Ahli syaraf dan pendiri psikoanalisis Sigmund Freud mengatakan, masa emas Si Kecil sudah dimulai sejak usianya masih berada di bawah 5 tahun. Pada masa itu, anak akan mengalami perkembangan yang sangat cepat, oleh karena itu, penting untuk Moms sekalian melakukan stimulasi yang tepat agar tumbuh kembangnya bisa optimal.
Ahli lain mengatakan, periode emas anak masuk dalam 1.000 hari atau sekitar 3 tahun sejak awal kelahirannya. Dalam masa tersebut, Si Kecil bakal melihat, mendengar dan menyerap apa-apa saja yang dilakukan oleh orang lain, termasuk Moms dan juga Dads.
Mulai dari cara dia berjalan, cara makan, berbicara ataupun tidur, semuanya akan sangat dipengaruhi oleh apa yang terjadi di sekitarnya. Seberapa cepat Si Kecil bisa berjalan ataupun berbicara, bisa dibantu dengan cara Moms menstimulasinya.
Nah berikut merupakan 5 cara menstimulasi anak berjalan yang bisa diterapkan oleh Moms. Tidak perlu pusing, karena sejatinya pada usia awalnya potensi kemampuan Si Kecil menunggu untuk dikembangkan.
Tergantung bagaimana Moms dan Dads dapat memilih program stimulasi yang paling tepat untuk Si Kecil.
Kapan anak bisa berjalan?
Pada umumnya, perkembangan anak tidak bisa di sama ratakan. Karena, setiap anak memiliki karakteristik dan juga kemampuan yang unik juga berbeda. Tetapi, pada umumnya, Si Kecil akan mulai belajar berjalan sejak usianya menginjak 4 bulan hingga 15 bulan.
Dalam tahap itu, Si Kecil akan mulai melatih otot kaki dan juga fungsi koordinasi di antara anggota tubuh nya. Oleh karena itu, sebelum mulai berjalan, Si Kecil akan mulai banyak duduk dan tengkurap.
Nah berikut merupakan 5 cara stimulasi yang bisa digunakan untuk membantu anak agar bisa berjalan dengan baik.
1. Belajar duduk
Belajar duduk merupakan langkah awal untuk bisa mulai belajar berjalan. Cara tersebut merupakan stimulasi untuk mengasah motorik sekaligus memperkuat otot punggungnya. Biasanya SI Kecil sudah mulai belajar duduk di usia 3 bulanan.
Moms bisa mengajaknya duduk dengan membantunya ketika dalam posisi berbaring. Untuk memberikan semangat kepada Si Kecil, lakukan sambil bermain. Dengan menggelindingkan bola atau memberikan permainan menyusun balok.
Duduk merupakan salah satu cara stimulasi tumbuh kembang bayi dan balita untuk kemudian bisa masuk dalam tahap berjalan. Dengan duduk, Si Kecil juga mulai memperkuat panggul.
2. Masuk 4 bulan, mulai menumpu
Masuk usia jalan 4 bulan, SI Kecil sudah mulai gatal ingin berdiri. Moms bisa membantunya untuk mengajarkan salah satu stimulasi tumbuh kembang bayi dan balita, yakni dengan melatihnya untuk menumpu berat badannya di kaki.
Biasanya akan terlihat keseimbangan Si Kecil dan kekuatan otot kakinya. Dengan melatihnya sejak dini, Si Kecil akan menjadi lebih seimbang kala berjalan. Lakukanlah sesering mungkin untuk menitahnya.
Si Kecil bisa berpegangan dengan kedua tangan Moms dengan posisi menggelayut dan biarkan dia berjalan sesuai dengan kemampuannya. Ketika Si Kecil lelah, dia akan duduk secara otomatis.
3. Meletakkan perabot yang kokoh di sekitar Si Kecil
Untuk membantu Si Kecil dalam proses berjalan, Moms bisa menyediakan perabotan rumah yang kokoh sebagai sarana untuknya berpegangan.
Moms bisa memberikannya kursi plastik ataupun mainan yang bisa didorong atau dijadikan pegangan ketika Si Kecil mencoba berdiri. Tetapi jangan lupa untuk selalu siap berada disampingnya, karena keseimbangan Si Kecil belum terlatih dengan baik. Moms atau Dads harus ekstra hati-hati.
Pada tahap awal, Si Kecil biasanya hanya akan memegang ataupun menjadikannya sarana untuk bermain. Mulai dari mendorong-dorongnya saat duduk, atau menjadikannya sandaran.
Di sini Si Kecil sudah masuk ke tahapan sangat lincah. Umumnya usia Si Kecil sudah masuk 8 atau 9 bulan. Si Kecil sudah bisa mengangkat tubuhnya untuk kemudian berdiri berpegangan dengan objek yang ada di dekatnya. Jika memang terlihat kesulitan saat mengangkat tubuh, Moms bisa membantunya dengan menariknya dari posisi duduk ke berdiri.
Jangan lupa untuk mengajarkannya menekuk lutut ketika ingin duduk. Hal itu sangat membantu ketika Si Kecil belajar berjalan, sehingga ririko untuk jatuh bisa semakin kecil.
Kuncinya adalah dengan kesabaran dan riang. Lakukan aktivitas tersebut sambil bermain dengan Si kecil.
4. Melepas Si Kecil untuk berdiri secara mandiri
Stimulasi tumbuh kembang bayi dan balita dalam mempercepat proses berjalan anak berikutnya adalah dengan melatih keseimbangan dan kekuatan ketika Si Kecil berdiri. Ketika Si kecil mulai mendorong perabotan ataupun mainannya untuk berdiri, Moms bisa membantunya secara berkala dengan memegang tangannya.
Jika dirasa sudah cukup kuat, Moms bisa melepas pegangan tangan namun tetap berada di sekitarnya. Jangan pernah tinggalkan Si Kecil saat dia belum bisa berdiri sempurna.
Karena hal itu hanya akan memperbesar resiko jatuh. Memberikan kepercayaan pada Si Kecil dengan melepasnya merupakan hal yang baik, tetapi Moms tetap harus menjaganya. Si Kecil sudah bisa berdiri tegak biasanya di usia 10 bulan atau 11 bulan. Waktunya juga tidak lama, paling tidak sekitar 2 hingga 4 detik.
5. Berikan pujian
Pujian merupakan semangat yang dibutuhkan oleh banyak orang, tidak hanya orang dewasa Si Kecil juga butuh pujian untuk memberikannya semangat. Saat Si Kecil mulai melangkahkan kaki pertama kali, Moms harus terus mendorongnya untuk terus berjalan.
Berikan semangat dengan mengatakan hal yang positif. Jangan terlalu khawatir bila Si Kecil terjatuh satu-dua kali, karena terlalu protektif hanya akan menghambat tumbuh kembang Si Kecil. Pun terjatuh, pastikan bahwa Moms selalu ada disampingnya untuk menangkap dan menjaganya. Sehingga ikatan yang terjalin antara Moms dan Si Kecil bisa semakin kuat dan dilandasi atas kepercayaan.
Dalam fase seperti ini, biarkan Si Kecil bangun sendiri ketika terjatuh. Kuatkan hati dan juga mentalnya dengan memberikannya dorongan.
Untuk mempercepat proses berjalan, biarkan Si Kecil berjalan dengan kaki telanjang. Lakukan di dalam rumah ataupun di teras rumah. Biarkan kulit halusnya merasakan tekstur lantai dan juga tanah.
Pastikan semua yang berada di sekitarnya aman. Seperti kerikil ataupun barang pecah belah lainnya harus dijauhkan dari aktivitas berjalan Si Kecil. Dengan begitu, Si Kecil akan leluasa untuk berjalan dan memaksimalkan potensi tubuhnya.
Jika Si Kecil mulai minta digendong, berikan semangat untuk terus berjalan. Moms bisa menggendong nya secara berkala, tetapi dorong terus untuk berjalan.
Sehingga otot kakinya bisa bergerak semakin lincah dan kuat. Keseimbangannya pun secara perlahan akan mulai terbentuk. Tubuhnya akan mulai hafal tentang bagaimana cara berjalan yang baik dan nyaman.
Optimalkan proses Si Kecil belajar berjalan dengan memilihkan popok yang tepat bagi Si Kecil. Moms bisa memilih popok celana Merries. Popok celana Merries memiliki karet fleksibel yang telah memenangkan Good Design Awards. Karet popok Merries yang fleksibel mudah digunakan tetapi tidak meninggalkan bekas merah di kulit Si Kecil. Karetnya yang pas dengan tubuh Si Kecil membuat popok tidak mudah melorot dari tubuh Si Kecil yang aktif beraktivitas. Karet pada popok celana Merries juga memiliki terowongan udara, sehingga popok bisa tetap terjaga sirkulasi udaranya terlepas Si Kecil yang semakin lincah bergerak.