Artikel ini berisi tentang:
- Benarkah minuman kemasan harus dijauhi?
- Tidak Dapat Memenuhi Kebutuhan Fisiologi
- Minuman kemasan apa yang boleh dikonsumsi Moms?
- Minuman apa yang disarankan untuk ibu hamil?
Selain lebih praktis, minuman kemasan pun umumnya dibuat dengan beragam rasa yang cukup menarik dengan harga yang sangat terjangkau. Tapi sayang, banyak orang yang menyarankan Moms untuk menjauhi minuman kemasan selama masa kehamilan.
Benarkah minuman kemasan harus dijauhi?
Sebagai konsumen, Moms dituntut untuk lebih jeli lagi dalam memilih produk minuman yang akan dikonsumsi. Apakah minuman tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan ataukah tidak. ( oleh Profesor Ujang Sumarwan, pakar Consumer Behaviour dari Institut Pertanian Bogor)
Minuman kemasan sebenarnya boleh-boleh saja dikonsumsi, dengan catatan jumlahnya dibatasi dan jangan dikonsumsi setiap hari. Hal ini tidak hanya berlaku bagi Ibu hamil, tapi berlaku untuk semua.
Seperti kita ketahui, minuman kemasan umumnya mengandung perasa buatan yang memang berbahaya jika dikonsumsi secara berlebih, apalagi untuk ibu hamil yang membutuhkan lebih banyak asupan nutrisi sehat demi menunjang tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Selain itu, minuman kemasan pun umumnya tinggi gula. Umumnya, minuman kemasan menggunakan sirup jagung tinggi fruktosa atau sukrosa sebagai pemanis. Jika dikonsumsi secara berlebih, kandungan pemanis ini berisiko menyebabkan obesitas, yang berujung kepada peningkatan risiko diabetes gestasional.
Tidak Dapat Memenuhi Kebutuhan Fisiologi
Faktanya, kebanyakan minuman kemasan memang tidak dapat memenuhi kebutuhan fisiologi Moms. Minuman kemasan hanya mampu memberikan kepuasan terkait rasa dan efek segar (psikologis) pada tubuh. (oleh Dr Rimbawan, pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor)
Misalnya, saat Moms ingin mengonsumsi minuman merek A karena percaya minuman tersebut dapat memberi kesegaran. Jika tidak dipenuhi, tubuh akan merasa lemas dan bukan tidak mungkin akan membuat mood jadi buruk. Akibatnya, tentu Moms akan lebih malas bergerak dan rawan stres.
Dalam kondisi ini, Moms boleh mengonsumsi minuman kemasan demi memenuhi kebuthan psikologis atau menuntaskan rasa penasaran saja. Tapi tetap tidak boleh berlebihan. Cukup mencicipi saja.
Bagaimanapun juga, minuman kemasan tidak mampu memenuhi kebutuhan fisiologis Moms saat hamil. Kalaupun ada minuman yang sudah diperkaya dengan vitamin, atau serat tinggi, sebaiknya periksa kembali kandungan vitamin dan seratnya. Apakah Moms benar-benar membutuhkannya atau tidak.
Selain itu, bandingkan juga dengan kandungan gula, perasa dan pewarna makanannya. Jika kandungan gula, perasa dan pewarna buatannya jauh lebih tinggi ketimbang kandungan nutrisinya, maka minuman tersebut sebaiknya dibatasi konsumsinya.
Minuman kemasan apa yang boleh dikonsumsi Moms?
Tetap ya Moms, harus dibatasi. Jangan sampai lebih dari 300-400ml per hari. Dilansir dalam babycentre, berikut merupakan minuman kemasan yang masih boleh dikonsumsi ibu hamil.
- Minuman kemasan tidak boleh mengandung kafein lebih dari 200mg. Rata-rata minuman kemasan (minuman berenergi) mengandung 80-300 mg kafein per 150 ml.
- Kandungan gula dalam minuman tersebut tidak boleh lebih dari 25 gram per hari. Dalam minuman kemasan, rata-rata kandungan gulanya berkisar 20-60 gram gula per kemasan.
- Hati-hati dengan bahan-bahan seperti High Fructose Corn Syrup, Aspartam, sakarin, trans fat atau lemak trans, Natrium sulfit, Natrium benzoat, BHA dan BHT.
Jika bahan-bahan tersebut dikonsumsi dalam jumlah tinggi, minuman kemasan tersebut bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan Moms dan janin.
Menurut penelitian yang dilakukan Statens Serum Institut, Kopenhagen, Denmark, dan dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, menyebut jika ibu hamil yang mengonsumsi minuman dengan kandungan pemanis buatan, meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Minuman apa yang disarankan untuk ibu hamil?
Moms disarankan untuk menjauhi, atau minimalnya membatasi minuman yang mengandung pemanis buatan, dan fokus pada minuman yang kaya akan nutrisi, seperti jus buah segar dan susu. (oleh Dr Shelley McGuire, juru bicara American Society of Nutrition)
Tapi ingat Moms, jus buah yang disebutkan di atas bukan minuman jus buah dalam kemasan, tapi jus buah yang diblender sendiri, tanpa menggunakan bahan tambahan apapun, seperti gula atau pemanis lainnya, misalnya jus mangga, jus alpukat, atau jus apel.
Jangan lupa untuk mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup. Untuk ibu hamil, kebutuhan air putih sedikit lebih banyak dari kondisi normal. Jika sebelumnya Moms bisa mengonsumsi 8 gelas air putih per hari, maka selama kehamilan sebaiknya ditingkatkan menjadi 10-12 gelas per hari.