Tren gaya hidup sehat mengajarkan kita untuk menjauhi bahan kimia yang berpotensi membahayakan, termasuk pestisida pengusir hama tanaman. Konon katanya, makanan yang sudah tercemar pertisida, sangat berbahaya dan bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan.
Hal inilah yang kemudian memunculkan tren gaya hidup organik, dimana gaya hidup ini mengajarkan kita untuk mengonsumsi makanan yang dirawat dengan cara organik (tanpa pestisida dan bahan kimia berbahaya), baik itu sayuran organik, ataupun daging organik.
Tren MP-ASI Organik
Tidak hanya untuk orang dewasa saja, tren konsumsi makanan organik pun mulai menjalar hingga ke balita, salah satu buktinya dengan munculnya tren Tren MP-ASI, dimana bahan pembuatan makanan ini 95 persennya berasal dari makanan organik.
Biasanya, makanan ini berupa sayuran yang dibuat jadi bubur, atau bisa juga jus buah-buahan, daging atau campuran dair bahan-bahan tersebut. Seperti makanan organik lainnya, tentu saja bahan MP-ASI organik ini pun berasal dari tanaman atau hewan organik.
Apa sih kelebihan dari MP-ASI organik ini?
Menurut Dr dr Saptawati Bardosono MSc, Staf Akademik Departemen Ilmu Gizi FKUI RSCM dan Pakar Gizi Medik Indonesian Nutrition Association (INA), memanfaatkan bahan organik sebagai bahan dasar MP-ASI bisa jadi alternatif lain. Ia mengungkapkan bahwa bahan pangan organik punya banyak keunggulan, seperti kandungan zat gizinya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bahan pangan biasa atau non-organik.
Walaupun MP-ASI organik lebih unggul, Moms juga harus tahu jika makanan organik harganya jauh lebih mahal ketimbang makanan non-oroganik. Selain itu, sekarang banyak pedagang nakal yang mencampurkan makanan organik dengan bahan makanan non-organik demi mendapatkan keuntungan berlipat.
Karena itulah Moms harus cermat dalam memilih makanan organik. Agar lebih aman dan ekonomis, Moms bisa menanam sayuran organik atau bertenak hewan organik sendiri. Tapi risikonya, ribet dan butuh waktu untuk bisa menikmatinya. So, pilihan ada ditangan Moms!