Artikel ini berisi tentang:
- Musik Bisa Bantu Si Kecil Lebih Fokus
- Membantu Si Kecil Lebih Sabar
- Si Kecil Jadi Lebih Pintar Matematika
- Membuat Si Kecil Cepat Dalam Mengambil Keputusan
Moms tentu sering mendengar bagaimana dahsyatnya musik dalam mempengaruhi otak Si Kecil. bahkan beberapa penelitian membuktikan jika janin yang diperdengarkan musik-musik klasik, akan lahir jadi anak dengan jiwa seni tinggi. Tapi bagaimana dengan anak pra-sekolah?
Musik Bisa Bantu Si Kecil Lebih Fokus
Fokus merupakan salah satu masalah yang kerap mengganggu waktu belajar Si Kecil. Baru belajar beberapa menit, dia sudah tergoda dengan film, atau gangguan lainnya yang bisa membuat Si Kecil gagal fokus. Jangan khawatir Moms, musik bisa mengatasi hal ini.
Penelitian yang dilakukan University of Vermont College of Medicine, menyebut jika musik bisa membantu Si Kecil jadi lebih fokus pada apa yang mereka kerjakan.
Pasalnya, getaran gelombang suara yang dihasilkan musik akan masuk langsung menuju gendang telinga dan diteruskan ke telinga dalam, untuk kemudian diubah jadi sinyal listrik oleh sel-sel rambut dalam koklea.
Disaat yang sama, sinyal listrik tersebut akan menyebar ke bagian-bagian otak, dari mulai bagian otak temporal yang bekerja memproses data dan mengatur emosi, kemudian masuk ke bagian hipotalamus, tempat diproduksinya hormon, dan bagian pengatur tekanan darah, suhu tubuh dan denyut jantung.
Efek yang ditimbulkan, mood akan lebih baik dan Si Kecil pun jadi lebih tenang. Selain itu, efek ini pun menyebabkan tubuh akan melepas dopamin untuk mengaktifkan reseptor penghargaan di otak. Kondisi inilah yang membuat motivasi belajar dan fokus Si Kecil akan meningkat.
Membantu Si Kecil Lebih Sabar
Musik berpengaruh besar terhadap kesehatan mental Si Kecil. Hal ini dibuktikan lewat penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Developmental Science, menyebut jika musik efektif mengurangi gejala kecemasan, dan membantu Si Kecil untuk jadi lebih sabar.
Ddalam penelitian ini, tim peneliti menemukan korteks atau permukaan paling luar otak menipis saat sedang mendengarkan atau memainkan alat musik.
Korteks ini sendiri dikaitkan dengan penyebab timbulnya kecemasan, agresif dan perilaku tidak terkontrol pada Si Kecil. Saat korteks menebal, Si Kecil cenderung mudah cemas, putus asa, hingga bersikap agresif sebagai tanda frustasi.
Sebaliknya, saat korteks menipis, Si Kecil akan cenderung tenang dan sabar. Jelas ini akan membantu Si Kecil untuk tidak buru-buru, ulet dan tetap tenang saat menghadapi pelajaran atau situasi sulit.
Si Kecil Jadi Lebih Pintar Matematika
Si Kecil yang belajar alat musik memiliki proses saraf yang lebih baik ketimbang mereka yang tidak belajar memainkan alat-alat musik. (oleh Nina Kraus, PhD., profesor di Northwestern University, sekaligus ketua dari Northwestern’s Auditory Neuroscience Laboratory)
Lebih lanjut lagi, Nina menjelaskan jika Si Kecil yang belajar alat musik cenderung lebih fokus dan mampu mengerjakan tugas lebih cepat dan tepat selama pelajaran berlangsung.
Pelajaran musik pun berkaitan dengan matematika dan pelajaran yang membutuhkan rumus dan perhitungan. (oleh Lynn Kleiner, pendiri Rhapsody Musik, di Redondo Beach, Amerika)
Saat belajar musik, Si Kecil akan dituntut untuk lebih memahami ritme, irama dan skala. Kondisi ini ternyata berpengaruh pada kemampuan Si Kecil dalam mengerjakan soal-soal perhitungan, seperti pecahan, pembagian, mengenali pola dan rumus.
Membuat Si Kecil Cepat Dalam Mengambil Keputusan
Selama belajar memainkan alat musik tertentu, Si Kecil dituntut untuk menggerakkan tangan dan kaki sesuai dengan irama. Selain itu, Si Kecil pun akan belajar mengkoodinasikan gerakan tubuh dengan kemampuan penglihatan dan pendengaran.
Kondisi ini sangat membantu membuat Si Kecil berpikir lebih cepat, memiliki daya ingat yang kuat, dan secara bersamaan akan meningkatkan kemampuan otak kanan dan kirinya. (oleh Mary Larew, guru biola di Neighborhood Music School, Amerika)
Selain itu, beragam latihan dalam musik pun akan membantu Si Kecil meningkatkan kemampuan dalam memahami kemampuan sendiri, dan meningkatkan kepercayaan dirinya.