Si kecil bau mulut? Jangan langsung panik atau khawatir Moms karena balita pada umumnya belum mengalami masalah bau mulut seperti yang kebanyakan terjadi pada orang dewasa. Perlu diketahui bahwa ada banyak hal dapat menyebabkan bau mulut pada si kecil. Apa saja? Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Infeksi Sinus
Meskipun cukup jarang diketahui, pada kasus infeksi sinus yang sudah kronis dapat menjadikan mulut si kecil berbau. Namun hal ini juga disertai dengan beberapa gejala lain. Gejala-gejala lain dari infeksi sinus adalah adalah anak sering pilek dan biasanya cukup lama untuk sembuh, sering batuk, mudah lelah, dan ada lendir kuning saat mengeluarkan ingus. Gejala ini perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter untuk menyelesaikan gangguan kesehatan ini.
Amandel Membesar
Lendir dan makanan dari saluran pencernaan dan saluran pernapasan akan tersimpan dekat amandel. Lama kelamaan makanan dan lendir tersebut akan membusuk sehingga dapat menyebabkan bau mulut. Untuk kasus ini, pastikan si kecil mendapat pemeriksaan oleh dokter untuk memastikan apakah bau mulut anak disebabkan karena amandelnya yang membesar.
Mulut Kering
Kemampuan alami ludah untuk membersihkan mulut akan menurun sehingga bakteri berkembang biak di mulut dan menyebabkan bau mulut. Untuk mengatasi masalah ini mintalah si kecil untuk minum banyak air putih.
Masalah Gigi
Anak balita biasanya sulit jika harus menggosok gigi. Ketika hal ini terjadi makanan yang tertinggal di sela-sela gigi si kecil akan membusuk dan menyebabkan bakteri mudah berkembang biak dan menyebabkan bau mulut. Pastikan si kecil menyikat gigi secara teratur, membersihkan lidah, dan berkumur dengan bimbingan Moms. Setelah gosok gigi periksa gigi si kecil untuk memastikan giginya sudah bersih.
Asam Lambung Naik ke Tenggorokan
Naiknya asam lambung ke tenggorokan juga dapat menyebabkan masalah bau mulut pada balita. Masalah ini juga diiringi dengan mual, kolik, sering meludah, suara serak, perut tidak nyaman sesudah makan, dan tidak nyaman saat tidur. Cobalah mengatasinya dengan membuat si kecil duduk tegak atau diam sejenak setelah makan setidaknya 30 menit.