Artikel ini berisi tentang :
- Ayah Sebagai Pembimbing Belajar
- Penelitian Buktikan Anak Perempuan Lebih Dekat Dengan Ayah
- Dekat Dengan Ayah, Si Kecil Lebih Sukses
Biasanya, anak perempuan lebih dekat dengan ibunya. Hal ini cukup wajar, pasalnya waktu Dads memang lebih banyak di kantor ketimbang di rumah. Bahkan tidak jarang Anda pergi ke kantor saat Si Kecil masih terlelap dan pulang saat mereka sudah terlelap juga.
Kondisi inilah yang membuat banyak ayah sangat sulit untuk dekat dengan anak-anaknya. Terlebih masyarakat kita masih banyak yang menganut pola, anak perempuan harus dengan ibunya dan anak laki-laki harus dengan ayahnya.
Bagaimana Cara Agar Bisa Lebih Dekat Dengan Si Kecil?
Jangan khawatir Dads, walaupun Anda sangat sibuk dan punya sedikit waktu bersama mereka. Faktanya, Si Kecil bisa kok lebih dekat dengan Anda. Bahkan kalau mau, bisa saja Si Kecil menjelma menjadi anak papa, bukan anak mama lagi. Dengan kata lain, Si Kecil lebih dekat dengan Anda, ketimbang ibunya!
Menurut Dr Widodo Judarwanto SpA, "Children Grow Up Clinic" : Allergy Clinic Online - Picky Eaters Clinic, menyatakan jika Anda ingin membangun kedekatan bersama mereka, hal pertama yang harus anda lakukan adalah memberikan perhatian sejak dini.
Saat Si Kecil menangis, cobalah terlibat untuk menenangkannya, baik dengan cara memangkunya atau sekedar membujuknya untuk diam. Sementara jika Si Kecil sudah cukup besar, Anda bisa mendekatinya dengan cara menyempatkan diri untuk mengobrol dari hati ke hati.
Selain itu, Anda pun bisa meluangkan waktu sepulang kerja untuk bermain bersama Si Kecil, mengantarkannya ke sekolah, dan membangun kedekatan dengan bermain bersama di akhir pekan. Nggak perlu lama-lama Dads, yang penting waktu yang dihabiskan bersama Si Kecil berkualitas.
Ayah Sebagai Pembimbing Belajar
Dr. David Popenoe, sosiolog dan Co-Director di The National Marriage Project Rutgers, The University of New Jersey, mengatakan jika anak yang banyak berinteraksi dengan ayahnya, cenderung memiliki IQ lebih tinggi ketimbang anak yang tidak dekat dengan ayahnya.
Bukan tanpa alasan, sosok ayah sangat bisa diandalkan untuk membantu Si Kecil dalam belajar dengan mengajaknya mengulang kembali pelajaran di sekolah dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
Tidak hanya itu, sosok ayah pun dinilai sangat efektif untuk membantu kesiapan mental Si Kecil saat dia berhadapan dengan ujian sekolah. Buktinya, sudah banyak lho yang membuktikan jika anak yang lebih dekat dengan ayah, cenderung lebih kuat secara mental dan jauh lebih percaya diri, salah satunya penelitian yang dilakukan Father Involvement Research Alliace.
Sementara itu, Dr. David Popenoe, sosiolog dan Co-Director di The National Marriage Project Rutgers, The University of New Jersey, menyebut jika bimbingan langsung dari ayah selama proses belajar, bisa memberi dampak positif pada perkembangan fisik, emosi, kognitif, dan sikap Si Kecil.
Penelitian Buktikan Anak Perempuan Lebih Dekat Dengan Ayah
Sementara itu, dalam sebuah penelitian yang dilakukan California State University, Amerika, ketua penelitian, Melanie Mallers, menyebut jika 45 persen responden yang terdiri dari anak perempuan berusia 7-12 tahun, mengaku jika mereka merasa lebih dekat dengan ayahnya ketimbang sang ibu.
Alasannya, mereka menganggap jika ayah merupakan sosok pelindung dan enak untuk diajak bicara. Tidak hanya itu, sosok ayah pun dianggap mampu mengajarkan banyak hal, terutama pendidikan kemandirian dan membuat anak perempuannya merasa lebih percaya diri.
Dalam penelitian yang sama disebutkan juga jika anak perempuan lebih nyaman bicara dengan ayahnya tentang banyak hal, dari mulai urusan pelajaran, urusan permainan, urusan dan ceritan tentang teman-temannya hingga masalah khas anak remaja.
Melihat hasil penelitian ini, sangat disarankan Anda bisa terjun langsung dalam proses pengasuhan Si Kecil, bukan hanya sebatas mencari nafkah dan merencanakan pendidikan Si Kecil.
Dekat Dengan Ayah, Si Kecil Lebih Sukses
Fakta lainnya, sebuah penelitian yang dilakukan di Oxford University, menyebutkan jika keberhasilan Si Kecil di sekolah, berkaitan erat dengan kedekatan mereka dengan ayahnya. Makin dekat anak perempuan dengan ayahnya, makin besar kemungkinan mereka berhasil di sekolah.
Menanggapi hal ini, pimpinan penelitian, Dr. Kyle Pruett, menduga jika fenomena anak papa lebih berhasil di sekolah, tidak lepas dari bimbingan langsung dari ayah dalam proses belajarnya. Menurutnya, pola asuh ayah lebih menekankan Si Kecil untuk mandiri dalam mencari solusi sendiri, bukan meminta solusi.
Misalnya saja, saat seorang ibu melihat anaknya naik pagar, dia akan cenderung panik dan menurunkan anaknya. Sementara seorang ayah, dia akan menghampiri anaknya, dan meminta Si Kecil untuk turun sendiri secara perlahan. Tentu saja masih dalam jangkauan perlindungan sang ayah.
Contoh lainnya dalam proses belajar. Seorang ayah akan cenderung menjelaskan bagaimana cara mengisi PR, bagaimana teorinya, dan bagaimana tahap mengerjakannya, ketimbang memberikan jawaban langsung untuk PR Si Kecil.
Kondisi inilah yang membuat Si Kecil berhasil meninggalkan kenyamanan yang dia dapatkan dari figur seorang ibu, hingga akhirnya terbiasa untuk berpikir dan memaksimalkan kemampuannya sendiri.