Artikel ini berisi tentang:
- Apa manfaat vitamin K bagi tulang?
- Berapa kebutuhan vitamin K per hari?
- Darimana sumber alami vitamin K?
- Apakah Si Kecil harus mengonsumsi suplemen vitamin K?
Selama ini banyak orangtua yang fokus memberikan makanan tinggi kalsium dan vitamin D untuk memaksimalkan pertumbuhan tulang Si Kecil. Padahal selain kalsium, vitamin K pun tidak kalah penting untuk dikonsumsi karena baik untuk menjaga kesehatan tulang Si Kecil.
Apa manfaat vitamin K bagi tulang?
Seperti kita ketahui, tulang tersusun dari beberapa mineral dengan sumber utamanya kalsium. Tapi selain itu, tulang pun membutuhkan beberapa komponen untuk memaksimalkan pertumbuhannya, seperti vitamin D untuk memaksimalkan penyerapan kalsium oleh tulang.
Menurut National Institutes of Health (NIH), manfaat utama vitamin K sendiri adalah untuk mendukung pembekuan darah. Tapi selain itu, vitamin K terbukti ampuh untuk membantu menjaga kekuatan tulang, mengurangi risiko patah tulang dan meningkatkan kepadatan tulang.
Penelitian menyebut jika vitamin K berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dengan cara, menggiring kalsium agar masuk ke dalam tulang, sehingga dengan cara ini tulang akan menjadi lebih kokoh, dan pembentukannya jadi lebih maksimal.
Berapa kebutuhan vitamin K per hari?
Kebutuhan vitamin K setiap orang berbeda-beda. Tapi secara keseluruhan, Food and Nutrition Board Institute of Medicine menyarankan agar Moms memberikan asupan vitamin K sesuai dengan tahapan usia Si Kecil. Berikut merupakan jumlah kebutuhan vitamin K sesuai dengan usia Si Kecil.
- 0-6 bulan, butuh sekitar 2.0 mcg/hari, sudah terpenuhi dari ASI
- 7-12 bulan, butuh sekitar 2.5 mcg/hari
- 1-3 tahun, butuh sekitar 30 mcg/hari
- 4-8 tahun, butuh sekitar 55 mcg/hari
- 9-13 tahun, butuh sekitar 60 mcg/hari
Jumlah tersebut harus dipenuhi setiap hari demi menunjang kesehatan tulang dan menjaga Si Kecil dari pengenceran darah, dan kondisi lainnya yang disebabkan karena kekurangan vitamin K.
Darimana sumber alami vitamin K?
Vitamin K banyak terdapat dalam kelompok sayuran hijau, seperti brokoli, bayam, kale, sawi hijau, peterseli, dan lobak hijau, yang rata-rata mengandung 444 mcg per ½ cangkir.
Jumlah yang cukup besar bukan? Dengan kata lain, RDA (Recommended Dietary Allowance) menjelaskan, Si Kecil sebenarnya hanya butuh sedikit sumber makanan vitamin K, termasuk sayuran hijau, untuk memenuhi kebutuhan vitamin K harian mereka.
Selain dari sayuran hijau, vitamin K pun bisa didapat dari sumber-sumber lainnya, seperti :
- Sumber-sumber protein hewani, seperti daging merah, daging unggas tanpa kulit, telur, ikan, susu dan hati, mengandung 10-50 mcg per porsi.
- Sumber sayuran lainnya, seperti , kubis, asparagus, daun bawang dan kembang kol, mengandung 75-103 mcg per ½ cangkir.
- Natto atau makanan yang berasal dari fermentasi kedelai, termasuk tahu dan tempe, mengandung 500 mcg per ½ cangkir.
Perlu diingat, cara memasak yang kurang baik mungkin akan menyebabkan pengurangan jumlah vitamin K secara drastis. Maka dari itu, perhatikan cara memasak bahan-bahan tersebut.
Untuk sayuran, sebaiknya tidak direbus atau diolah terlalu lama. Sedangkan untuk sumber protein hewani, sebaiknya hindari mengolah dengan cara digoreng hingga garing. Akan lebih baik jika diolah dengan cara dikukus, dipepes, dipanggang, atau dibuat sayur (pengolahan yang tidak melibatkan banyak minyak).
Apakah Si Kecil harus mengonsumsi suplemen vitamin K?
Mengingat jumlah vitamin K yang dibutuhkan tubuh sudah bisa dipenuhi dengan makanan-makanan di atas, The American Academy of Pediatrics menyarankan agar Moms tidak memberikan suplemen vitamin K kepada Si Kecil, kecuali saran dokter.
Bagaimanapun juga, sama seperti vitamin lainnya, konsumsi vitamin K berlebih bisa menyebabkan eberapa dampak buruk bagi Si Kecil, diantaranya :
- Konsumsi suplemen vitamin K bisa menyebabkan asupan gizi Si Kecil tidak seimbang. Padahal di masa pertumbuhannya, gizi seimbang mutralt dibutuhkan.
- Suplemen vitamin K bisa menimbulkan reaksi negatif saat dikonsumsi dengan jenis obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, salisilat dan antikoagulan.
- Suplemen ini akan memengaruhi proses pembekuan darah. Maka dari itu, wajib untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen ini.
Selain itu, dalam beberapa kondisi suplemen vitamin K pun bisa menyebabkan efek samping berupa pusing, keluar keringat dalam jumlah yang banyak, perubahan pada indera pengecap, kulit terasa kesemutan dan memerah, dan beberapa dampak lainnya.
Jika efek samping tersebut dirasa sudah sangat parah, sebaiknya Moms segera membawa Si Kecil ke rumah sakit. Dikhawatirkan, kondisi ini malah bisa berakibat buruk bagi kesehatannya.