Artikel ini berisi tentang :
- Rutin Ajak Si Kecil ke Dokter Gigi
- Beri Tahu Intinya Saja!
- Biarkan Dokter Gigi Menjelaskan Prosedurnya
- Peluk dan Berikan Pujian!
Memeriksakan gigi Si Kecil ke dokter gigi bukanlah pekerjaan mudah. Selama ini, imej yang dibangun banyak orang adalah, dokter gigi sangat jahat dan menakutkan hingga anak-anak pun enggan untuk pergi ke dokter gigi. Nah, apakah Dads juga punya masalah yang sama?
Rutin Ajak Si Kecil ke Dokter Gigi
Jangan menunggu sakit gigi, baru pergi ke dokter gigi. Cara ini justru malah membuat imej dokter gigi jahat makin melekat di hati Si Kecil. Yang benar, ajak Si Kecil untuk rutin untuk pergi ke dokter gigi, meskipun tidak sedang sakit gigi. ( oleh Dr. Eva Fauziah, drg., Sp.KGA, Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia)
Dengan cara ini, selain kesehatan gigi Si Kecil akan terus terpantau (tidak sulit ditangani jika sampai ada masalah pada giginya), Dads pun tidak perlu repot-repot untuk membujuk Si Kecil saat dirinya harus mendatangi dokter untuk menyampaikan keluhannya.
Menurut Dr. Eva, idealnya Si Kecil diajak untuk memeriksakan giginya sebanyak 2 kali dalam setahun atau per 6 bulan sekali. Mengenai mulai kapan mengajak Si Kecil ke dokter gigi, hendaknya Dads mulai Si Kecil ke dokter gigi sejak usianya mencapai 7 tahun.
Beri Tahu Intinya Saja!
Saat bicara tentang dokter gigi, biasanya Si kecil akan langsung ribut dan bertanya apa yang dilakukan. Nah, kebanyakan orang tua justru malah berjanji jika prosedur yang akan Si Kecil jalani sangat mudah, tidak terasa sakit dan sederet janji manis lainnya.
Jelas ini kesalahan besar. Menurut Dr. Eva, Dads harusnya tidak memberikan kabar bohong kepada Si Kecil, pasalnya jika Si Kecil ternyata mengalami rasa sakit saat ke dokter gigi, mereka akan menganggap Dads berbohong dan nantinya dia akan menolak untuk pergi lagi ke dokter gigi.
Alih-alih memberikannya janji manis, mendingan Dads memberitahu intinya saja. Misal, jika Si Kecil bertanya apa yang akan dilakukan oleh dokter gigi, katakan saja prosedurnya sama seperti ketika mereka pergi ke dokter lainnya saat sedang flu atau sakit demam kemarin. Cuma bedanya, sekarang yang diperiksa dokter gigi bukan tubuh, melainkan mulut dan gigi!
Biarkan Dokter Gigi Menjelaskan Prosedurnya
Jika terus bertanya, katakan saja jika Si Kecil akan tahu sendiri karena dokter gigi pun akan menjelaskannya. Di sisi lain, dokter gigi pun harus mampu merangkul dan memberi rasa nyaman pada anak-anak. (oleh Drg. Bonita Putri Arinida, ahli kesehatan gigi dari D’Gigiku Kids di Bandung)
Menurut drg. Bonita, bagaimanapun juga kesan pertama Si kecil terhadap dokter gigi, merupakan hal yang sangat penting. Maknya, memberikan imej positif tentang dokter gigi merupakan hal yang sangat penting dilakukan, misalnya dengan mengajak ngobrol Si Kecil mengenai sekolahnya dan lainnya.
Intinya, baik Dads ataupun dokter gigi yang dikunjungi, harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman pada Si Kecil. Disinilah tantangan Dads sebagai orangtua untuk mencari dokter gigi yang benar-benar ramah untuk anak, dan mampu membangun suasana jadi lebih menyenangkan.
Peluk dan Berikan Pujian!
Jika Si Kecil mau pergi ke dokter gigi, jangan lupa untuk memeluk dan memujinya. Hal ini pun berlaku setelah Si kecil Menjalani pemeriksaan gigi. Selain menumbuhkan sikap berani dan lebih percaya diri, pelukan pun ampuh membuat Si Kecil jadi lebih tenang. (oleh psikolog Dr Simon Moore)
Selain itu, hindari membujuk Si Kecil dengan iming-iming hadiah. Walaupun cara ini cukup efektif, tapi menyuap Si Kecil dengan sesuatu yang membuatnya senang malah akan membuatnya terbiasa, hingga akhirnya dia akan minta bayaran setiap hendak diperiksa oleh dokter gigi.
Selain itu, jangan lupa Dads pun harus menanamkan kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari, berkumur setelah makan, dan ajak mereka untuk membatasi konsumsi makanan manis, dan makanan lainnya yang dapat menyebabkan gigi cepat rusak. Selamat mencoba!