Artikel ini berisi tentang :
- Apakah ini positif?
- Manfaat Membebaskan Si Kecil Bereksplorasi
- Baik untuk Kesehatan Mata
- Bebaskan, tapi tetap teratur!
Berbeda dengan zaman dulu, sekarang Si Kecil sudah bisa dibilang sangat sibuk dengan setumpuk kegiatan prasekolah atau playgroup. Ini belum termasuk tuntutan berbau akademis, seperti calistung alias baca, tulis dan berhitung, yang harus mereka kuasai sebelum masuk ke sekolah formal.
Apakah Ini Positif?
Sejumlah kegiatan yang sudah harus dilakukan Si Kecil sejak usia dini, bukan cara terbaik dalam mendidik mereka (oleh Richard Rende, Ph.D., Director of Curriculum and Instruction di Phoenix Country Day School, Amerika).
Justru sebaliknya, kebiasaan ini bisa merampas kesempatan mereka untuk mengembangkan berbagai kemampuan dan nilai yang seharusnya ditanamkan sejak dini. Lebih parah lagi, segala aktivitas ini justru menyebabkan mereka menderita stres sejak dini.
Dampak buruk lainnya, terlalu memaksa Si Kecil untuk lebih maju dan berprestasi sejak dini, akan membuat mereka kehilangan gairah dan semangat masa kecil, yang justru merupakan pengalaman berharga yang tidak mungkin bisa terulang dikemudian hari.
Manfaat Membebaskan Si Kecil Bereksplorasi
Dalam buku berjudul Raising Can-Do Kids: Giving Children the Tools to Thrive in a Fast Changing World, Jen Prosek dan Richard, menyarankan Moms agar mendorong Si Kecil jadi orang yang mampu melakukan apa pun untuk dirinya sendiri.
Dengan kata lain, Moms tidak perlu menjauhkan gadget atau menghentikan kegiatan les pianonya. Selain itu, Moms pun tidak perlu mengeluarkan Si Kecil dari playgroup dan lainnya, yang harus Moms lakukan adalah, memastikan porsinya tidak berlebihan sehingga Si Kecil masih punya waktu untuk bermain.
Sebagai catatan. Khusus untuk gadget, sebaiknya batasi waktu bermain Si Kecil dengan gadget hanya 1-2 jam per hari. Setelah itu, dorong mereka untuk aktif bermain di luar rumah.
Moms wajib memberikan mereka waktu untuk bermain di luar bersama teman-temannya (oleh Bayu Wijanarko, ELC Toys Expert dalam acara ELC Indonesia bertajuk "The Joy of Outdoor Play").
Alasannya, bermain di luar ruangan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan motorik, mendukung kemampuan bersosialisasi, membuat Si Kecil menjadi lebih bugar, bebas stres, membuat mereka lebih percaya diri dan sejumlah manfaat lainnya.
Selain itu, kegiatan eksplorasi dapat memberikan banyak manfaat, terutama untuk mendukung keterampilan sensorik dan melatih kemandrian sejak dini (oleh Dra. Ratih Ibrahim, MM, psikolog klinis dan pendiri Personal Growth).
Baik untuk Kesehatan Mata
Selain kesehatan tubuh dan tumbuh kembang yang maksimal, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Academy of Ophthalmology edisi Mei, menyebut jika membiarkan Si Kecil bermain di luar ruangan, bisa membuat mata mereka lebih sehat.
Selain itu, penelitian lainnya yang dilakukan Department of Public Health and Primary Care, University of Cambridge, Inggris di Tahun 2012, menemukan fakta jika bermain di alam punya dampak baik untuk mencegah rabun pada penglihatan Si Kecil.
Penurunan risiko miopia ini disebabkan karena otot mata dan indra penglihatan Si Kecil akan terlatih untuk melihat dalam jarak yang bervariasi. Selain itu, selama bermain pun mereka akan mendapat paparan cahaya matahari yang dapat membantu melepaskan dopamin untuk membantu memperbaiki indra penglihatan.
Nggak perlu lama-lama Moms, dalam penelitian ini, tim peneliti menyebut jika durasi ideal untuk bermain di luar ruangan, setidaknya 14 jam per minggu, atau sekitar 2 jam per hari.
Bebaskan, Tapi Tetap Teratur!
Walaupun Si Kecil harus dibebaskan bereksplorasi, tapi Moms tetap wajib memastikan Si Kecil tetap berada dalam prepared environment. Artinya, Si Kecil bisa dibiarkan bermain, dengan syarat lingkungan bermainnya aman dan benar-benar memadai.
Misalnya, Si Kecil boleh bermain di pinggir kali, dengan syarat airnya bersih dan arusnya tidak terlalu deras. Selain itu, tetapkan syarat agar Si Kecil tidak saling dorong karena dikhawatirkan dapat membuat mereka terpeleset dan jatuh.
Selain itu, Moms pun harus memastikan lingkungannya mampu mendukung eksplorasi Si Kecil dan tetapkan konsep bergiliran atau berbagi jika Si Kecil bermain dengan teman-temannya.
Dengan konsep seperti ini, Si Kecil bisa bebas belajar apa pun dengan teratur, termasuk belajar tentang kehidupan sehari-hari atau Exercise of Practical Life, belajar komunikasi dengan teman-temannya, belajar melatih panca indra dan mengenal lingkungan sekitar.