Proses tumbuh kembang Si Kecil berlangsung di setiap tahapan sejak lahir. Proses pemantauan pertumbuhan secara fisik dapat dilakukan dengan melakukan kunjungan rutin dan memantau tumbuh kembang di kurva tumbuh kembang. Bagaimana cara memantau tumbuh kembang Si Kecil?
Perlu Moms ketahui, pertumbuhan dan perkembangan hari pada 1.000 hari pertama kehidupan sangat penting. Terhitung sejak masa pembuahan di dalam kandungan hingga Si Kecil berusia 2 tahun. Pada usia 2 tahun ini, perkembangan otaknya sudah mencapai 80% dari otak dewasa.
Lalu apa yang dimaksud dengan tumbuh kembang? Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik, yaitu berat dan tinggi badan. Sedangkan, perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh menjadi lebih kompleks. Misalnya, kemampuan Si Kecil bertambah dari berguling menjadi duduk, berdiri, dan berjalan. Kemampuan ini harus sesuai dengan usia atau disebut tonggak perkembangan. Nah, sebelum usia 2 tahun, terjadi perkembangan otak yang sangat pesat sehingga periode kritis perkembangan.
Kenapa kita perlu pemantauan pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil? Hal ini sebagai upaya deteksi dini untuk menemukan apakah ada penyimpangan pertumbuhan (misalnya status gizi kurang atau buruk, atau anak pendek), penyimpangan perkembangan (misalnya terlambat bicara) serta penyimpangan mental emosional anak (seperti gangguan konsentrasi dan hiperaktif). Dengan demikian, bila diketahui secara dini adanya gangguan tumbuh kembang maka dapat ditindaklanjuti segera.
Adapun skrining pertumbuhan Si Kecil dilakukan dengan cara menimbang berat badan, mengukur panjang atau tinggi badan dan lingkar kepala. Selanjutnya, data dari hasil pengukuran tersebut diplotkan ke dalam kurva pertumbuhan sesuai umur dan jenis kelamin yang terdapat pada buku kesehatan anak.
Sementara itu, skrining perkembangan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada Si Kecil oleh petugas Kesehatan. Selain itu, juga ada kuesioner dari tenaga Kesehatan atau dari buku Kesehatan Ibu dan Anak yang harus dijawab oleh Moms. Adapun proses skrining atau pemantauan dilakukan terhadap anak berusia 0-6 tahun. Bila diketahui ada risiko tertentu, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Si Kecil disebut memiliki risiko tinggi bila dalam perkembangannya masih normal namun bisa terjadi gangguan perkembangan. Misalnya, memiliki riwayat lahir kurang bulan, berat lahir rendah, bayi baru lahir mengalami infeksi, penurunan kadar gula darah, sindrom sesak nafas, atau bahkan kejang.
Bila Si kecil dinyatakan normal, tetap dibutuhkan skrining perkembangan. Pasalnya, tumbuh kembang anak merupakan suatu proses yang terus berlangsung. Bahkan, dalam perjalanannya bisa saja terdapat gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Skrining atau pemantauan tumbuh kembang anak dianjurkan untuk dilakukan setiap bulan. Bagi anak-anak usia 12 – 24 bulan, pemantauan tumbuh kembang sebaiknya dilakukan setiap 3 bulan. Kemudian, pada anak usia 24 bulan sampai 72 bulan dianjurkan setiap 6 bulan.
Lalu, apa yang harus dilakukan Moms untuk mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak? Nah, gangguan tumbuh kembang pada anak dapat dicegah tentu dengan peran orang tua yang meliputi asuh, asih, asah. Apakah itu?
Pertama, asuh adalah kebutuhan fisik-biomedis yang mencakup pemberian ASI, gizi yang sesuai, kelengkapan imunisasi, pengobatan bila Si Kecil sakit, rumah atau area pemukiman yang layak, kebersihan individu dan lingkungan, rekreasi serta bermain.
Kedua, asih yang mencakup kebutuhan emosi dan kasih sayang. Lalu, ketiga asah yang meliputi kebutuhan akan stimulasi mental yang merupakan cikal bakal untuk proses belajar anak.
Nah, Moms dari sisi pertumbuhan, berikut ini ciri-ciri anak yang tumbuh sehat, di antaranya:
- Kulit badan bersih.
Moms perlu menjaga kesehatan kulit Si Kecil, salah satunya kulit di area yang tertutup popok seperti selangkangan, alat kelamin dan bokong. Nah, Moms dapat memilihkan popok Merries yang dapat menjaga kesehatan kulit Si Kecil. Merries memiliki tiga lapisan bersirkulasi udara yang berguna untuk melepas kelembapan, sehingga kulit bayi akan senantiasa kering dan bebas iritasi.
- Rambut tampak bersih dan mengkilap.
Keramas merupakan hal penting yang dibutuhkan rambut anak agar terjaga kesehatannya. Karena itu, keramas rambut dan kulit kepala Si Kecil merupakan hal wajib. Moms bisa merawat rambutnya dengan mencuci rambut 2-3 kali seminggu.
- Mata tampak bersih dan bersinar.
Ketika diajak bicara, anak yang sehat akan menunjukkan kontak mata yang responsif. Untuk menstimulasi hal ini, ajaklah anak bicara setiap ada kesempatan. Baik saat makan, mandi, dan bermain.
- Telinga tampak bersih dan sehat.
Sama seperti anggota tubuh bayi yang lain, merawat kebersihan telinga bayi juga merupakan hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan. Moms bisa menggunakan waslap dan air hangat. Selain menggunakan waslap, Moms juga bisa membersihkan telinga Si Kecil menggunakan kapas berbentuk bulat yang telah dibasahi dengan air hangat.
- Hidung bersih.
Salah satu cara membersihkan hidung bayi adalah dengan bulb syringe. Alat ini dapat mengeluarkan kotoran di dalam hidung Si kecil.
- Rongga mulut, gigi geligi, bibir dan lidah tampak bersih dan sehat.
Moms perlu memastikan area mulut dan gigi Si Kecil senantiasa bersih. Kalau bersih dan sehat, bayi akan merasa nyaman, Untuk membersihkan rongga mulut dan gigi bayi, Moms dapat menggunakan kain kasa dan waslap yang dibasahi dengan air matang. Kemudian, balut pada jari telunjuk dan bersihkan mulut mulai dari bibir, lalu gosok gusi, dan lidah.
- Tangan dan kaki bersih, kuku pendek bersih, kulit sekitar tangan dan kuku bersih.
Menjaga kebersihan kuku dan jari bayi penting untuk menjaga kesehatan Si Kecil. Selain itu, aktivitas ini juga menciptakan ikatan dan kepercayaan bayi pada Moms. Cuci tangan dan kaki Si Kecil secara rutin. Tak lupa pula gunting kukunya ya Moms.
Selain itu, status gizi dan tingkat perkembangan anak yang sehat menunjukkan tanda-tanda seperti berikut ini :
- Tumbuh proporsional (berat badan dan tinggi badan sesuai umur), tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus dan gizi anak baik.
- Tahapan perkembangan tidak terlambat, kemampuan motorik, kognitif dan afeksi, sosialisasi dan kemandirian anak sesuai dengan umurnya.
- Tampak aktif atau gesit, gembira, tidak lesu dan tidak murung. Bayi yang tampak tersenyum menunjukkan bahwa ia senang dan nyaman. Merries menghadirkan popok yang lembut bagi kulit. Si Kecil pun akan tersenyum karena popok yang digunakannya nyaman.
- Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tidak cengeng dan tidak rewel.
- Anak tidak memiliki masalah kejiwaan dan kelainan perilaku.
- Anak tidak menderita penyakit seperti batuk pilek, diare, penyakit telinga, mata dan kulit.
Berikut ini beberapa aspek yang dinilai dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, di antaranya adalah:
- Motorik kasar dan halus, seperti berjalan lurus, berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik, menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap, menangkap bola kecil dengan kedua tangan, menggambar segi empat.
- Kemampuan berbahasa dan kognitif, seperti mengerti arti lawan kata, mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih, menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya, mengenal angka dan bisa menghitung angka 5 – 10, mengenal warna-warni.
- Emosi dan psikososial, seperti mengungkapkan simpati, mengikuti aturan main
- Kemandirian, seperti berpakaian sendiri tanpa dibantu dan sebagainya.
Untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal, tentunya peran keluarga terutama orang tua sangatlah penting.
adapun peran keluarga dalam mencapai tumbuh kembang anak yang optimal, antara lain:
- Memberikan kasih sayang dan perasaan aman.
- Menjamin keadaan fisik mental dan sosial yang sehat.
- Memfasilitasi anak ke pelayanan kesehatan bila membutuhkan.
- Memberikan makanan yang cukup dan bergizi seimbang.
- Memberikan stimulasi dengan kegiatan yang menarik minat Si Kecil sehingga tumbuh kembangnya optimal. Si Kecil juga merasa senang dan tampak tersenyum bahagia. Moms bisa memberikan stimulasi kapan saja. Misalnya, saat menggantikan popok sebagai momen stimulasi yang menyenangkan.
- Memberi kesempatan Si Kecil bermain permainan yang merangsang perkembangannya.
Nah Moms, pastikan ya untuk melakukan skrining atau pemantauan tumbuh kembang anak. Dengan demikian, kita akan mengetahui apakah ada kendala yang dialami anak atau tidak. Semoga Si Kecil bertumbuh dan berkembang dengan optimal ya!