Artikel ini berisi tentang:
- Ditingkatkan Kualitasnya, Bukan Kuantitas!
- Perbanyak Protein, Zat Besi, dan Magnesium
- Makan Sedikit Tapi Sering
- Bolehkan hamil kembar konsumsi Suplemen?
Banyak mitos yang beredar terkait pola makan ibu hamil, salah satunya Moms harus makan banyak karena tidak hanya menanggung kebutuhan nutrisi sendiri, Moms pun dituntut untuk memberikan nutrisi pada Si Kecil. Tentu saja porsi ini akan jadi lebih besar jika Moms mengandung anak kembar. Benarkah?
Ditingkatkan Kualitasnya, Bukan Kuantitas!
Moms yang hamil anak kembar memang butuh lebih banyak nutrisi ketimbang mereka yang hamil satu anak. Tapi bukan berarti porsi makannya harus 3 kali lipat. Justru pola makan ini cenderung berbahaya karena bisa menyebabkan obesitas.
Moms yang sedang hamil anak kembar disarankan untuk menjalankan diet seimbang dengan fokus kepada kualitas makanan, bukan kepada kuantitas. (oleh Julie Redfern, RD, LDN, Pakar Nutrisi di Brigham and Women's Hospital, Boston)
Selama masa kehamilan anak kembar, Moms hanya perlu menambah 150-300 kalori per hari, dari total kalori harian yang biasa dikonsumsi saat tidak hamil. Jumlah tersebut sama dengan menambahkan satu potong roti tawar selai, atau menambah satu mangkuk buah-buahan.
Selain itu, Moms pun harus fokus kepada kualitas makanan yang dikonsumsi. Misalnya, mengonsumsi karbohidrat kompleks (gandum, sereal, oatmeal, beras merah, dan lainnya) sebagai sumber energi, mengasup sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan serat, serta makanan lainnya.
Perbanyak Protein, Zat Besi, dan Magnesium
Sebenarnya sama seperti ibu hamil lainnya, selama masa kehamilan Moms butuh asupan protein, zat besi dan magnesium yang lebih tinggi. Protein sendiri merupakan zat pembangun yang berfungsi untuk memaksimalkan pertumbuhan Si kembar dalam kandungan.
Moms bisa mendapatkan 50 gram protein dan 30 gram zat besi per hari dari daging merah tanpa lemak. Selain itu, protein, zat besi dan magnesium pun bisa Moms dapatkan dari kacang-kacangan, ikan (terutama ikan salmon), produk kedelai, produk susu dan lainnya.
Selain itu, Moms pun perlu mempetimbangkan untuk rutin mengonsumsi kacang almond, yoghurt, alpukat, pisang dan tahu. Makanan-makanan tersebut merupakan sumber terbaik magnesium yang efektif untuk menurunkan risiko bayi lahir prematur.
Makan Sedikit Tapi Sering
Salah satu masalah yang kerap menimpa ibu hamil, termasuk Moms yang sedang hamil anak kembar adalah, merasa cepat lapar dan morning sickness. Untuk mengatasi masalah ini, makan banyak bukan solusi. Justru untuk mengatasinya Moms harus makan sedikit-sedikit.
Misalnya, di pagi hari Moms sebaiknya mengonsumsi dulu camilan, terutama yang berbahan jahe. Misalnya biskuit jahe, permen tanpa gula atau minuman berbahan jahe. (oleh S. Multi Karina, BSc, MKes, Dosen Jurusan Gizi Politeknik Kementerian Kesehatan Jakarta)
Jahe merupakan bahan alami dengan kandungan polifenol, avoida, dan minyak asiri yang mampu mengurangi rasa mual-mual dan muntah bagi ibu hamil, terutama di pagi hari. Selain jahe, Moms pun bisa mengonsumsi teh mint, susu jahe atau minuman sejenis.
Pola makan sedikit tapi sering pun efektif untuk mengurangi risiko makan berlebih karena terlalu sering makan. Untuk ibu hamil, pola makan yang dianjurkan adalah 6 kali sehari, yakni camilan pagi, sarapan, camilan sebelum makan siang, makan siang, camilan sore dan makan malam.
Bolehkan hamil kembar konsumsi Suplemen?
Fungsi suplemen sebenarnya hanya untuk menambal atau melengkapi nutrisi yang tidak Moms dapatkan. Dengan kata lain, jika Moms sudah memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi selama kehamilan (cukup asam folat, magnesium, kalsium, serat, zat besi dan lainnya), maka konsumsi suplemen tidak dibutuhkan lagi.
Agar tidak ragu, sebaiknya Moms rutin memeriksakan diri ke dokter. Biasanya, lewat pemeriksaan, sekecil apapun perubahan yang terjadi pada tubuh Moms, dokter akan mengetahuinya sehingga solusi yang disarankan pun akan lebih tepat, apakah Moms butuh suplemen tambahan atau tidak.
Perlu diingat, setiap produk suplemen tambahan memiliki fokus nutrisi yang berbeda. Ada yang fokus kepada penambahan zat besi, asam folat, vitamin dan nutrisi lainnya. Jadi suplemen yang dikonsumsi wajib sesuai dengan resep dokter, bukan berdasarkan pengalaman oran lain!