Artikel ini berisi tentang :
- Banyak Orangtua Yang Berikan MP-ASI Sebelum Waktunya
- Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas
- Risiko Hipertensi dan Alergi Makanan
- Apa Yang Harus Dilakukan?
Selama 6 bulan setelah lahir ke dunia, Si Kecil hanya mengandalkan ASI sebagai satu-satunya asupan nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Setelah itu, secara bertahap konsumsi ASI digantikan oleh makanan pendamping yang dikenal dengan istilah MP-ASI hingga usianya menginjak 2 tahun.
Banyak Orangtua Yang Berikan MP-ASI Sebelum Waktunya
Faktanya, di Indonesia masih banyak orangtua yang sudah memberikan MP-ASI atau makanan padat sebelum usia 6 bulan. Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2002, 32 persen orangtua di Indonesia sudah memberikan makanan padat sejak Si Kecil berusia 2-3 bulan.
Dalam riset ini, beberapa makanan yang biasa dipilih adalah, produk bubur beras (baik bubur instan atau bubur buatan sendiri), pisang, jus buah dan sayuran. Sementara 69 persen orangtua mengaku sudah memberikan MP-ASI sejak usia 4-5 bulan.
Yang lebih memprihatinkan, menurut survei Litbangkes tahun 2003, yang dilakukan di sebuah daerah di Provinsi Jawa Tengah, 32,4 persen orangtua sudah memberikan makanan padat sebelum Si Kecil berusia 1 bulan, dimana 66,7 persen dari mereka memilih makanan berupa buah pisang.
Kebiasaan memberikan makanan padat sebelum waktunya tersebut tidak hanya berlaku di Pulau Jawa, tapi juga berlaku di seluruh daerah di Indonesia. Misalnya, di Sumatera lebih dari 25 persen bayi sudah mulai mengonsumsi makanan padat dibawah usia kurang dari 6 bulan.
Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas
Menurut penelitian yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menyebut jika Si Kecil yang sudah mendapatkan MP-ASI sebelum berusia 6 bulan, berisiko mengalami obesitas.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati sebanyak 1.500 anak berusia dibawah 6 bulan yang sudah diberikan MP-ASI. Hasilnya, pengamatan yang dilakukan selama 6 tahun ini mendapati angka sebanyak 47 persen anak mengalami obesitas saat usia 2-5 tahun.
Tidak hanya mengembangkan risiko obesitas, pemberikan MP-ASI sebelum waktunya meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit seliaka. (oleh Dr Chloe Barrera, Pakar Gizi, sekaligus pimpinan penelitian dari CDC).
Fakta penting lainnya, membiasakan Si Kecil mengonsumsi MP-ASI sebelum usia 6 bulan, berisiko besar menyebabkan hilangnya nutrisi penting dari ASI, sehingga bisa meningkatkan risiko Si Kecil menderita kekurangan gizi dan masalah kesehatan lainnya.
Risiko Hipertensi dan Alergi Makanan
Dampak buruk lainnya selain obesitas, pemberian MP-ASI sebelum waktunya bisa meningkatkan banyak risiko kesehatan. Dalam jangka pendek, kebiasaan ini bisa mengurangi minat Si Kecil pada ASI hingga akhirnya dia mengalami kekurangan gizi. (oleh Spesialis Gizi Titien Indah Saputri, S.Gz)
Sementara untuk jangka panjang, pemberian MP-ASI sebelum waktunya bisa meningkatka risiko penyakit hipertensi, diabetes, alergi makanan tertentu dan lainnya.
Menurutnya, hal ini disebabkan karena di usianya yang masih sangat muda (sebelum 6 bulan), sistem cerna Si Kecil masih belum terbentuk sempurna, sementara MP-ASI kebanyakan sudah dibumbui dengan gula, garam dan penyedap rasa lainnya yang justru berbahaya bagi Si Kecil.
Risiko ini makin besar saat Moms memberikan Si Kecil susu formula yang tinggi kandungan gulanya, bubur bayi instan, atau makanan yang sama seperti yang dikonsumsi orang dewasa.
Sementara untuk risiko alergi, biasanya hal ini diperkuat oleh faktor pemberian urutan makanan yang tidak tepat, terutama makanan yang mengandung zat alergen, seperti ikan laut, telur dan makanan lainnya dari golongan protein hewani (termasuk produk susu).
Apa Yang Harus Dilakukan?
Satu-satunya cara yang harus Moms lakukan adalah, jangan pernah memberikan MP-ASI sebelum usianya menginjak 6 bulan. Setelah 6 bulan pun pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap lewat metode sisipan, dan pastikan tidak menggunakan penyedap rasa (gula atau garam).
Mengenai kekhawatiran Si Kecil mengalami kekurangan gizi, Moms tidak perlu ragu. ASI merupakan makanan terbaik, dimana di dalamnya sudah mencakup semua kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan, dari mulai karbohidrat, vitamin, protein, zat besi dan lainnya.
Bahkan menurut penelitian yang dilakukan peneliti dari Universita Federico II di Napoli, Italia, membuktikan jika bayi yang diberi ASI eksklusif, memiliki tingkat kecukupan gizi yang lebih baik ketimbang bayi yang hanya diberi susu formula dan makanan padat sebelum usia 6 bulan.
Lebih lanjut lagi, makanan padat seperti susu formula, bubur buah, sayuran, cereal dan makanan lainnya, hanya berfungsi sebagai pendamping hingga usia Si Kecil 2 tahun. Sedangkan makanan utama Si Kecil masih tetap ASI. (oleh Dr. Alfredo Pisacane, Pimpinan Penelitian dari Universita Federico II Napoli)
Setelah usia 2 tahun, baru Si Kecil membutuhkan nutrisi yang berasal dari makanan padat (bahkan sudah boleh lepas ASI). Hal ini dibutuhkan untuk menunjang tumbuh kembang dan aktivitas eksplorasi Si Kecil yang cenderung meningkat.