Pernahkah Moms mendengar cerita di lingkungan sekitar soal bayi yang mengalami kematian secara mendadak tanpa diketahui penyebabnya? Kondisi tersebut biasa dikenal dengan sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). Ada yang menyatakan kondisi ini terjadi akibat kelainan pada bagian otak Si Kecil atau juga bisa disebabkan kondisi tidur yang menghambat pernapasan Si Kecil.
Definisi Sindrom Kematian Bayi Mendadak
Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) adalah kematian pada bayi yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan. Sindrom ini biasanya dialami oleh bayi berusia 1 tahun ke bawah yang tampak sehat, serta terjadi saat Si Kecil tertidur. Ada juga beberapa kasus SIDS yang terjadi saat Si Kecil justru tengah terjaga. Sindrom ini lebih banyak dialami bayi laki-laki dibanding bayi perempuan.
Sindrom kematian bayi mendadak tidak memiliki gejala atau tanda-tanda tertentu, sehingga sulit dideteksi. Namun, menurut National Health Service (NHS), Moms bisa membawa Si Kecil ke dokter jika ia memiliki beberapa gejala berikut:
- Si Kecil berhenti bernapas atau kulitnya berubah warna menjadi biru.
- Si Kecil tampak tidak sadar atau tidak menyadari apa yang terjadi di sekitarnya.
- Si Kecil tidak kunjung bangun dari tidurnya.
- Si Kecil mengalami kesulitan bernapas.
- Mengalami kejang-kejang untuk pertama kalinya.
Faktor-Faktor yang Memicu Sindrom Kematian Bayi Mendadak
Walaupun terkesan mendadak, SIDS tidak terjadi begitu saja, melainkan dipicu oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Menidurkan Si Kecil dalam Posisi Tengkurap
Melakukan cara menidurkan bayi dalam posisi tengkurap adalah faktor yang paling sering menyebabkan SIDS. Si Kecil yang tidur tengkurap akan sulit bernapas dengan normal, sehingga suplai oksigen ke otak jadi berkurang. Hal inilah yang membuat Si Kecil berisiko mengalami SIDS dan risikonya semakin besar jika Si Kecil belum mampu kembali telentang dari posisi tengkurap.
2. Moms Tidur Bersama Si Kecil di Tempat Tidur yang Sama
Tidur bersama Si Kecil di tempat tidur yang sama memang bisa memperkuat ikatan batin antara Moms dan Si Kecil. Namun, cara ini sebaiknya jangan dilakukan pada bayi berusia di bawah 1 tahun karena hal itu justru akan membuatnya rentan mengalami SIDS.
Saat Moms dan Si Kecil tidur bersama, tubuh Moms bisa saja bergeser, berbalik badan, dan tanpa sadar menimpa badan Si Kecil yang mungil. Badannya yang mungil membuat tubuhnya mudah tertekan sehingga ia pun kesulitan bernapas dan rentan mengalami SIDS.
3. Kelahiran Prematur
Si Kecil yang lahir secara prematur akan rentan mengalami SIDS. Hal ini dikarenakan bayi prematur mempunyai berat badan yang cenderung rendah dan sistem sarafnya belum sepenuhnya matang, sehingga kemampuan otak Si Kecil untuk memproses napas secara otomatis belum sempurna.
Tidak hanya bayi yang lahir prematur, SIDS juga bisa dialami bayi yang lahir dari ibu berusia di bawah 20 tahun atau memiliki riwayat keluarga yang meninggal karena SIDS.
4. Si Kecil Terkena Paparan Zat Berbahaya
SIDS juga bisa disebabkan oleh paparan zat berbahaya, seperti asap rokok, serta alkohol dan narkoba yang dikonsumsi ibu saat hamil. Zat-zat tersebut bisa menghambat perkembangan otak Si Kecil, sehingga respon bergerak dan bernapas Si Kecil lebih lemah dari seharusnya. Selain menghambat perkembangan otak Si Kecil, paparan rokok secara pasif juga bisa mengganggu kesehatan ibu hamil dan Si Kecil.
Cara Mencegah Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS)
SIDS memang tidak bisa diobati. Namun, Moms bisa melakukan cara mencegah sindrom tersebut sedini mungkin. Adapun cara-cara untuk mencegahnya adalah:
- Hindari melakukan cara menidurkan bayi dalam posisi tengkurap. Sebagai gantinya, tidurkan Si Kecil dalam posisi telentang karena posisi tidur ini bisa mencegah SIDS sekaligus mencegah supaya Si Kecil tidak tersedak.
- Hindari tidur bersama Si Kecil, baik di tempat tidur, sofa, maupun kursi. Tidurkan Si Kecil di tempat tidur khusus bayi dan letakkan di dekat tempat tidur Moms supaya Moms masih bisa mengawasi dan menemani Si Kecil.
- Hindari menempatkan bantal, boneka, atau guling berukuran besar di sekitar tempat tidur Si Kecil.
- Atur suhu ruang kamar supaya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
- Pastikan alas tempat tidur Si Kecil tidak terlalu empuk dan tidak terlalu keras.
- Hindari asap rokok, konsumsi alkohol bahkan narkoba baik selama hamil maupun setelah Si Kecil lahir.
- Memberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama usia Si Kecil. Selain membantu memenuhi gizi Si Kecil, cara ini rupanya juga bisa membantu mencegah Si Kecil dari SIDS. Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek ASI dalam mencegah SIDS bisa dilihat setelah Moms memberikan ASI eksklusif minimal 2 bulan.
- Berkonsultasi ke dokter saat Si Kecil terlihat mengalami kesulitan bernapas, terutama saat tidur.
Itulah informasi soal SIDS alias sindrom kematian bayi mendadak. Semoga membantu Moms lebih mewaspadai sindrom ini dan tahu bagaimana cara mencegahnya. Pastikan untuk selalu menjaga kondisi kesehatan Si Kecil dan penuhi setiap kebutuhannya, termasuk popok bayi.
Untuk urusan popok, Moms bisa memilih popok Merries Premium Tape New Born. Popok Merries ini memiliki tiga lapisan bersirkulasi udara yang melepaskan kelembapan udara sehingga kulit Si Kecil bebas bernapas dan tidak pengap. Popok Merries ini juga dilengkapi teknologi permukaan bergelombang untuk menyerap pup lunak dan mengunci pipis secara maksimal sehingga terhindar dari kebocoran dan membuat kulit Si Kecil tetap kering.
Bagian popok Merries ini sudah dilengkapi perekat yang mudah dilepas dan dipasang sehingga Moms mudah memasangkan popok Merries ini. Moms tidak akan kebingungan saat akan mengganti popok Merries ini berkat adanya alarm penanda pipis. Alarm ini memiliki garis berwarna kuning yang akan berubah menjadi biru saat popok Merries ini sudah penuh. Popok Merries Premium Tape New Born bisa Moms pesan langsung dengan klik link berikut ini!