergi. Dilansir dalam livingstrong, alergi ASI kebanyakan diderita oleh bayi dengan ibu yang rutin konsumsi kafein.
Selain itu, alergi ASI pun bisa disebabkan karena Moms terlalu banyak, atau terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman berikut ini :
- Konsumsi minuman berlakohol selama menyusui. Hal ini disebabkan karena racun dalam alkohol bisa menembus pembuluh darah, hingga akhirnya mengkontaminasi ASI.
- Makanan yang mengandung merkuri, seperti ikan makerel raja, ikan todak, dan tilefish. Risiko serupa bisa terjadi saat Moms bisa menggunakan kosmetik yang mengandung merkuri.
- Kebiasaan merokok dan menggunakan narkoba. Pasalnya, racun dalam rokok dan narkoba akan menembus pembuluh darah dan mengkontaminasi ASI.
Mengenai gejalanya, sebenarnya tidak berbeda jauh dengan gejala alergi lainnya. Si Kecil yang mengalami alergi ASI akan mengalami sesak nafas, timbul ruam kulit, diare dan muntah-muntah. Bahkan kondisi ini bisa terjadi hingga beberapa setelah menyusui.
Apakah harus berhenti memberikan ASI?
Menghentikan pemberian ASI kepada Si Kecil jelas bukan keputusan yang tepat, mengingat pangkal masalahnya bukan pada ASI, tapi karena kontaminasi zat-zat tertentu. (oleh Dr dr Zakiudin Munasir, SpA(K), dokter spesialis anak dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Maka dari itu, hal pertama yang harus Moms lakukan adalah, coba cek bagaimana gaya hidup Moms selama menyusui, apakah masih mengonsumsi minuman keras, konsumsi makanan tinggi kafein, atau termasuk dalam kategori terpapar merkuri, baik dari makanan atau kosmetik?
Jika ada kebiasaan buruk yang hingga kini masih dijalankan, dan berisiko menyebabkan ASI terkontaminasi zat yang menyebabkan alergi, sebaiknya Moms hentikan kebiasan tersebut. Ini penting Moms, mengingat alergi bukan hal yang bisa dianggap enteng. Bahkan dalam kondisi parah, bisa menyebabkan kematian.
Jika sulit menemukan penyebab alergi, cobalah untuk berkonsultasi dulu dengan dokter. Biasanya, dokter akan memberikan beberapa instruksi untuk memastikan zat apa yang menimbulkan reaksi alergi pada Si Kecil, sekaligus bagaimana cara menanganinya dengan baik.
Lakukan Upaya Pencegahan Alergi
Seperti disebutkan di atas, alergi ASI kebanyakan disebabkan karena perilaku Moms sendiri. Maka dari itu, untuk mencegahnya, upaya terbaik yang harus Moms lakukan adalah, jalankan gaya hidup sehat dengan memperbanyak konsumsi makanan sehat, terutama sayuran dan buah-buahan.
Selain itu, Moms pun disarankan untuk rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Dengan cara ini, selain kesehatan yang lebih terjaga, kualitas dan kuantitas ASI pun akan lebih terjamin.
Jangan lupa jauhi berbagai hal yang bisa mendatangkan dampak buruk bagi kesehatan, seperti mengurangi konsumsi kafein, hentikan kebiasaan konsumsi minuman beralkohol, jauhi rokok dan narkoba, serta gunakan kosmetik yang dipastikan aman untuk ibu menyusui. Semoga bermanfaat!