Ruam pada kulit bayi adalah hal yang kerap terjadi karena kulit bayi pada dasarnya sensitif dan sangat sensitif. Ruam popok adalah yang paling sering terjadi dan parahnya, ruam popok kerap datang tanpa diduga-duga, tahu-tahu pantat atau selangkangan Si Kecil sudah memerah.
Ruam popok adalah bercak merah yang muncul pada bagian kulit bayi yang tertutupi oleh popok yang Si Kecil pakai. Kulit bayi yang terkena kontak langsung pada popok akan mengalami gesekan dan tekanan sehingga rentan iritasi. Paling sering ruam popok disebabkan oleh popok yang terlalu ketat, kondisi popok yang lembap akibat terkena urine atau feses, atau tidak cocok dengan material popok atau tisu basah bayi.
Untuk menghindarkan Si Kecil mengalami ruam popok, Moms bisa mulai dengan memilih popok yang tepat. Popok seperti Merries bisa menjadi pilihan Moms untuk Si Kecil. Merries memiliki ukuran yang lengkap dari NB dengan Merries Premium hingga Merries Premium dan Merries Good Skin dengan ukuran XL. Popok dengan teknologi tinggi ini didesain khusus untuk membantu Moms mencegah ruam popok. Merries mampu menyerap dengan cepat dan daya serap tinggi agar popok kembali kering setelah Si Kecil poop/pipis, permukaan lembut untuk mengurangi gesekkan dengan kulit Si Kecil yang sensitif. Merries Good Skin pun menjadi satu-satunya popok yang telah teruji klinis oleh PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin).
Setelah memilih popok yang tepat seperti Merries, langkah selanjutnya untuk mencegah popok adalah rajin untuk mengganti popoknya. Normalnya popok harus diganti sekitar dua sampai tiga jam sekali. Namun sering-sering mengecek apakah popok sudah kotor dan penuh apa belum agar lekas diganti.
Selain itu, jangan terlalu ketat memakaikan popok pada bayi karena ruam dipicu oleh kulit yang lembap. Pasangkan popok terpasang dengan tepat agar mencegah lembap, iritasi dan rasa tidak nyaman. Selain itu, Moms bisa mengatasinya dengan membasuh permukaan kulit bayi yang ruam dengan lap hangat, kemudian oleskan krim atau salep ruam sebelum bayi mengenakan popok. Tapi apabila ruam sudah membuat kulit merah, melepuh, kering, dan pecah-pecah, segera periksakan bayi ke dokter karena gejala itu menandakan infeksi jamur.
Ruam popok memang terkesan biasa terjadi, namun memiliki dampak yang tidak bisa diremehkan, seperti nafsu makan berkurang, sulit bersosialisasi, hingga perkembangan terganggu. Oleh karena itu, selain mencoba beberapa hal seperti rajin membersihkan pantat bayi sebelum mengganti popok (menggunakan tisu atau handuk lembut dan pastikan arah membersihkan dari depan ke belakang untuk bayi perempuan), Moms bisa memilih popok Merries.
Popok Merries adalah merek terbaik dalam memenuhi kebutuhan sanitasi Si Kecil. Struktur popoknya terdiri dari 3 lapisan yang memiliki rongga udara berukuran besar, sehingga sirkulasi udara dapat mengalir dengan lebih baik. Jadi kulit bayi dapat terhindar dari pengap yang dapat menyebabkan iritasi kulit dan juga ruam popok.
Ketika Si Kecil baru lahir hingga usia 3 bulan, Moms bisa menggunakan Popok Merries Newborn. Sedangkan untuk menunjang aktivitas Si Kecil yang sudah semakin lincah, seperti berguling dan merangkak, Moms bisa mulai beralih menggunakan popok model celana. Hal ini dapat memudahkan Moms saat mengganti popok Si Kecil yang sedang tidak bisa diam.
1. Ruam Popok Karena Jamur
Ruam popok bayi akibat jamur adalah ruam popok yang umumnya timbul pada pantat bayi dan balita yang masih kecil. Jamur yang membuat ruam pada Si Kecil merupakan jamur yang hidup di kulit dan usus, dan ketika bayi mengalami rasa hangat dan lembap di area popok, hal ini dapat menyebabkan sedikit ruam.
Sementara semua jenis infeksi jamur lebih umum terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, ruam popok akibat jamur pada Si Kecil tidak perlu dikhawatirkan. Jenis ruam popok bayi ini biasa dikenal juga dengan nama ilmiah Candida dermatitis.
Jenis ruam popok bayi akibat jamur ini biasanya berlangsung selama lebih dari beberapa hari, bahkan setelah popok rutin diganti. Ruam ini disebabkan juga oleh ragi yang disebut Candida albicans.
Dilansir dari jurnal U.S. National Library of Medicine, Candida albicans dan Staphylococcus aureus merupakan jenis jamur yang paling sering diisolasi dari daerah yang terkena dan dianggap memiliki peran utama dalam ruam popok bayi akibat jamur.
Ruam ini biasanya berwarna merah, sedikit terangkat, dan memiliki titik-titik merah kecil yang menyebar di luar bagian utama ruam. Seringkali dimulai pada lipatan kulit bagian dalam dan dapat menyebar ke kulit di bagian depan dan belakang bayi.
Untuk menghindarkan Si Kecil mengalami ruam popok, rajinlah untuk mengganti popoknya. Normalnya popok harus diganti sekitar dua sampai tiga jam sekali. Namun, sering-sering mengecek pun akan lebih baik demi kesehatan kulit Si Kecil Moms.
Agar Si Kecil tidak mengalami ruam popok, Moms bisa memilih Popok Merries untuk Si Kecil. Popok Merries untuk newborn menggunakan bahan ekstra lembut dan memiliki tiga lapisan yang bersirkulasi udara, lho Moms!
Di lapisan pertama, terdapat bantalan popok yang lembut dan bersirkulasi. Karena itu, udara dengan bebas mengalir melalui permukaannya yang bergelombang. Pada lapisan kedua, terdapat lapisan penyerap. Fungsinya adalah untuk menyerap cairan dengan baik sehingga bebas pengap. Lapisan ini juga membuat daya tampung popok lebih banyak.
Alhasil, Si Kecil akan tetap merasa nyaman selama tidurnya hingga bangun pagi. Lalu pada lapisan ketiga, ada lapisan terluar yang berguna untuk melepaskan kelembapan tetapi tetap kuat menahan air. Dengan begitu, popok tidak ada lembap dan tetap tidak bocor.
Jangan sampai perkembangannya terganggu karena penggunaan popok yang tidak nyaman. Di usianya yang masih terus bertumbuh, metabolisme tubuhnya masih sangat baik. Si Kecil akan lebih sering pipis dibanding orang dewasa. Popok Merries dilengkapi dengan 3 lapisan penyerap cairan. Teknologi yang digunakan mampu membuat penyerapannya berjalan sangat cepat dan langsung menguncinya di lapisan popok paling bawah.
2. Ruam Popok Biasa
Berbeda dengan ruam popok bayi karena jamur, jenis ruam popok bayi biasa ini diakibatkan oleh penggunaan popok itu sendiri. Moms sibuk membersihkan popok bayi karena Si Kecil baru saja buang air kecil atau besar, namun lupa membersihkan bagian pantat bayi dengan benar.
Ruam popok bayi biasa ini merupakan jenis ruam popok bayi yang paling umum terjadi pada anak dan disebabkan oleh kulit yang basah atau lembap (terutama karena urin dan feses) yang bersentuhan langsung dengan popok. Selain itu, jenis ruam popok biasa ini bisa terjadi karena beberapa sebab seperti, iritasi dari tinja dan urine, lecet, produk baru, kulit sensitif, dan penggunaan antibiotik. Jenis ruam ini biasanya, ditandai dengan adanya tanda kemerahan dan pembengkakan kulit di sepanjang bagian atas popok, di atas pantat bayi, dan di sekitar kaki.
Cara Mengatasi
Selain mengganti popok Si Kecil ke yang lebih baik dan nyaman bagi Si Kecil, Moms juga bisa lebih teliti dalam membersihkan bokong Si Kecil. Gunakan air hangat sangat mengganti popok baik dengan kain lap, bola kapas, ataupun tissue. Cara mengatasi ruam popok bayi selanjutnya adalah cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok. Sebelum dan setelah mengganti popok, cuci tangan Moms dengan baik. Mencuci tangan dengan baik dapat mencegah penyebaran bakteri atau jamur ke bagian lain tubuh bayi kita, Moms atau anak-anak lain.
Terakhir, meski ruam popok bayi dapat terlihat gatal, menyakitkan, dan membuat kesal, mereka mungkin tidak mengganggu bayi. Pengecualiannya adalah saat ruam menjadi infeksi. Jika ruam tampak terinfeksi, Moms harus menghubungi dokter anak sesegera mungkin. Adapun gejala infeksinya meliputi demam, pembengkakan, nanah, dan ruam makin memburuk.
Jika ruam pada bayi sulit disembuhkan atau Si Kecil tampak kesakitan karena ruam popoknya, ini juga merupakan tanda untuk memanggil dokter anak.