Dads, mencium anak merupakan salah satu ekspresi rasa sayang dan cinta kita kepada anak. Bahkan saking sayangnya, tidak jarang ciuman yang diberikan kepada si kecil tidak hanya di pipi atau kening saja, bahkan sudah sampai mencium bibir si kecil.
Bagaimana ini, apakah boleh mencium bibir si kecil sebagai ungkapan rasa cinta kita kepada sang anak?
Berdasarkan keterangan Dr Charlotte Reznick, selaku associate clinical professor bidang psikologi di University of California Los Angeles, menyatakan jika kesadaran seksual seseorang pada dasarnya sudah diawali sejak usia lima tahun. Dengan kata lain, ciuman di bibir bisa memberikan rangsangan secara seksual, dan akan membuat si kecil menjadi bingung.
Selain itu, Charlotte berpendapat jika mencium bibir merupakan gestur yang terlalu seksual. Bagaimanapun juga, mulut merupakan bagian tubuh sensitif seksual. Dengan mencium di bagian bibir, secara tidak langsung dapat menstimulasi dan membuat anak menjadi bingung. Mereka bahkan bisa mengasosiasikan kegiatan ini dengan aktivitas romantis yang dilakukan kedua Moms dan Dads.
Suara sama pun datang dari pakar psikologi di Yahoo Parenting, yang mengatakan jika ciuman bukan hanya sebatas ciuman saja. Ciuman merupakan sebuah hal yang sensitif. Ada ciuman yang menunjukkan rasa hormat, seperti mencium di bagian punggung tangan, ada ciuman yang merupakan bentuk kasih sayang, seperti ciuman di pipi dan kening, ada pula ciuman sebagai bentuk aktivitas seksual yang dilakukan di bibir.
Dilakukan di banyak negara
Tidak hanya di Eropa dan Amerika saja, kegiatan mencium bibir anak pun kini sudah menjamah negara-negara Asia, dan bahkan Indonesia. Banyak orang tua yang beralasan jika ciuman di bibir antara anak dengan orang tua tidak akan menghasilkan efek rangsangan seksual, tapi mereka tetap tidak setuju dengan kebiasaan ini karena terlalu risih melihat gaya ciuman seperti itu.
Walaupun begitu, tetap Moms and Dads harus menunjukkan kasih sayang anda kepada si kecil dengan berbagai cara. Mislanya ciuman di pipi, pelukan atau hal lainnya. Bagaimanapun juga, anak yang tubuh di lingkungan keluarga yang penuh dengan kasih sayang, akan cenderung tumbuh menjadi orang yang tabah dan tidak mudah cemas dalam menghadapi segala permasalahan.