Pernahkah Moms melihat sinetron yang bercerita tentang dua anak yang tertukar di rumah sakit setelah dilahirkan? Cerita semacam ini rupanya juga bisa terjadi di dunia nyata. Contohnya saja kasus bayi tertukar yang terjadi di Bogor pada beberapa waktu yang lalu.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kasus bayi yang tertukar di rumah sakit. Mulai dari kelalaian dalam pemantauan bayi, kelebihan kapasitas pada rumah sakit, sampai data Si Kecil yang tertukar.
Untuk menghindari risiko Si Kecil tertukar di rumah sakit, Moms bisa mempraktikkan sejumlah tips berikut ini:
1. Pantau Terus Keberadaan Si Kecil
Setelah lahir, Si Kecil akan menjalani berbagai macam tes untuk mengetahui seperti apa kondisi kesehatannya. Untuk beberapa kasus, Si Kecil akan mendapatkan perawatan secara intensif di NICU selama beberapa jam atau bahkan hari.
Selama menjalani berbagai tes dan perawatan tersebut, Moms harus terus memantau keberadaan Si Kecil. Moms juga bisa meminta bantuan Dads atau orang terdekat untuk melakukan hal yang sama.
Jika memungkinkan, Moms bisa memantau Si Kecil sambil tetap memberikan perawatan bayi baru lahir saat di rumah sakit. Misalnya: memberikan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan posisi menyusui yang tepat, serta melakukan kontak skin to skin.
2, Memerhatikan Ciri Khas Fisik Si Kecil
Setiap bayi yang baru lahir memiliki ciri khas fisik. Baik dari bentuk kepala, postur tubuh, maupun rambut. Moms harus memerhatikan dan mengingat berbagai ciri khas itu. Sehingga nanti Moms bisa memastikan apakah ia benar-benar anak Moms atau bukan.
Ajak juga Dads dan orang-orang terdekat untuk mengenali berbagai ciri khas itu. Supaya tidak lupa, Moms bisa merekam atau memotret sejumlah ciri khas yang ada pada Si Kecil.
3. Periksa Gelang Atau Pita yang Ada di Kaki Si Kecil
Pada beberapa kondisi, pihak rumah sakit akan memasang gelang atau pita ke kaki Si Kecil. Tujuan pemasangan gelang atau pita tersebut adalah sebagai identitas dan alat untuk memverifikasi apakah identitas Si Kecil dan Moms cocok atau tidak.
Setiap perawat atau staff rumah sakit meninggalkan ruangan bersama Si Kecil, mereka akan melakukan verifikasi terhadap gelang atau pita tersebut. Proses tersebut akan kembali dilakukan saat mereka akan mengembalikan Si Kecil ke pelukan Moms. Cara itu dilakukan supaya mereka memastikan Si Kecil betul-betul kepada orangtuanya.
Saat pihak medis melakukan verifikasi, Moms bisa mengikuti mereka untuk ikut memastikan jika bayi yang mereka periksa adalah anak Moms.
4. Memakaikan Pakaian Khas
Untuk lebih mudah mengenali Si Kecil, Moms bisa memakaikan pakaian yang khas dan membuatnya berbeda dari bayi lainnya. Misalnya memakaikan pakaian dengan motif unik atau pakaian dengan warna mencolok. Moms juga bisa memakaikan topi atau bedong yang khas sebagai identitas lainnya yang membuat Si Kecil lebih mencolok. Cara ini bisa meminimalisir risiko terjadinya bayi tertukar. Sebelum melakukan cara ini, Moms harus meminta izin ke pihak rumah sakit terlebih dahulu.
5. Mengambil Cap Kaki Si Kecil
Beberapa rumah sakit memberlakukan pengambilan cap kaki dari bayi baru lahir. Selain sebagai kenang-kenangan, prosedur tersebut juga bisa digunakan sebagai rekam medis yang bisa Moms gunakan untuk mengidentifikasi Si Kecil. Sehingga risiko bayi tertukar bisa diminimalisir.
Umumnya, pengambilan cap kaki Si Kecil akan melewati sejumlah tahapan, yaitu:
- Satu jam setelah mendapatkan vitamin K, Si Kecil akan mendapatkan suntikan vaksin HBO untuk mencegah Hepatitis B.
- Setelah menerima vaksin HBO, Si Kecil akan memasuki proses pengambilan cap kaki. Nantinya pihak medis akan meminta Moms untuk menunggu beberapa saat sampai hasil cap kaki keluar.
- Jika hasil cap kaki normal, pihak medis akan mengembalikan Si Kecil ke pelukan Moms untuk disusui.
- Jika hasilnya tidak normal, itu tandanya Si Kecil memiliki kelainan sehingga Si Kecil harus dirujuk.
6. Jangan Sungkan Bertanya Kepada Petugas Rumah Sakit
Wajar jika Moms khawatir Si Kecil tertukar atau bahkan mengalami masalah lainnya. Untuk mengurangi rasa khawatir ini, Moms bisa bertanya kepada petugas rumah sakit. Tanyakan soal apa saja prosedur atau tindakan yang mereka lakukan kepada Si Kecil. Mulai dari pengujian, pemeriksaan, sampai prosedur pengawasan dan keamanan Si Kecil.
Melakukan tips ini bisa membantu Moms memastikan kondisi kesehatan Si Kecil, serta memastikan keberadaan Si Kecil benar-benar dipantau petugas rumah sakit. Dengan begitu, Si Kecil bisa terhindar dari risiko bayi tertukar.
Walaupun jarang terjadi, Moms harus mengantisipasi kemungkinan terjadinya bayi tertukar saat di rumah sakit. Adapun caranya adalah dengan menerapkan tips yang sudah Merries jelaskan. Semoga tipsnya mudah dipraktikkan, sehingga Si Kecil tidak tertukar dan bisa sampai ke pelukan Moms.
Pastikan untuk selalu melakukan berbagai perawatan bayi baru lahir supaya Si Kecil sehat dan terawat. Penuhi juga setiap kebutuhannya, mulai dari pakaian sampai popok bayi baru lahir.
Untuk urusan popok, Moms bisa memilih popok Merries Premium Tape New Born. Popok Merries ini memiliki tiga lapisan bersirkulasi udara yang melepaskan kelembapan udara sehingga kulit Si Kecil bebas bernapas dan tidak pengap. Popok Merries ini juga dilengkapi teknologi permukaan bergelombang untuk menyerap pup lunak dan mengunci pipis secara maksimal sehingga terhindar dari kebocoran dan membuat kulit Si Kecil tetap kering. Bagian popok Merries ini sudah dilengkapi perekat yang mudah dilepas dan dipasang sehingga Moms mudah memasangkan popok Merries ini.
Moms tidak akan kebingungan saat akan mengganti popok Merries ini berkat adanya alarm penanda pipis. Alarm ini memiliki garis berwarna kuning yang akan berubah menjadi biru saat popok Merries ini sudah penuh. Popok Merries Premium Tape New Born bisa Moms pesan langsung dengan klik link berikut ini!