Antibiotik merupakan salah satu jenis obat yang lazim diberikan pada seseorang yang sakit karena infeksi bakteri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua penyakit dapat diatasi dengan pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik yang tidak pada tempatnya dapat menimbulkan resistensi bakteri terhadap antibiotik sehingga membuat penyakit atau infeksi menjadi lebih sulit disembuhkan. Pemberian antibiotik pada bayi juga masih memicu berbagai pertentangan. Ada penelitian yang menyatakan bahwa pemberian antibiotik pada bayi dapat memicu kasus alergi di masa mendatang.
Penggunaan antibiotik pada bayi dapat memicu resistensi bakteri penyebab penyakit sehingga di masa mendatang jika infeksi serupa kembali terjadi maka akan dibutuhkan dosis yang lebih tinggi atau dengan kata lain infeksi menjadi semakin sulit disembuhkan. Oleh karena itu, orang tua sangat perlu mencermati kondisi dan gejala sakit anak dan memutuskan apakah pemberian antibiotik memang diperlukan untuk menyembuhkan sakit yang diderita bayi. Tanyakan secara rinci obat yang diberikan oleh dokter beserta kegunaan serta efek samping yang mungkin terjadi. Moms dapat mempelajari gejala sakit yang diderita oleh bayi untuk mempertimbangkan kebutuhan penggunaan antibiotik. Dalam beberapa kasus, orang tua menyetujui bahkan meminta penggunaan antibiotik untuk bayi karena panik akibat bayi rewel dan ingin segera mendapatkan kesembuhan.
Meskipun begitu, tetap ada beberapa kasus penyakit pada bayi dan anak yang membutuhkan antibiotik untuk membantu penyembuhannya. Moms harus dengan teliti memperhatikan sakit yang dialami oleh anak sebelum memberikan persetujuan penggunaan antibiotik. Infeksi telinga yang tidak mereda dalam durasi 48 jam serta terjadi infeksi telinga yang berulang – ulang maka pemberian antibiotika mungkin diperlukan. Pemberian vaksin Prevnar dapat dilakukan untuk menurunkan resiko mengalami masalah radang telinga agar antibiotika tidak perlu diberikan. Infeksi stafilokokus yang menyebabkan luka di permukaan kulit yang berisi nanah juga mungkin membutuhkan antibiotika untuk mempercepat proses kesembuhan anak. Pengujian jaringan di laboratorium dapat menjadi acuan perlu tidaknya pemberian antibiotik pada kasus dengan gejala luka memerah yang nyeri serta bernanah di permukaan kulit.