Sunat adalah operasi pembuangan kulit yang menutupi bagian kepala penis. Di Indonesia, sunat tidak hanya dilakukan sebagai prosedur medis tetapi juga sebagai bagian dari tradisi dan agama.
Sunat umumnya dilakukan pada anak laki-laki atau laki-laki yang akan masuk masa remaja. Namun, bayi laki-laki pun juga bisa melakukan sunat atas jika Moms menginginkannya. Sunat pada bayi laki-laki bisa dilakukan 2-3 hari setelah persalinan.
Konsultasikan ke dokter jika Moms mau Si Kecil disunat. Nantinya, dokter akan memberitahu apa saja manfaat dan risiko dari sunat pada bayi laki-laki, serta bagaimana perawatan yang tepat setelah Si Kecil disunat. Terkadang, dokter juga akan meminta Moms menunda waktu sunat jika Si Kecil lahir prematur, memiliki masalah pada penis, atau mengalami masalah pendarahan.
Manfaat Sunat Pada Bayi Laki-Laki
Secara medis, sunat pada bayi laki-laki memiliki banyak manfaat, yaitu:
1. Mencegah Fimosis Pada Penis Bayi
Pada beberapa bayi, kulup penis yang tidak disunat bisa membuatnya mengalami fimosis. Bagi yang belum tahu, fimosis adalah kondisi dimana kulup pada kepala penis melekat erat pada penis. Jika dibiarkan, hal tersebut bisa menimbulkan peradangan pada kulup. Kondisi tersebut bisa Moms cegah jika Si Kecil disunat.
2. Penis Jadi Lebih Mudah Dibersihkan
Karena kulupnya terlepas setelah disunat, penis Si Kecil pun jadi lebih mudah dibersihkan. Penis Si Kecil yang mudah dibersihkan akan mencegahnya dari berbagai penyakit kelamin, seperti infeksi saluran kemih dan kanker penis.
3. Menurunkan Risiko Terkena Penyakit Menular Seksual
Dalam jangka panjang, sunat pada bayi laki-laki bisa menurunkan risiko terkena penyakit menular seksual. Manfaat jangka panjang ini akan semakin dirasakan Si Kecil jika Moms berhasil memberikan edukasi seks yang baik kepada Si Kecil sedini mungkin, setidaknya saat ia sudah masuk usia sekolah.
Risiko Sunat Pada Bayi Laki-Laki
Walaupun punya berbagai manfaat, sunat pada bayi laki-laki juga memiliki beberapa risiko, baik berupa komplikasi ringan maupun komplikasi serius. Beberapa risiko tersebut adalah:
- Pendarahan, infeksi, dan rasa nyeri setelah melakukan prosedur sunat pada bayi laki-laki.
- Penyempitan saluran kencing.
- Adanya kerusakan atau perubahan pada bentuk penis.
Kabar baiknya, kasus bayi laki-laki yang mengalami risiko sunat lebih kecil dibanding manfaat sunat itu sendiri. Menurut penelitian Turkish Journal of Urology, risiko komplikasi ringan seperti pendarahan, infeksi, dan rasa nyeri hanya terjadi sekitar 3 persen saja. Sedangkan kasus bayi laki-laki mengalami risiko komplikasi ringan seperti penyempitan saluran kencing atau perubahan bentuk penis hanya terjadi 0,2 persen saja. Risiko sunat pada bayi laki-laki bisa diminimalisasi jika sunat dilakukan oleh dokter profesional dengan alat-alat yang steril.
Perawatan yang Harus Dilakukan Setelah Bayi Laki-Laki Disunat
Setelah mengikuti prosedur sunat, Si Kecil harus menjalani proses penyembuhan yang sebagian besar dilakukan di rumah. Proses tersebut dilakukan supaya luka bekas sunat bisa kering sehingga Si Kecil bisa beraktivitas dengan normal. Umumnya, proses penyembuhan membutuhkan waktu 7-10 hari.
Berikut ini adalah beberapa perawatan yang harus Moms lakukan pada bayi laki-laki yang baru disunat:
1. Tetap Jaga Kebersihan Pada Area Sekitar Penis Si Kecil
Setelah Si Kecil disunat, Moms harus tetap menjaga kebersihan pada area penis Si Kecil. Adapun caranya adalah dengan rutin membersihkan area bokong dan sekitar penis. Melakukan cara ini bisa mengurangi risiko infeksi pada Si Kecil. Moms bisa membersihkannya dengan menggunakan air hangat dan mengeringkannya menggunakan handuk atau lap yang lembut.
Setelah dibersihkan, Moms bisa memakaikan popok pada bayi laki-laki yang baru disunat. Tentu dengan catatan Moms harus rutin mengganti popoknya setiap 3-4 jam sekali, mengganti perban yang menempel pada penis bayi, serta rajin membersihkan kulit Si Kecil.
2. Tetap Lindungi Penis
Selama membersihkan area di sekitar penis, pastikan Moms tetap melindungi bagian penis Si Kecil. Salah satu caranya adalah dengan tidak menekan atau menggosok penis Si Kecil terlalu keras.
3. Gunakan Obat Khusus dari Dokter
Selama luka Si Kecil belum kering, Moms bisa menggunakan obat khusus pada penis Si Kecil. Moms bisa mengoleskan obat tersebut saat Moms mengganti popok atau perban Si Kecil.
Cara mengoleskannya cukup mudah. Moms bisa mengoleskan obat tersebut pada kain kasa, lalu mengoleskannya ke bagian penis yang terluka. Obat tersebut bisa membantu menyembuhkan luka pada penis bayi, serta membuat popok atau perban tidak menempel ke penis. Cara ini hanya bisa dilakukan jika Moms betul-betul mendapatkan obat khusus tersebut dari dokter.
4. Kenakan Pakaian Longgar Pada Si Kecil
Selama luka Si Kecil masih basah, Moms harus pakaikan pakaian yang longgar pada Si Kecil. Menggunakan pakaian longgar akan membuat penis Si Kecil tidak merasa tertekan dan sirkulasi udara di sekitar penis tetap terjaga sehingga luka bisa kering dan sembuh.
Itulah berbagai informasi soal sunat pada bayi laki-laki, terutama dari segi manfaat, risiko, dan perawatannya. Semoga bisa menjadi panduan bagi Moms yang mempertimbangkan untuk menyunat bayi laki-laki Moms.
Selama merawat Si Kecil yang disunat, Moms tetap bisa memakaikan popok bayi terbaik yang bisa membuat Si Kecil nyaman seperti popok Merries Premium Tape. Popok Merries ini lembut dan bisa dipakai bahkan saat Si Kecil baru selesai disunat. Tiga lapisan bersirkulasi udara pada popok Merries ini bisa membuat Si Kecil nyaman sepanjang hari karena kulit Si Kecil bisa lebih bebas bernapas dan tidak pengap.
Permukaannya yang bergelombang dan berdaya serap tinggi bisa membuat pipis dan pup terserap dengan maksimal, sehingga kulit Si Kecil tetap kering. Popok Merries ini juga dilengkapi perekat yang mudah dipasang dan dilepas sehingga memudahkan orangtua baru untuk memakaikan popok ini ke Si Kecil. Popok bayi terbaik dari Merries ini bisa dipesan langsung disini!