Masa tumbuh kembang si Kecil menjadi momen-momen berharga yang tidak boleh dilewatkan Moms dan Dads. Di sisi lain, kita juga akan sering menghadapi si Kecil terjatuh dan mengalami cedera karena terlalu aktif dan tak ada yang mengawasi aktivitasnya. Sebagai orangtua yang sigap, Moms dan Dads pun harus membekali diri dengan ilmu seputar luka yang sering dialami anak-anak. Di bawah ini ada 6 jenis cedera yang kerap didapatkan oleh si Kecil.
Gigi PatahJenis cedera ini menimbulkan sensasi nyeri pada di Kecil, terutama saat mereka sedang mengunyah atau minum. Tak jarang si Kecil merasa kesakitan saat bagian gigi yang patah tersentuh. Gigi susu yang patah biasanya mengenai bagian permukaan maupun dalam gigi (pulpa). Cedera ini bisa diatasi dengan dihaluskan, disambung atau ditambal kalau kondisinya parah.
Kepala TerbenturKecelakaan ini sering terjadi mengingat si Kecil yang aktif dan senang berlarian bersama teman-teman seusianya. Si Kecil yang tersandung, terpeleset, hingga terjatuh pasti mengalami hal ini. Mereka mulanya akan terdiam sejenak, lalu menangis saat menyadari rasa sakit di kepala. Moms dan Dads harus segera membawanya ke dokter untuk mengurangi efek samping.
GoresanGoresan adalah salah satu jenis cedera yang sering dialami si Kecil. Meski kelihatan sepele, Moms dan Dads tidak boleh membiarkannya, karena kuman atau bakteri bisa membuat luka tadi jadi infeksi bahkan luka yang lebih parah. Tindakan pertama yang dapat Moms dan Dads lakukan adalah mencuci goresan dengan air bersih yang mengalir atau cairan antiseptik.
TerkilirCedera ini umumnya menyerang bagian pergelangan kaki atau tangan, lutut, dan siku. Si Kecil biasanya terkilir karena kehilangan keseimbangan tubuh saat sedang beraktivitas. Jika Moms dan Dads mendapati si Kecil kesakitan akibat cedera ini, usahakan untuk tidak menggerakkan bagian yang terkilir. Segera bawa ke dokter untuk mengurangi efek samping lebih parah.
Memar / LebamSeperti halnya goresan, memar bisa hilang dalam hitungan hari. Memar atau lebam biasanya hadir dari sikutan atau benturan yang tidak terlalu parah. Namun, kalau memar tidak hilang dalam satu minggu dan disertai demam hingga sensasi nyeri yang parah, segera bawa si Kecil ke dokter. Bukan tidak mungkin memar tersebut menjadi tanda dari penyakit lain.
MimisanAda banyak faktor penyebab dari mimisan, contohnya perubahan cuaca, terlalu sering mengorek hidung, alergi, hingga hidung yang terbentur. Jika Moms dan Dads melihat hidung si Kecil mimisan, segera tekan bagian pangkal hidungnya menggunakan tisu atau kain bersih. Minta si Kecil untuk tenang dan bernapas melalui mulut sampai aliran darah dari hidungnya berhenti.