Artikel ini berisi tentang :
- Leukemia Bisa Menyerang Siapa Saja
- Leukemia Banyak Menyerang Anak Indonesia
- Bagaimana Ciri Si Kecil Terkena Leukemia?
- Apakah Leukemia Bisa Disembuhkan?
Leukemia merupakan salah satu penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik. Biasanya, penyakit ini menyerang anak-anak hingga dewasa. Bagaimana dengan Si Kecil yang masih bayi, apakah berisiko juga terkena leukemia?
Leukemia Bisa Menyerang Siapa Saja
Tidak hanya anak-anak dan orang dewasa saja, faktanya bayi pun bisa terserang penyakit yang berhubungan dengan sel darah putih ini. Contoh kasus seperti yang dialami Annaliese Sisneros, yang divonis mengalami leukemia saat dirinya baru berusia 14 hari.
Mengenai penyebabnya, leukemia atau kanker darah bisa disebabkan karena banyak faktor, beberapa diantaranya adalah :
- Faktor cacat sejak lahir, sebagai akibat dari gaya hidup yang buruk selama masa kehamilan, atau tidak tercukupi kebutuhan gizi selama hamil.
- Paparan radiasi tinggi dan bahan kimia berbahaya, seperti jenis benzene (pelarut), kosmetik mengandung merkuri dan bahan berbahaya lainnya.
- Leukemia atau kanker darah bisa disebabkan karena mutasi sel darah akibat tidak bisa pecah dengan baik.
- Gangguan kesehatan yang diwariskan, misalnya sindrom Li-Fraument, klinefelter, down syndrome, dan masalah sistem imun yang diwariskan seperti ataxia telangiectasia dan lainnya.
Selain itu, penelitian membuktikan jika orangtua perokok aktif (Moms atau pasangan, atau keduanya), berisiko besar menyebabkan anak mengalami leukemia sejak lahir. (oleh Dr Elizabeth Milne, peneliti senior Telethon Institute for Child Health Research, Australia)
Leukemia Banyak Menyerang Anak Indonesia
Leukemia merupakan salah satu jenis kanker yang banyak diderita anak-anak di Indonesia. Menurut Data Riskesdas Tahun 2013, penyakit leukemia merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita oleh anak-anak di Indonesia ketimbang jenis kanker lainnya.
Data senada diungkap oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia, yang menyebut tahun 2014 sebanyak 144 pasien baru divonis leukemia. Di tahun 2015, jumlah penderita baru leukemia kembali meningkat menjadi 206 anak, dan di tahun 2016 kembali meningkat jadi 252 kasus baru.
Sementara Medical Report Department Dharmais Cancer Hospital, menyebut jika tahun 2010 mengaku memiliki 31 pasien anak-anak. Jumlah ini kemudian meningkat hingga 132 pasien selama periode 2011-2013, dan tahun 2013 mengalami peningkatan signifikan dengan jumlah 55 pasien baru.
Perlu diingat, jumlah tersebut merupakan penderita leukemia yang terdaftar dan melakukan perawatan secara intensif. Ini belum termasuk anak-anak yang tidak terdaftar, dan data anak yang meninggal dunia karena terlambat mendapat penanganan medis.
Bagaimana Ciri Si Kecil Terkena Leukemia?
Menurut Brandy Sisneros, ibu dari Annaliese Sisneros, anaknya pertama diketahui memiliki kelainan saat pertama dilahirkan. Di dalam tubuhnya terdapat banyak bentol, dan dia pun menduga leukemia sudah diidap anaknya saat masih dalam kandungan.
Selain tanda bentol-bentol saat lahir, leukemia pun bisa dilihat dari beberapa gejala berikut ini:
- Si Kecil terlihat sangat lemah, dan kulitnya terlihat sangat pucat.
- Hanya mendapat tekanan sedikit saja dia langsung memar, dan mudah berdarah saat terkena benturan, seperti terjatuh atau tergores kuku.
- Nafasnya terlihat sangat berat, kehilangan napsu makan atau penurunan berat badan yang cukup ekstrem, terdapat ruam di beberapa bagian tubuh.
- Mengalami pembengkakan di bagian wajah, sisi leher, perut, lengan, ketiak, selangkangan, dan di atas tulang selangka.
Jika melihat tanda-tanda di atas, sebaiknya segera hubungi dokter untuk memastikan apakah Si Kecil benar mengalami leukemia atau karena kondisi kesehatan lainnya.
Apakah Leukemia Bisa Disembuhkan?
Tentu saja bisa Moms. Hanya saja, kanker merupakan jenis penyakit yang terus tumbuh. Jadi penangananya harus dilakukan secepat mungkin dan ditangani dengan cara yang tepat.
Hingga saat ini, kemoterapi merupakan metode pengobatan utama untuk melawan leukemia. Pasien leukemia akan menerima obat antikanker, atau disuntik ke dalam vena atau cairan sumsum tulang. Metode pengobatan ini pernah menyelamatkan bayi mungil bernama Annaleise Sisneros. Bayi berusia 14 hari ini sudah terdiagnosis mengalami kanker darah (leukimia) sejak ia baru lahir.
Annaleise kemudian menjalani kemoterapi yang harus diakui memang sungguh berat untuk dihadapi oleh bayi mungil tersebut. Saat menjalani kemoterpi, selain harus kehilangan seluruh rambutnya, Annaleise juga hampir kehilangan jari dan kakinya karena terlalu banyak cairan yang disuntikkan ke tubuhnya. Untungnya, Annaleise kemudian berhasil bertahan hidup dalam perjuangannya melawan leukimia.
Selain kemoterapi, leukemia pun biasanya diatasi dengan terapi radiasi untuk membunuh sel-sel kanker dan menyusutkan tumor. Sementara untuk operasi, metode ini jarang digunakan pada penderita leukemia anak.
Jika pengobatan standar kurang efektif mengatasi leukemia, transplantasi sel induk bisa jadi pilihan terbaik yang bisa dilakukan. Metode inii dilakukan dengan melibatkan transplantasi sel-sel induk setelah seluruh tubuh mendapatkan radiasi yang dikombinasikan dengan kemoterapi berdosis tinggi.
Setelah dinyatakan sembuh, pasien leukemia disarankan untuk melakukan terapi pemeliharaan selama 2-3 tahun untuk mencegah sel kanker kembali ganas dan menyerang. Bagaimana menurut Moms, penyakit yang sangat mengerikan bukan?