Sebagian besar orang tua pasti akan bangga ketika anak sudah mahir membaca dan mampu mengenal angka, bahkan sudah bisa berhitung sampai angka 10 di usia yang masih dini. Mereka beranggapan bahwa anak yang sudah diajarkan calistung sejak dini akan lebih cerdas jika dibandingkan dengan anak seusianya yang tidak diajarkan calistung secara khusus. Untuk Moms yang belum tahu, calistung adalah singkatan dari membaca, menulis dan berhitung.
Yang menjadi pertanyaan adalah perlukah mengajarkan calistung pada anak usia balita? Lantas, apakah ada dampak buruk mengajarkan calistung untuk anak usia balita?
Pertimbangan Khusus
Banyak sekali alasan yang dikemukakan kenapa para orang tua harus mengajarkan calistung pada anak usia balita, dan salah satunya supaya anak siap menerima pelajaran ketika dia masuk TK. Untuk itulah akhirnya banyak orang tua yang cenderung memaksa anak untuk belajar calistung ini sejak usia balita, padahal memaksa balita belajar calistung di saat mereka belum siap justru hanya akan memberikan pengalaman yang tidak menyenangkan dan bahkan akan membuat mereka jenuh dan mudah stres.
Dalam kondisi seperti ini, seharusnya orang tua sadar bahwa masa balita merupakan masa mereka bermain dan juga bereksplorasi di lingkungannya. Jadi, justru yang harus dilakukan oleh para orang tua adalah harus menstimulasi perkembangan fisik dan juga motoriknya guna mempersiapkan kematangan anak dalam menerima pembelajaran kedepannya.
Orang tua harus memberikan waktu yang cukup untuk bermain secara terarah kepada mereka, membiarkan anak tumbuh dan berkembang secara alami tanpa adanya unsur paksaan untuk melakukan hal yang pada dasarnya tidak sesuai dengan usianya saat ini. Bagaimanapun orang tua harus sadar bahwa semua proses tersebut tidak bisa dilakukan secara instan mengingat kemampuan setiap anak pastinya sangat berbeda dengan anak yang lainnya.
Apakah Boleh Mengajarkan Calistung Kepada AnakPada dasarnya orang tua diperbolehkan untuk mengenalkan calistung kepada balita, tapi hendaknya orang tua tetap memberikannya dalam porsi yang menyenangkan dan bukan dengan cara paksaan. Banyak sekali model permainan ataupun aktivitas yang bisa merangsang kemampuan calistung pada anak, dan Moms bisa menggunakan metode ini.
Moms bisa mengajak permainan puzzle huruf dan angka kepada anak, berhitung lantai spons dengan tulisan huruf dan angka, menyusun balok dan lain-lain. Metode tersebut sangat tepat dilakukan dengan tujuan untuk membuat anak nyaman dan menganggap bahwa ini merupakan bermain, bukan belajar, sehingga aktivitas ini menjadi sangat menyenangkan.
Untuk mendukung aktivitas bermain dan belajar, pastikan si kecil dalam kondisi nyaman, salah satunya dalam mengenakan popok. Popok yang kurang tepat dan lembab akan membuat anak tidak nyaman dan akhirnya aktivitas bermain sambil belajar ini akan terganggu. Untuk itulah Moms perlu memakaikan mereka popok yang berkualitas tinggi.
Merries, popok No 1 di Jepang, telah dipercaya mampu membuat anak nyaman sepanjang hari. Untuk anak usia balita, Moms bisa memilih Merries tipe pants. Karet popok yang lembut dan pas dipinggul membuat si kecil bebas bergerak tanpa membuat popok melorot. Merries juga memiliki daya serap tinggi dan terowongan udara di sela-sela karet yang memastikan sirkulasi udara tetap lancar. Saat si kecil nyaman, proses bermain dan belajar pun dapat berjalan lancar dan menyenangkan!