Artikel ini berisi tentang :
- Cat Berbasis Minyak, Termasuk Cat untuk Melukis
- Makanan Kaleng dan Mengandung Bahan Pengawet
- Hindari Pewarna Rambut dan Produk Kosmetik
- Krim Anti Aging dan Produk Skin Care
Selama program kehamilan Moms wajib menjauhi berbagai hal yang bisa membuat program tersebut gagal. Salah satunya harus waspada dengan benda-benda yang biasa digunakan dalam rumah tangga. Mau tahu apa saja? Simak yuk pembahasannya berikut ini.
Cat Berbasis Minyak, Termasuk Cat untuk Melukis
Saat merancang program kehamilan, Moms wajib menjauhi paparan cat berbasis minyak, thinner dan perlengkapan lukisan dengan kandungan timbal atau merkuri. Cat-cat jenis ini umumnya mengandung timbal atau merkuri yang tidak baik bagi kesehatan organ reproduksi.
Menurut American Pregnancy Association, barang-barang tersebut mengandung bahan kimia yang cukup berbahaya, bisa menyulitkan kehamilan. Selain itu, paparan bahan kimia tersebut bisa meningkatkan risiko keguguran dan berisiko melahirkan bayi cacat lahir fisik dan mental.
Hal senada diungkap Center for Disease Control and Prevention (CDC), yang menyebut keracunan timah bisa berpindah dari Moms pada Si Kecil dalam kandungan lewat paparan udara atau meresap lewat pori-pori dan mencemari darah.
Kalaupun harus menggunakan bahan-bahan tersebut, pastikan Moms menggunakan masker standar untuk cat dan sarung tangan karet berkualitas baik.
Makanan Kaleng dan Mengandung Bahan Pengawet
Beberapa makanan kaleng, khususnya jenis ikan atau daging kalengan, sangat tinggi garam dan tidak baik untuk program kehamilan karena paparan dari bahan BPA dalam plastik bisa merembes ke dalam makanan, sehingga bisa mengganggu organ reproduksi. Selain itu, makanan kaleng atau makanan yang diawetkan dengan bahan pengawet, bisa menyebabkan keguguran dan bayi terlahir cacat.
Menurut Center for Disease Control and Prevention, beberapa makanan yang diawetkan dalam kemasan plastik mengandung BPA, jenis zat kimia yang dapat larut dalam makanan, dan bisa menimbulkan masalah kesuburan dan perkembangan janin dalam kandungan.
Agar lebih aman, Moms lebih disarankan untuk menggunakan sayuran, buah-buahan dan daging segar yang bisa dibeli di pasar tradisional. Tapi ingat, pastikan semua bahan-bahan tersebut dicuci dengan bersih di bawah air yang mengalir.
Pasalnya, buah dan sayuran di pasaran pun banyak terpapar pestisida yang dapat menurunkan kualitas sel telur dan bisa merugikan kesehatan. Mencucinya hingga bersih merupakan solusi terbaik.
Hindari Pewarna Rambut dan Produk Kosmetik
Beberapa produk pewarna rambut dan produk kosmetik mengandung merkuri dan bahan kimia berbahaya lainnya. Maka dari itu, selama program kehamilan sebaiknya produk pewarna rambut dan kosmetik dengan kandungan zat kimia berbahaya harus dijauhi total karena bisa mengganggu kadar hormon dan memengaruhi kesuburan.
Selain itu, hindari juga penggunaan parfum yang mengandung phthalate dan musk sintetis, atau yang dikenal dengan nama white musk. Dampaknya hampir sama dengan bahan-bahan kimia di atas, bisa menurunkan kesuburan, meningkatkan risiko keguguran, dan bayi terlahir cacat.
Jika harus menggunakan pewarna rambut, sebaiknya pilih pewarna yang berbasis sayuran. Meskipun sedikit mahal dan pilihan warnanya terbatas, produk ini tergolong lebih aman. Sedangkan untuk produk kosmetik, pastikan Moms memilih produk kosmetik berkualitas baik.
Untuk memastikan apakah produk kosmetik yang Moms gunakan bebas merkuri dan bahan berbahaya lainnya, bisa di cek daftarnya di situs BPOM, atau baca komposisi dari produk makeup tersebut. Jika mengandung merkuri, langsung tinggalkan, meskipun disana tertulis hanya sedikit merkuri.
Krim Anti Aging dan Produk Skin Care
Beberapa produk skin care sebaiknya dihindari, terutama foundation atau masker wajah dengan kandungan retinoid. Zat ini cukup dikenal karena mampu menghapus keriput dan tanda penuaan dini lainnya. Tapi sayang, bahan ini sangat berbahaya bagi Moms yang sedang melakukan program kehamilan.
Penggunaan retinoid dalam jangka panjang bisa menyebabkan penurunan kesuburan dan teratogenik yang mengganggu pertumbuhan embrio atau janin. ( oleh Khalid M. Sultan MD., pakar kesehatan dan direktur endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Lenox Hill Hospital di New York City)
Selain itu, bahan ini pun berbahaya karena bisa meningkatkan risiko cacat kraniofasial, menyebabkan keguguran, meningkatkan risiko cacat kardiovaskular, kerusakan sistem saraf pusat, dan berbahaya bagi organ dalam seperti ginjal, hati dan lainnya.