Menjadi orang tua merupakan proses pembelajaran seumur hidup. Banyak hal yang harus Moms & Dads pelajari sejak persiapan kehamilan, masa kehamilan, hingga Si Kecil lahir ke dunia. Kesehatan dan tumbuh kembang bayi akan terjaga dengan baik jika Moms & Dads memberikan perhatian penuh untuk berbagai kebutuhannya, mulai dari imunisasi bayi hingga popok.
Soal memilih popok bayi terbaik, Moms & Dads pasti tak bingung lagi karena ada Merries. Popok pilihan Moms nomor 1 di Jepang ini terdiri dari 3 lapisan bersirkulasi udara yang daya tampungnya banyak serta mampu menyerap cairan dengan baik tanpa menyimpan kelembapan. Permukaan popok yang lembut bahkan setelah menampung pipis dalam jumlah banyak akan membuat Si Kecil nyaman saat menggunakannya. Lebih hebatnya lagi, popok Merries juga dilengkapi alarm penanda pipis berupa garis kuning yang akan berubah jadi biru jika sudah menampung banyak pipis. Moms & Dads bisa memilih popok Merries Premium Tape untuk bayi baru lahir atau Merries Premium Pants untuk bayi yang mulai aktif merangkak dan berjalan.
Jika masalah popok sudah ada solusinya, maka selanjutnya Moms & Dads harus lebih perhatian terhadap kesehatan Si Kecil. Salah satu gangguan kesehatan yang tak boleh dianggap remeh adalah sariawan pada bayi.
Apa Itu Sariawan?
Sariawan (Stomatitis aphthosa) adalah luka atau peradangan yang terjadi pada bibir, gusi, dan rongga mulut sehingga menimbulkan pembengkakan, nyeri, dan rasa tidak nyaman. Meskipun jarang terjadi, bukan mustahil jika bayi yang usianya kurang dari 10 bulan mengidap sariawan.
Beberapa gejala sariawan yang kerap terjadi pada bayi adalah sebagai berikut:
- Menolak disusui atau menolak menyantap makanan.
- Merasa gelisah ketika dipaksa minum ASI atau susu formula.
- Muncul bintik putih atau luka kecil pada gusi, lidah, langit-langit mulut, atau pipi bagian dalam.
- Terdapat bercak putih pada lidah.
- Bibir bayi tampak pucat atau kering hingga mengelupas.
- Disertai ruam popok jika jamur penyebab sariawan masuk ke sistem pencernaan bayi.
Penyebab Sariawan pada Bayi
Hingga saat ini, penyebab sariawan pada bayi belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor yang diduga menjadi pencetus sariawan bayi, yaitu:
- Infeksi rongga mulut yang disebabkan mikroorganisme (virus, jamur, atau bakteri), salah satunya yaitu jamur Candida albicans dan bakteri Helicobacter pylori.
- Luka pada mulut akibat tidak sengaja menggigit lidah atau bibir ketika menyusu.
- Alergi makanan.
- Botol susu atau perlengkapan makan yang tidak dicuci bersih sehingga menyebabkan kontaminasi jamur atau bakteri pada mulut bayi.
- Kondisi rongga mulut sensitif terhadap makanan bercita rasa asam, misalnya strawberry, jeruk, dan yoghurt.
- Kekurangan jenis vitamin dan mineral tertentu, antara lain vitamin B12, vitamin C, zinc, folat, dan zat besi.
- Penyakit tertentu seperti radang usus atau celiac (penyakit autoimun yang gejalanya muncul akibat konsumsi gluten).
Apakah Bayi yang Sedang Sariawan Boleh Disusui?
Proses menyusui tidak perlu dihentikan saat Si Kecil sedang sariawan. Justru konsumsi ASI sangat baik untuk mendukung daya tahan tubuh Si Kecil sehingga sariawannya lekas sembuh. Sebaiknya Moms langsung menyusui Si Kecil dari payudara, bukan menggunakan botol atau ASI yang sudah disimpan di kulkas. Menyusui bayi secara langsung bisa meminimalkan risiko kontaminasi jamur yang mungkin terjadi jika ASI disimpan di wadah tertentu.
Cara Mencegah Sariawan pada Bayi
Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Jadi, sebaiknya Moms & Dads melakukan beberapa cara mencegah sariawan pada bayi berikut ini untuk memastikan bahwa Si Kecil senantiasa sehat:
- Mencuci botol susu, perlengkapan makan, dot, dan mainan bayi menggunakan sabun khusus dan air hangat. Proses pencucian harus dilakukan secara seksama supaya hasilnya benar-benar bersih dan bebas mikroorganisme penyebab penyakit.
- Mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun antiseptik, terutama setelah mengganti popok bayi, sebelum menyusui atau menyiapkan makanan Si Kecil, dan usai beraktivitas di luar rumah.
- Menjaga kebersihan payudara setiap saat, tepatnya sebelum dan sesudah menyusui Si Kecil. Payudara harus dalam keadaan kering dan bebas luka supaya tidak menyebabkan infeksi mulut.
- Membersihkan mulut bayi setiap kali selesai menyusu atau makan. Jangan sampai ada sisa ASI, susu formula, atau makanan yang tertinggal dan memicu kontaminasi mikroorganisme penyebab sariawan.
- Menyiapkan handuk khusus bayi yang terpisah dari anggota keluarga lainnya.
- Mencuci pakaian dan perlengkapan tidur bayi dengan air hangat dan sabun cuci khusus lalu menjemurnya di bawah terik matahari agar bebas mikroorganisme penyebab penyakit.
Cara Mengatasi Sariawan pada Bayi
Jangan resah bila Si Kecil sedang mengalami sariawan ya, Moms & Dads. Cobalah melakukan beberapa cara berikut ini untuk menyembuhkan sariawan Si Kecil:
- Meningkatkan intensitas menyusui bayi agar rongga mulutnya senantiasa lembap dan sariawan tidak terlalu nyeri.
- Mengompres bagian mulut bayi yang sariawan dengan es batu agar rasa nyeri berkurang.
- Menjemur bayi secara rutin selama 15 menit antara jam 7 hingga 8 pagi karena sinar matahari baik untuk daya tahan tubuh Si Kecil. Selain mendukung pembentukan vitamin D dalam tubuh Si Kecil, berjemur di bawah sinar matahari pagi juga baik untuk membasmi jamur penyebab sariawan.
- Membuat larutan dari campuran air hangat dan garam lalu menempelkannya perlahan-lahan pada bagian mulut bayi yang sariawan. Cara sederhana ini bisa dilakukan 3 hingga 4 kali sehari untuk mempercepat penyembuhan sariawan.
- Memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang teksturnya lembut,dingin, dan tidak terasa asam bila Si Kecil sudah berusia lebih dari 6 bulan. Buah hati Moms & Dads tak akan merasakan nyeri sariawan yang berlebihan saat mengunyah makanan bertekstur lembut.
- Mengawasi aktivitas Si Kecil secara ketat untuk memastikan bahwa Si Kecil tidak memasukkan benda asing apapun ke mulutnya. Benda-benda asing yang kotor bisa memperparah kondisi sariawan pada mulut bayi.
- Memberikan obat oles sariawan sesuai resep dan anjuran dokter. Jenis dan dosis obat sariawan yang tepat sangat penting untuk mempercepat penyembuhan tanpa menimbulkan efek samping bagi rongga mulut Si Kecil.
Menu MPASI 6 Bulan untuk Bayi yang Sedang Sariawan
Memilih menu MPASI 6 bulan untuk Si Kecil yang sedang sariawan memang gampang-gampang susah. Namun, Moms tak perlu bingung menentukan pilihan karena beberapa menu ini bisa menjadi referensi yang tepat untuk Si Kecil selama sariawan:
- Buah-buahan bertekstur lembut yang sudah didinginkan, misalnya , alpukat, dan buah naga.
- Puree buah dan sayuran.
- Puding.
- Bubur nasi dengan campuran kaldu ayam dan sumber protein hewani yang sudah dihaluskan.
- Bubur kacang hijau yang sudah dihaluskan.
- Olahan tahu dan telur yang dimasak dengan cara dikukus kemudian dihaluskan.
- Kentang tumbuk.
Sariawan memang rentan bikin Si Kecil jadi rewel dan kehilangan nafsu makan. Namun, cara mengatasi sariawan yang tepat akan membuat Si Kecil kembali sehat dan ceria seperti sedia kala. Mulai sekarang, Moms & Dads harus lebih sabar dan telaten mengatasi sariawan demi mengembalikan kesehatan dan memaksimalkan tumbuh kembang si buah hati.