Saat setelah melahirkan Moms akan memasuki masa menyusui. Moms akan mengalami perubahan pada payudara dan juga dapat memproduksi ASI. Pernahkah Moms mendengar pengalaman ASI ibu keluar saat hamil? Atau mungkin Moms pernah mengalaminya. Mungkin Moms bertanya-tanya apakah hal tersebut normal dan kapan asi mulai diproduksi pada ibu hamil.
Mengapa ASI Keluar Saat Hamil
Kondisi ASI ibu yang keluar saat hamil sebenarnya adalah hal normal. Hal ini karena sejak kehamilan 14 minggu, protein yang membentuk ASI sudah mulai diproses. Lalu kapan asi mulai keluar pada ibu hamil? Biasanya ASI akan keluar saat memasuki trimester ketiga. ASI yang keluar berupa cairan kental dengan warna kekuningan atau disebut kolostrum. Si Kecil sangat baik meminum kolostrum, karena mengandung antibodi untuk menjaga daya tahan tubuhnya dari berbagai infeksi dan virus.
Moms tidak perlu khawatir ASI akan habis jika keluar terus menerus saat hamil. ASI akan semakin banyak diproduksi saat Si Kecil sudah lahir. Selama Moms menjaga asupan makan, menjaga perasaan agar mood selalu baik, serta mempelajari cara menyusui yang baik maka produksi ASI Moms akan terjaga.
Mengatasi ASI yang Keluar Saat Hamil
Meskipun ASI yang keluar saat hamil tidak akan mempengaruhi produksi, tetapi tentu Moms akan merasa tidak nyaman jika ASI terus keluar hingga rembes. Hindarilah rangsangan yang bisa membuat ASI keluar, seperti aktivitas yang membuat puting bergesekan dan hubungan seks dengan stimulasi puting. Jika ASI ibu masih terus keluar selama beraktivitas, Moms bisa mengatasinya dengan beberapa cara ini:
1. Gunakan Breast Pad
Moms dapat menggunakan breast pad agar ASI yang keluar terserap dan tidak rembes ke pakaian. Terdapat dua jenis breast pad, yaitu breast pad sekali pakai dan breast pad washable. Moms dapat menggunakan jenis breast pad manapun sesuai dengan kenyamanan.
Moms perlu mengganti breast pad secara berkala agar payudara tidak lembab dan bau. Jika Moms terlalu lama menggantinya dapat menimbulkan jamur dan bakteri. Pastikan selalu mengganti breast pad jika sudah terasa lembab dan tak nyaman.
2. Membawa Bra Cadangan
Ketika Moms beraktivitas di luar rumah, sebaiknya bawalah bra cadangan untuk berjaga-jaga. Jika merasa bra mulai ikut basah maka segera ganti dengan bra yang kering. Moms juga boleh membawa baju cadangan untuk berjaga-jaga jika payudara rembes dan membasahi baju.
3. Membawa Penutup Dada
Moms bisa menggunakan syal, jaket, kerudung, atau kain lainnya yang bisa menutupi bagian dada. Penutup dada akan berguna menutupi sementara bagian yang terkena rembesan ASI.
Mempersiapkan Diri untuk Menyusui
Agar lebih siap menyusui dan terhindar dari permasalahan menyusui nantinya, maka Moms perlu mempersiapkan diri. Ada beberapa hal yang bisa Moms persiapkan sebelum waktu menyusui datang.
- Berkonsultasi dengan dokter
Moms dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan seputar menyusui. Tanyakanlah hal-hal yang masih Moms bingung. Moms juga bisa menemui konselor laktasi untuk mendapatkan edukasi seputar ASI dan menyusui.
- Membuat rencana menyusui
Moms dapat membuat rencana menyusui dan ajak suami atau keluarga terdekat untuk mendukungnya. Misalnya Moms meminta dokter untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sesaat setelah melahirkan. Moms juga bisa mengutarakan keinginan Moms untuk memberikan ASI eksklusif kepada suami serta keluarga agar mendapat dukungan mereka. Apabila Moms merupakan working moms maka buatlah rencana memerah ASI.
- Mempelajari tentang ASI dan menyusui
Agar Moms tidak termakan dengan mitos-mistos menyusui yang merugikan, Moms perlu banyak mempelajari seputar ASI dan menyusui. Moms bisa mendapatkan informasi dari buku, seminar menyusui, hingga berkonsultasi dengan konselor laktasi.
- Mengikuti komunitas dukungan
Untuk menemani perjalanan menyusui, Moms dapat mencari komunitas ibu menyusui atau membuat sendiri kelompok ibu menyusui. Hal ini bisa menjadi penyemangat dan berbagi pengalaman seputar permasalahan menyusui.
Perubahan ASI Setelah Melahirkan
Pada saat hamil, ASI ibu yang keluar berupa cairan kolostrum. ASI akan berubah ketika Moms sudah melahirkan. Perubahan terjadi selama beberapa minggu setelah melahirkan. Berikut ini perubahan ASI yang terjadi setelah melahirkan:
1. Kolostrum
Setelah melahirkan, ASI yang pertama keluar berupa kolostrum. Biasanya kolostrum akan keluar setelah 24 jam melahirkan. Si Kecil akan mengkonsumsi kolostrum selama beberapa hari pertama. Kolostrum merupakan ASI ibu yang sangat baik karena mengandung antibodi.
2. Susu Peralihan
Pada 3-4 hari setelah melahirkan, kolostrum akan berubah menjadi susu peralihan. Susu peralihan memiliki warna yang terlihat lebih muda. Biasanya susu peralihan akan keluar hingga dua minggu. Susu peralihan ini juga memiliki kandungan yang sangat baik untuk daya tahan tubuh Si Kecil.
3. ASI Matang
Setelah 2 minggu melahirkan, Moms akan mengeluarkan ASI matang. Kadar lemak yang dimiliki ASI matang lebih banyak dari sebelumnya dan akan terus berubah sesuai kebutuhan Si Kecil. Jumlah produksi ASI ini akan meningkat, terutama jika Moms sering mengosongkannya.
Meningkatkan Produksi ASI
Pada dasarnya prinsip produksi ASI adalah supply by demand. Semakin sering Moms mengeluarkan ASI maka semakin sering mengisi dan produksinya semakin banyak. Jadi jika Moms ingin meningkatkan produksi ASI maka Moms harus rajin mengosongkannya dengan menyusui langsung atau memerahnya. Mungkin Moms juga bertanya berapa lama makanan yang dimakan ibu menjadi asi. Sebenarnya tidak ada patokan waktu, karena ASI akan semakin cepat diproduksi jika semakin sering dikosongkan.
Selain itu Moms perlu menjaga asupan makan selama menyusui. Meskipun kuantitas makanan tidak ada hubungannya dengan produksi ASI, namun ketika memproduksi ASI tubuh akan membakar lebih banyak kalori. Itulah mengapa ketika menyusui Moms akan sering merasa lapar, segera makan jika merasa lapar. Sebaiknya Moms menunda untuk berdiet kalori selama menyusui, sebagai gantinya Moms bisa banyak makan cemilan sehat berupa buah dan sayur.
Itulah tadi beberapa informasi mengenai produksi ASI. Hal penting adalah Moms harus yakin dan selalu berpikir positif bahwa ASI ibu akan cukup untuk Si Kecil. Selain itu Moms perlu membuat Si Kecil nyaman agar proses menyusui berjalan dengan baik. Pastikan kondisi popok Si Kecil nyaman. Pemilihan popok sangat penting untuk kenyamanan Si Kecil, terutama untuk new born baby. Bayi yang baru lahir pasti akan memiliki frekuensi buang air besar lebih sering, teksturnya juga masih lunak cenderung cair. Untuk itu Moms perlu mencari popok yang tidak mudah bocor dan nyaman.
Moms bisa menggunakan popok new born dari Merries yang lembut dan tidak mudah bocor. Popok Merries New Born memiliki permukaan yang bergelombang sehingga mencegah kotoran lunak bersentuhan langsung dengan kulit Si Kecil. Permukaannya yang lembut dan mudah menyerap membuat kulit Si Kecil aman dari iritasi. Tidak heran mengapa popok Merries ini menjadi popok pilihan No.1 Moms di Jepang. Jangan lupa agar Moms selalu mengganti popok Si Kecil bila pup atau sudah penuh agar menjaga kulitnya tidak lembab sehingga selalu nyaman. (Referensi: Philips, cantik.tempo)