Wanita terlahir dengan ukuran payudara yang berbeda-beda. Bahkan bentuk puting payudara pun juga beragam. Ada yang menonjol, datar, atau bahkan tenggelam. Bagi wanita yang sedang hamil atau baru saja melahirkan dan menyadari puting payudaranya terbenam tentu saja khawatir dan takut tidak bisa menyusui bayinya. Namun, faktanya seorang ibu dengan puting terbenam pun sebenarnya tetap dapat menyusui bayinya dengan normal karena menyusui tidak terpaku pada ukuran payudara maupun puting. Jika Moms termasuk salah satu wanita yang memiliki puting terbenam berikut ini adalah beberapa tips yang dapat diterapkan saat menyusui bayi.
Menggunakan Niple Puller
Pada dasarnya proses menyusui tidak dari puting tetapi aerola. Moms dapat memancing puting keluar sedikit dengan menyentuhnya menggunakan jari atau menggunakan niple puller. Selanjutnya, Moms dapat membiarkan bayi menghisapnya.
Memberi ASI Perah
Jika Moms bekerja, Moms juga tetap dapat memerah ASI untuk si kecil, Caranya, telunjuk dan ibu jari diletakkan di perbatasan aerola kemudian ditarik ke belakang kemudian lepas dan seterusnya. ASI perah sebaiknya tidak diberikan dengan dot tetapi dengan gelas. Jika menggunakan botol atau dot, ini dapat membuat bayi bingung puting. Walaupun sudah memberi ASI lewat ASI perah, Moms juga harus tetap menyusuinya setelah pulang kerja agar bayi mendapatkan antibodi dari ASI.
Konsultasi Dengan Ahli
Pada saat awal masa menyusui biasanya akan sulit untuk Moms. Namun posisi dan pelekatan yang tepat dapat membantu mengatasinya. Oleh sebab itu Moms memerlukan bantuan dari konsultan laktasi untuk membantu Moms memahami teknik posisi dan pelekatan saat bayi menyusu. Pada saat setelah bayi lahir, Moms sebaiknya melakukan inisiasi menyusu dini yaitu mendekatka bayi pada puting dan membiarkannya melekat dengan sendirinya pada payudara.
Posisi Menyusui yang Baik
Pastikan dagu bayi menempel di payudara Moms dan bagian yang masuk ke dalam mulut bayi adalah puting dan sebagian area areola. Jadi tidak hanya puting saja yang masuk ke mulut si kecil. Bibir atas dan bawah bayi sebaiknya terputar keluar dan tidak berbentuk monyong (terlipat ke dalam).