Artikel ini berisi tentang :
- Pilih Lagu Dengan Bahasa Sederhana
- Cari Lagu Yang Bertemakan Rutinitas
- Pilih Lagu Dengan Unsur Gerakan Tubuh
- Lagu Yang Bermakna Sosial
- Bagaimana Jika Si Kecil Lebih Senang Mendengarkan Lagu Orang Dewasa?
Di zaman sekarang, lagu anak-anak seolah jadi hal yang sangat langka dan susah dicari di Indonesia. Padahal era 90an, lagu anak-anak punya tempat yang cukup bergengsi, bahkan banyak penyanyi cilik yang berhasil mempertahankan eksistensinya, dan kini mereka menjelma jadi selebriti ternama.
Terlepas dari siapa pencipta dan penyanyi lagu anak-anak tersebut, sebagai orang tua Moms wajib memperhatikan beberapa hal berikut ini sebelum memilih lagu untuk dikonsumsi Si Kecil.
Pilih Lagu Dengan Bahasa Sederhana
Lagu-lagu dengan bahasa yang puitis memang lebih menggetarkan hati. Tapi khusus anak-anak, sebaiknya hindari lagu-lagu yang memiliki banyak bahasa majas yang cenderung rumit. Hal ini disebabkan karena tingkat perkembangan linguistik Si Kecil masih belum sempurna.
Maka dari itu, pilih lagu-lagu yang paling mudah diingat Si Kecil, dan menggunakan bahasa yang paling mudah dipahami. Misalnya saja lagu Naik-naik ke Puncak Gunung. Lagu ini sangat mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang sederhana.
Selain ini, pilih juga lagu yang mudah divisualkan lewat imajinasi Si Kecil. Contohnya saat menyanyikan lagu Naik-naik ke Puncak Gunung, Si Kecil akan lebih mudah membayangkan bagaimana keseruan aktivitas naik gunung, dan apa saja yang akan didapat selama mendaki gunung.
Contoh lainnya lagu Balonku. Lagu ini mengajak Si Kecil untuk membayangkan dia memiliki 5 balon, dan membayangkan bagaimana warna-warna dari balon tersebut. Secara tidak langsung, lagu ini pun mengajarkan konsep warna pada Si Kecil.
Cari Lagu Yang Bertemakan Rutinitas
Selain memilih lagu dengan bahasa yang sederhana, Moms bisa mengajarkan lagu dengan tema rutinitas harian. Tidak perlu yang kompleks, Moms cukup mengajarkan lagu yang mudah diingat, dengan aktivitas yang bisa dilakukan Si Kecil.
Misalnya lagu Bangun Tidur. Lagu ini mengajarkan kepada Si Kecil aktivitas apa saja yang dilakukan setelah bangun tidur, dari mulai mandi, menyikat gigi, hingga aktivitas positif membereskan tempat tidur sebagai bagian bakti Si Kecil kepada Moms.
Dengan lagu ini, diharapkan Si Kecil akan tahu aktivitas apa saja yang harus dilakukan setelah bangun tidur, tanpa harus diperintah.
Tapi ingat, pastikan Moms tetap mendampingi Si Kecil saat melakukan aktivitas harian tersebut. Misalnya saat mandi, Moms harus ajarkan bagaimana cara mandi yang baik, dari mulai memakai sabun, membilas badan, menyikat gigi, hingga cara mengenakan pakaian yang baik.
Pilih Lagu Dengan Unsur Gerakan Tubuh
Selain mengenalkan aktivitas harian dan menggunakan bahasa yang sederhana, Moms pun bisa mencari lagu yang menggabungkan unsur kecerdasan kognitif dan motorik Si Kecil. Misalnya dalam lagu Satu Jari Kanan, Satu Jari Kiri.
Lagu ini dipandang cukup bagus karena tidak hanya mengajarkan unsur pengenalan anggota tubuh (jari tangan), lagu ini pun mengajarkan konsep hitungan dasar, dan mengajarkan unsur gerakan tangan untuk membentuk sebuah bangunan sederhana.
Contoh lainnya lagu Kepala Pundak Lutut Kaki. Lagu ini mengajarkan Si Kecil terkait anggota tubuhnya, dari mulai kepala, pundak, lutut hingga kakinya. Menariknya, lagu ini lebih asyik dinyanyikan sambil menunjukkan anggota tubuh mana saja yang disebut dalam lagu.
Aktivitas ini secara tidak langsung mengajak Si Kecil untuk lebih aktif bergerak, dari mulai menggerakkan tangan, pinggang saat membungkuk dan anggota tubuh lainnya.
Lagu Yang Bermakna Sosial
Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah, perhatikan makna dari lagu tersebut. Usahakan lagu yang diajarkan pada Si Kecil memiliki makna sosial, terutama terkait tema kasih sayang. Misalnya Sayang Ayah Ibu, yang bermakna kasih sayang kepada keluarga.
Ada juga lagu Kasih Ibu, yang berisi tentang seberapa besar kasih sayang Moms kepada Si Kecil. Harapannya, dengan lagu ini Si Kecil akan tahu seberapa besar kasih sayang Moms kepadanya, sehingga mampu membangkitkan rasa kasih sayang Si Kecil.
Untuk menstimulasi Si Kecil lewat lagu-lagu, Moms bisa mengajak Si Kecil bernyanyi dan menghafalkan lagu-lagu di atas (diusahakan sambil melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan tema lagu). Setelah itu, jelaskan tentang makna yang terkandung dalam lagu tersebut.
Lagu-lagu tersebut bisa dinyanyikan secara berulang, setiap hari atau sekehendak Si Kecil. Tapi ingat, yang ditekankan di sini adalah, pastikan Si Kecil memahami makna dalam lagu tersebut agar apa yang didapat dari dalam lagu, bisa dicerna dan dilaksanakan dalam kegiatan sehari-hari.
Bagaimana Jika Si Kecil Lebih Senang Mendengarkan Lagu Orang Dewasa?
Jika Si Kecil sudah telanjur menyanyikan lagu dewasa, Moms dan Dads perlu memberikan penjelasan sesuai dengan kapasitas perkembangan anak-anak. Misalnya menjelaskan pada si kecil apa itu cinta dan apa yang membuat seseorang harus mencintai orang lain atau sesama.
Arahkan anak kepada hal yang positif. Kemudian, perlahan arahkan anak untuk tidak lagi mendengarkan lagu yang tidak sesuai usianya. Orang tua tidak harus melarang, akan tetapi arahkan untuk mendengarkan lagu yang sesuai dengan perkembangan mental anak tersebut. (Oleh psikolog klinis, Sandy Kartasasmita)