Artikel ini berisi tentang:
- Plus Minus Obat Sirup
- Plus Minus Obat Puyer
- Manakah Yang Terbaik, Obat Sirup atau Puyer
- Trik Memberikan Obat Pada Si Kecil
Saat sakit dan dibawa ke dokter, biasanya Si Kecil akan diberikan obat sirup atau puyer dengan indikasi tertentu. Baik obat puyer atau obat sirup keduanya memiliki kelebihan masing-masing, tapi manakah yang terbaik. Apakah obat sirup atau obat puyer?
Plus Minus Obat Sirup
Obat sirup tergolong obat yang banyak digunakan karena lebih praktis. Tinggal diminum sesuai dengan dosis yang dianjurkan, dan penyakit Si Kecil pun teratasi. Berikut merupakan kelebihan obat sirup:
- Rasanya beragam (kebanyakan rasa buah-buahan, seperti anggur, apel, jeruk dan lainnya). Dengan demikian, kesan obat pahit bisa hilang dengan kehadiran obat sirup.
- Lebih praktis karena tinggal minum, dan umumnya sudah disediakan sendok takar. Obat sirup umumnya berwarna cerah dan dikemas dalam kemasan yang menarik bagi anak-anak.
Sedangkan untuk kekurangannya, beberapa diantaranya adalah :
- Karena rasanya yang lezat, Si Kecil terkadang akan meminta obat terus menerus. Bahkan menurut IDAI, 30 persen pengguna obat sirup selalu mengonsumsi lebih dari indikasi yang dianjurkan.
- Obat sirup tidak selengkap obat puyer. Jadi terkadang dokter harus memberikan obat puyer kepada Si Kecil, meskipun Moms sebelumnya meminta obat sirup.
- Kelembaban udara berpengaruh kepada bioaviabilitas obat sirup, sehingga waktu kadaluarsa obat sirup akan cenderung lebih pendek saat kemasannya sudah dibuka.
Plus Minus Obat Puyer
Obat puyer umumnya dibuat dari obat tablet yang digerus hingga menjadi bubuk, sehingga saat akan digunakan, obat ini cukup dicampur dengan air. Berikut merupakan kelebihan obat puyer :
- Tidak semua jenis obat tersedia dalam bentuk sirup, sementara obat puyer jumlahnya sangat banyak, sehingga obat puyer cenderung selalu tersedia.
- Harga obat puyer jauh lebih murah ketimbang obat sirup, terlebih untuk jenis obat generik. Sementara untuk khasiatnya, cenderung sama.
Sedangkan untuk kekurangannya, beberapa diantaranya adalah :
- Karena digerus dan dicampur secara manual, kemungkinan penyampuran kurang merata masih mungkin terjadi, sehingga dosis obat yang dibutuhkan terkadang kurang.
- Rasa obat puyer cenderung pahit, sehingga anak-anak akan sulit menerimanya. Meskipun begitu, sekarang sudah ada obat puyer yang rasanya seperti obat sirup.
- Usia simpan obat puyer memang lebih panjang, tapi saat sudah dicampur dengan air, usia simpannya tidak lebih baik dari obat sirup, bahkan terkadang malah lebih pendek.
Manakah Yang Terbaik, Obat Sirup atau Puyer
Hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang melaporkan tentang perbandingan efikasi dan keamanan dari kedua jenis obat ini. (oleh Dr. Badriul Hegar, SpA(K), Dokter Spesialis Anak, sekaligus Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia)
Dilansir IDAI, Dr. Badriul menyebut jika pendapat yang ada selama ini hanya berdasarkan pemikiran logika atau asumsi masyarakat saja. Bagaimanapun juga, baik obat sirup atau puyer, keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, tidak ada yang lebih unggul.
Obat sirup memang lebih mahal, tapi bukan berarti lebih baik dari obat puyer. Dari sisi efisiensi, ada pasien yang langsung memberi reaksi positif saat diberi obat sirup, ada juga yang memberi reaksi positif justru pada obat puyer.
Satu hal yang pasti, pemberian obat harus dilakukan secara rasional dan memperhatikan interaksi dari obat yang diberikan. Pihak IDAI sendiri sangat setuju jika ada pihak yang melakukan pengkajian secara ilmiah terhadap penggunaan kedua bentuk obat tersebut.
Trik Memberikan Obat Pada Si Kecil
Untuk memudahkan Moms memberikan obat, ada beberapa trik yang bisa dilakukan, diantaranya adalah :
- Berikan obat sesuai aturan yang tertera pada label, atau sesuai anjuran dokter.
- Berikan obat sesuai waktunya, misalnya sebelum atau sesudah makan.
- Berikan sesuai dosis anjuran. Agar tidak keliru, sebaiknya gunakan sendok takar yang ada dalam kemasan obat tersebut.
- Jika Si Kecil belum bisa minum obat lewat sendok, boleh menggunakan pipet atau siring. Tapi ingat, pastikan dosisnya tepat.
- Moms bisa mencampurkan obat ke dalam jelly, pudding, atau jus buah Si Kecil. Tapi sebelumnya, konsultasikan dulu trik ini.
- Berikan Si Kecil makanan kesukaannya sebelum atau sesudah minum obat agar dia semangat saat minum obat.
Selain itu, ada beberapa hal yang harus Moms perhatikan saat memberikan obat, diantaranya :
- Jangan mengulang resep obat yang sama pada Si Kecil, meskipun penyakitnya sama.
- Jangan memberikan obat dari resep untuk orang lain. Misalnya, resep untuk si Kakak dulu, diberikan kepada Si Kecil.
- Jika muncul gejala alergi, seperti gatal, ruam, sesak nafas dan lainnya, stop pemberian obat tersebut dan segera konsultasikan dengan dokter
- Khusus untuk obat antibiotik, obat ini harus diberikan sampai habis, meskipun Si Kecil terlihat sudah sehat.
Perlu diingat, obat sirup atau puyer (sudah diseduh), hanya boleh digunakan sekali pakai. Jika Si Kecil sudah sembuh, obat tersebut harus segera dibuang dan jangan diberikan kepada anak lainnya.