Artikel ini berisi tentang :
- Kapan Si Kecil sikat gigi sendiri?
- Kapan Si Kecil mulai boleh gunakan pasta gigi?
- Trik Menyenangkan Ajarkan Menyikat Gigi
- Kenalkan Dengan Dokter Gigi
Menyikat gigi merupakan hal yang penting dilakukan. Setidaknya, dalam satu hari Si Kecil harus rutin menggosok gigi, yakni pagi hari dan malam hari sebelum tidur. Hal ini berfungsi untuk mengurangi risiko masalah gigi selama masa pertumbuhan gigi susunya.
Kapan Si Kecil sikat gigi sendiri?
Bantuan dan pendampingan orangtua diperlukan sampai Si Kecil berusia delapan tahun karena menyikat gigi membutuhkan gerakan motorik halus. Sedangkan kemampuan motorik halus anak baru optimal saat Si Kecil berusia sekitar 8 tahun. (Oleh dokter spesialis kedokteran gigi Felicia Melati dalam diskusi kesehatan bersama Bamed Dental Care di Tamnak Thai, Menteng, Jakarta)
Tapi ingat Moms, patokan usia di atas merupakan anjuran untuk menyikat gigi sendiri, tanpa bantuan orang dewasa. Sedangkan untuk membiasakan menyikat gigi, sebenarnya kebiasaan baik ini bisa dilakukan sejak Si Kecil masih berusia 0 tahun dengan cara menyeka gusinya setelah menyusu menggunakan kain kasa lembut.
Menginjak usia 1 tahun, gigi Si Kecil bisa mulai disikat dengan menggunakan sikat gigi lembut khusus anak-anak usia 12 bulan. Caranya, cukup fokuskan gosokan di area giginya saja, sedangkan untuk gusinya bisa diseka dengan kain kasa. Lakukan kebiasaan ini hingga seluruh gigi susunya tumbuh.
Dengan membiasakan Si Kecil menggosok gigi sejak dini, tentu Moms tidak akan kesulitan lagi ketika hendak memperkenalkan Si Kecil dengan aktivitas menggosok gigi dengan menggunakan pasta gigi.
Kapan Si Kecil mulai boleh gunakan pasta gigi?
Membiasakan anak untuk rajin gosok gigi memang harus dimulai sejak dini. Namun mengenalkannya pada pasta gigi harus mempertimbangkan juga risiko anak menelan bahan kimia tersebut tanpa sengaja. Sebaiknya tunggu anak bisa meludah. Biasanya umur 3 atau 3,5 tahun sudah bisa. (Oleh Dr drg Eva Fauziah, SpKGA, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia)
drg Eva menjelaskan, ketika Si Kecil belum mampu meludahkan cairan dari rongga mulutnya, maka cukup memakai sikat lembut yang sesuai dengan usianya. Kalau dianggap perlu, Moms atau Dads harus mau turun tangan menyikati gigi buah hatinya jika kemampuan motorik Si Kecil dalam menyikat gigi terlihat masih asal-asalan.
drg Eva menjelaskan menambahkan, kalau memang sudah bisa memakai pasta gigi, perlu juga disesuaikan jumlahnya. Tidak perlu banyak, cukup selapis tipis, atau tidak usah pakai sama sekali kalau Moms masih ragu-ragu. Kenapa tidak perlu banyak? Dikhawatirkan kalau tertelan, justru bisa berdampak pada kesehatan saluran pencernaan.
Trik Menyenangkan Ajarkan Menyikat Gigi
Berdasarkan teori, idealnya Si Kecil menggosok gigi selama 2 menit. Meskipun begitu, 2 menit merupakan waktu yang cukup lama bagi Si Kecil, sehingga Moms butuh trik khusus agar Si Kecil mampu melalui durasi menyikat gigi ini, tanpa harus ada drama.
Berikut merupakan trik mengajarkan menyikat gigi menyenangkan bersama Si Kecil. (oleh drg Suzanty Ariani, Sp.KGA, dokter spesialis gigi anak dari RS Pondok Indah-Pondok Indah)
- Ajak Si Kecil lomba menyikat gigi. Di sini, lombanyak bukan adu cepat, tapi siapa yang paling lama menyikat gigi, maka dia pemenangnya.
- Moms bisa bernyanyi sambil menunggu menggosok Si Kecil menggosok gigi. Sebaiknya pilih lagu dengan tema sikat gigi, atau bisa juga Moms mengarang lagu tersebut sendiri.
- Sesekali, Moms bisa memberikan reward tertentu saat Si Kecil berhasil menggosok gigi dengan cara yang tepat.
Selain itu, agar Si Kecil mau rutin menyikat gigi, drg Suzanty pun menyarankan agar Moms memanfaatkan media audiovisual untuk menunjukkan pada Si Kecil terkait kuman-kuman yang berada di dalam mulut, dan apa akibatnya jika dia malas menggosok gigi.
Dengan cara ini, Si Kecil akan lebih termotivasi untuk rajin menyikat gigi, dan merawat kesehatan giginya dengan mengurangi konsumsi makanan yang bisa merusak gigi.
Kenalkan Dengan Dokter Gigi
Agar kesehatan gigi Si Kecil tetap terpantau, Moms harus mengajak Si Kecil untuk periksa gigi secara rutin. Idealnya, pemeriksaan gigi dilakukan setiap 6 bulan sekali. Kunjungan ini sebaiknya dilakukan 6 bulan setelah tumbuh gigi (sekitar usia 1 tahun).
Nah agar Si Kecil tidak takut dengan dokter gigi, sebaiknya Moms mengajak Si Kecil saat giginya sehat, bukan saat terasa sakit gigi. (oleh drg Chaidar Masulili, SpPros(K), dokter spesialis gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia)
Saat datang dalam kondisi sakit gigi, Si Kecil justru berisiko trauma karena mungkin selama penanganan sakit giginya, dokter akan menggunakan alat-alat yang bisa saja membuatnya merasa takut, bahkan kesakitan. Hal inilah yang sering membuat Si Kecil akhirnya trauma.
Selain itu, kunjungan ke dokter gigi saat gigi sehat pun harus dilakukan sebagai upaya pencegahan agar Si Kecil tidak merasakan pengalaman buruk menderita sakit gigi.