Artikel ini berisi tentang :
- Menutupi Badan Si Kecil Secara Berlebihan
- Mengompres Dengan Air Dingin
- Tidak Memperhatikan Jumlah Konsumsi Air Putih
- Buru-buru Memberi Obat Penurun Panas
Demam merupakan salah satu penyakit yang biasa menyerang anak-anak, terutama yang masih berusia di bawah 5 tahun. Biasanya, demam terjadi akibat sistem kekebalan tubuh Si Kecil menurun, sehingga virus dan bakteri penyebab penyakit lebih mudah menyerang Si Kecil.
Meskipun tergolong ringan, penanganan demam tidak boleh sembarangan lho! Berikut merupakan beberapa kesalahan fatal yang sering terjadi saat menangani anak yang demam.
Menutupi Badan Si Kecil Secara Berlebihan
Saat Si Kecil demam, kebanyakan masyarakat kita malah memberikan pakaian hangat dan selimut yang tebal. Lucunya, hal ini bahkan dilakukan di siang hari. Konon katanya, cara ini dilakukan agar Si Kecil berkeringat banyak, dan suhu badannya berangsur menurun.
Sepintas terlihat logis, padahal cara ini justru salah kaprah. Bahkan dalam beberapa kasus, memberikan selimut tebal pada Si Kecil yang sedang demam justru bisa memicu kejang. (oleh dr Marlyn Cecilia Malonda SpA., dokter spesialis anak dari RS Mayapada Tangerang)
Hal ini disebabkan karena menyelimuti Si Kecil malah akan membuat panas tubuh terperangkap dan tidak bisa keluar dengan maksimal. Selain itu, keringat yang keluar secara berlebih akan menyebabkan dehidrasi jika tidak diimbangi dengan konsumsi air putih yang cukup.
Solusinya, sebaiknya Si Kecil dipakaikan pakaian atasan dan celana yang berukuran pendek dan berbahan dasar katun yang dapat menyerap keringat dan menyalurkan panas keluar dengan optimal.
Mengompres Dengan Air Dingin
Mengompres dengan air dingin memang akan memberikan sensasi adem di kulit. Tapi hati-hati, ini merupakan kesalahan besar yang bisa berujung petaka. Pasalnya, air dingin akan menyebabkan pori-pori tertutup dan panas tubuh Si Kecil akan terperangkap di dalamnya.
Selain itu, mengompres pun jangan hanya dilakukan di kening saja, karena sumber panas tubuh tidak hanya di kening, melainkan di beberapa bagian tubuh lainnya, seperti ketiak, selangkangan dan lainnya. (oleh dr Tjatur Kuat Sagoro, SpA., Dokter spesialis anak dari RS Persahabatan)
Kompres pun seharusnya menggunakan air hangat , dan sebaiknya diganti setiap 10 menit sekali sambil di cek suhu tubuh Si Kecil.
Selain dilarang mengompres dengan air dingin (air es), Moms pun sebaiknya menjaga suhu ruangan sesuai dengan suhu tubuh Si Kecil, jangan menggunakan AC. Jaga juga sirkulasi udara tetap lancar dengan memberikan ventilasi ruangan yang cukup.
Tidak Memperhatikan Jumlah Konsumsi Air Putih
Panas tubuh bisa menyebabkan Si Kecil dehidrasi. Apalagi selama diserang demam, nafsu makannya menurun karena indera pengecap yang terganggu. Untuk mencegah agar Si Kecil tidak dehidrasi, pastikan Moms memberikan asupan cairan yang cukup.
Selain mencegah dehidrasi, air konsumsi air putih pun akan membuat suhu tubuh Si Kecil akan lebih seimbang, sehingga cukup efektif untuk membantu menurunkan demam. (oleh dr. Meta Herdiana H, Sp.A., dokter spesialis Anak di Rumah Sakit Manyar Medical Centre)
Selain mencukupi kebutuhan cairan, Moms pun harus membantu Si Kecil untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Konsumsi buah-buahan seperti alpukat, jeruk, semangka, melon, apel dan lainnya, cukup ampuh membantu memaksimalkan penurunan suhu tubuh.
Untuk makanannya, Moms bisa memberikan Si Kecil sayuran sup dengan kuah kaldu alami. Tapi ingat, kurangi garam karena bisa mengikat cairan tubuh dan menyebabkan dehidrasi.
Buru-buru Memberi Obat Penurun Panas
Saking paniknya, banyak orang tua yang akhirnya memberikan obat penurun panas, padahal demam Si Kecil masih berkisar antara 30-370C, dan baru berjalan beberapa jam saja. Demam tersebut tergolong masih ringan, dan masih bisa diatasi dengan kompres air hangat.
Saya sering juga dapat pasien yang mengatakan badan anaknya demam tinggi 37 derajat celcius. Padahal itu masih dalam suhu normal tubuh bayi. Suhu normal tubuh bayi adalah 36,5 sampai 37,5 derajat celcius. (oleh dokter spesialis anak, dr. Marissa Tania S. Pudjiadi, Sp.A)
Lantas, kapan boleh menggunakan obat?
Orangtua harus waspada jika Si Kecil mulai mengalami peningkatan suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius. Pemberian obat penurun panas pun bisa dijadikan pilihan. Namun yang perlu diingat, pemberian obat penurun panas pada anak tidak boleh sembarangan, dosisnya harus tepat. (Oleh Gregorius Bimantoro, dokter dari Tanyadok)
Karena dosisnya harus tepat, ada baiknya untuk segera membawa Si Keci ke dokter dan biasanya akan diberi obat penurun panas. Pastikan Moms mematuhi resep tersebut. Pasalnya, masih banyak orangtua yang percaya, semakin banyak obat yang dikonsumsi, maka semakin cepat proses penyembuhan Si Kecil.
Padahal jelas ini salah kaprah Moms, resep dibuat sesuai dengan kebutuhan Si Kecil dengan mempertimbangkan banyak hal, seperti usia, berat badan dan kondisi Si Kecil. Jadi tetap berhati-hati Moms, jadilah ibu yang cerdas, yang tahu kebutuhan Si Kecil.