Artikel ini berisi tentang:
- Buah dan sayuran
- Makanan Tinggi Karbohidrat Kompleks
- Daging Tanpa Lemak
- Susu dan Produk Turunannya
Saat memasuki usia prasekolah, Si Kecil tidak hanya membutuhkan asupan untuk menunjang tumbuh kembang fisiknya, tapi mereka pun butuh asupan terbaik untuk menunjang pertumbuhan otaknya. Selain itu, makanan sehat pun sangat dibutuhkan sebagai bekal aktivitasnya yang mulai padat.
Berikut merupakan sumber gizi terbaik yang harus dipenuhi saat Si Kecil memasuki usia prasekolah.
Buah dan sayuran
Buah dan sayuran merupakan makanan terbaik dengan kandungan vitamin dan serat yang cukup tinggi. Bahkan penelitian dari Newcastle University, Australia, menyebut jika anak yang makan malam dengan menyantap sayuran dan buah-buahan, memiliki nilai akademik yang lebih baik.
Penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti sebanyak 4.200 anak yang rutin mengonsumsi buah dan syauran sebagai makan malam.
Hasilnya, setiap anak yang rutin mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sebagai menu makan malamnya, memiliki nilai 86 poin lebih tinggi, terutama terkait dengan tes mengeja, membaca, berhitung, dan menulis, ketimbang anak yang tidak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
Selain itu, kandungan serat dalam sayuran dan buah-buahan, efektif menurunkan risiko sembelit yang banyak dialami anak usia 3-6 tahun. (oleh Dr. Pauline Endang, MS, SpGK, dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus).
Makanan Tinggi Karbohidrat Kompleks
Di usia prasekolah, Si Kecil membutuhkan asupan energi lebih untuk menunjang aktivitasnya yang cukup padat. Maka dari itu, mereka sangat butuh asupan makanan yang masuk dalam karbohidrat kompleks, seperti oatmeal, roti gandum utuh, sereal gandum utuh, beras merah dan lainnya.
Selain kaya akan serat, sehingga mampu mempertahankan rasa kenyang lebih lama, sumber karbohidrat kompleks, seperti oatmeal, sereal gandum utuh, dan lainnya, diketahui mengandung vitamin E dan asam lemak Omega-3.
Karbohidrat kompleks pun merupakan salah satu sumber energi bagi otak. Dalam sistem pencernaan, karbohidrat yang dikonsumsi Si Kecil akan diubah menjadi glukosa dan diolah menjadi energi, kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh, termasuk otak.
Inilah alasan kenapa Si Kecil akan lebih mudah konsentrasi dan punya suasana hati yang baik saat perutnya kenyang. Hasilnya, kombinasi antara konsentrasi dan suasana hati yang baik ini akan menghasilkan prestasi, dan nilai akademik yang lebih baik.
Daging Tanpa Lemak
Meskipun faktor genetik cukup berpengaruh, faktanya otak bagaikan otot yang bisa dilatih dan dibentuk dengan gaya hidup sehat, termasuk dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga dan istirahat yang cukup. (oleh Elisa Lottor, Ph.D., HMD., penulis buku Female and Forgetful)
Inilah alasan kenapa karbohidrat, protein, vitamin dan serat wajib masuk dalam makanan utama yang dikonsumsi Si Kecil. Kabohidrat berfungsi sebagai sumber tenaga, protein sebagai zat pembangun, serat untuk menjaga sistem pencernaan tetap sehat, dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh Si Kecil.
Berkaitan dengan protein, ada banyak makanan tinggi protein yang disarankan dikonsumsi oleh Si Kecil yang masuk dalam kategori preschool, salah satunya daging tanpa lemak.
Selain tinggi protein, daging tanpa lemak pun mengandung sejumlah nutrisi penting lainnya, dari mulai zat besi, zinc, vitamin B12, asam lemak Omega-3 dan lainnya. tentu saja semua nutrisi tersebut sangat berguna untuk menunjang tumbuh kembang Si Kecil di usia emasnya.
Susu dan Produk Turunannya
Banyak pakar sepakat untuk mendapatkan otak yang cerdas dan mampu berfikir cepat, Si Kecil butuh asupan choline, yang merupakan sejenis asam amino alami yang banyak ditemukan dalam kuning telur, daging sapi, dan susu. (oleh Jean Carper, penulis buku Food: Your Miracle Medicine)
Selain sebagai sumber protein, susu pun merupakan sumber kalsium yang sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan pembentukan tulang dan gigi, menjaga fungsi jantung, meningkatkan fungsi otot, dan mencegah pembekuan darah.
Untuk mendapatkan khasiat tersebut, Moms bisa memberikan Si Kecil susu sebanyak 200-500 ml susu per hari. Jangan lupa, penuhi juga kebutuhan vitamin D Si Kecil agar proses penyerapan kalsium oleh tulang dan tubuh berjalan lebih maksimal.