Artikel ini berisi tentang :
- Apakah Ibu hamil tidak boleh bersih-bersih?
- Hati-hati Dengan Cairan Pembersih Rumah
- Bahan kimia apa saja yang harus diwaspadai?
- Bagaimana solusinya?
Bagi seorang wanita, membersihkan rumah merupakan salah satu kegiatan harian yang tidak pernah terlewatkan. Sejak pagi hari, Moms mungkin sudah mulai menyapu dan mengepel lantai, mencuci piring, membersihkan perabotan dari debu, dan kegiatan bersih-bersih lainnya.
Apakah Ibu hamil tidak boleh bersih-bersih?
Tidak ada larangan untuk bersih-bersih rumah. Bahkan aktivitas ini merupakan hal yang disarankan dilakukan, selama dalam kadar yang wajar. Membersihkan rumah bisa jadi salah satu aktivitas fisik pengganti olahraga bagi Ibu hamil.
Contohnya saja gerakan menyapu lantai yang melatih koordinasi tangan dan otak, mencuci piring yang menuntut Moms harus konsentrasi, hingga mengepel lantai yang harus memadukan antara keseimbangan berjalan di lantai licin, dan ketelitian dalam melihat noda.
Selain itu, selama masa kehamilan Moms dituntut untuk menjauhi stres karena bisa berdampak buruk bagi kehamilan dan janin dalam kandungan. Menurut penelitian, menikmati rumah yang bersih dengan aroma yang menenangkan, merupakan salah satu cara terbaik untuk melepas stres.
Dengan kata lain, selama tidak melakukan aktivitas yang berisiko, seperti mengangkat beban yang tertalu berat, dan lainnya, tidak ada masalah dengan membersihkan rumah. Justru sebaliknya, Moms sangat disarankan untuk rutin melakukan aktivitas ini.
Hati-hati Dengan Cairan Pembersih Rumah
Meskipun boleh-boleh saja, bahkan sangat disarankan untuk tetap bersih-bersih rumah, Moms harus waspada dengan bahan kimia yang biasa digunakan dalam produk pembersih rumah. Padalnya, bahan-bahan kimia dalam cairan pembersih rumah bisa berdampak buruk bagi janin.
Sebagai buktinya, sebuah studi kasus yang melibatkan lebih dari 14.000 ibu hamil di Inggris, menyebut jika mereka yang memiliki skor indeks paparan zat kimia tinggi, berisiko melahirkan bayi dengan sistem kekebalan tubuh lemah, mudah terpapar alergi dan fungsi paru-paru yang buruk.
Hal ini disebabkan karena saat membersihkan rumah, bahan-bahan kimia ini akan masuk ke dalam tubuh lewat pori-pori, kemudian masuk ke pembuluh darah hingga masuk ke dalam plasenta, dan menembus rahim. (oleh Peter Sly, peneliti dari University of Queensland, Australia).
Maka dari itu, selama masa kehamilan Moms diusahakan untuk meminimalkan kontak dengan bahan-bahan kimia, dan lebih memilih untuk menggunakan pembersih rumah alami.
Bahan kimia apa saja yang harus diwaspadai?
Ada beberapa bahan kimia yang terkandung dalam cairan pembersih peralatan rumah tangga yang harus Moms hindari, termasuk glycol ethers, paraben dan phtalates. (oleh Rachel Gurevich, pakar kesehatan dan penulis buku berjudul Birth Plans for Dummies)
Rachel pun menyebut beberapa bahan kimia lainnya, seperti asam sulfat, asam klorida, dan sodium hidroksida. Semua bahan-bahan kimia ini berisiko meningkatkan keguguran, bayi lahir prematur, cacat mental hingga bayi terlahir mati (Stillbirth).
Selain itu, Moms pun harus mewaspadai beberapa bahan kimia yang paling sering dijumpai di sekitar kita, diantaranya.
- Glycol, salah satu bahan kimia yang biasanya terdapat dalam pembersih kompor, jendela dan pembersih noda membandel lainnya. Bahan kimia ini harus dihindari karena bisa meningkat risiko keguguran, dan bayi terlahir cacat.
- Phenol, merupakan cairan pembersih yang umumnya digunakan dalam produk pembersih lantai, deterjen dan lainnya. Bahan kimia ini bisa menyebabkan gangguan organ dan kematian pada janin.
- Amonia, merupakan bahan kimia yang mudah dikenali karena baunya yang menyengat. Bahan kimia ini banyak terdapat dalam pembersih porselen, pembersih kaca dan lainnya.
Selain itu, tentu saja masih banyak daftar bahan kimia yang biasa kita jumpai, tapi harus dijauhi selama masa kehamilan karena bisa menyebabkan dampak buruk bagi janin.
Bagaimana solusinya?
Cara terbaik adalah dengan membersihkan rumah menggunakan bahan-bahan alami. Misalnya untuk mengepel lantai, Moms bisa menggunakan ampas kelapa kering. Selain itu, jeruk nipis dan baking soda cukup ampuh digunakan untuk mengusir noda dan membersihkan piring.
Selain itu, ada juga citric acid. Bahan ini cukup aman digunakan, tapi memiliki efek membersihkan yang cukup kuat. Moms bisa membuat larutan citric acid yang dimasukkan ke dalam botol spray. Setelah itu, larutan ini bisa digunakan untuk membersihkan porselen, ngepel lantai, dan lainnya.
Kalau terpaksa harus menggunakan produk pembersih, pastikan produk tersebut aman digunakan ibu hamil. Agar lebih tenang, pastikan Moms selalu menggunakan sepatu karet, apron plastik atau karet atau bahan lainnya yang tidak tembus air, gunakan masker, dan tentu saja sarung tangan karet.
Jika ingin solusi yang inovatif dan lebih praktis, Moms bisa menggunakan Magiclean Wiper, rangkaian alat pembersih lantai yang bisa menjadi solusi praktis untuk menyapu dan mengepel lantai dengan praktis dan hasil yang maksimal. Rangkaian produk Magiclean Wiper terdiri dari Magiclean Wiper Mop, Magiclean Wiper Dry Sheet, dan Magiclean Wiper Wet Sheet.
Pokoknya sangat cocok digunakan untuk ibu hamil seperti Moms supaya bisa membersihkan keramik, lantai vynil, lantai kayu dan lantai marmer dengan lebih praktis dan mudah bukan? Informasi lebih lengkap tentang Magiclean Wiper, Moms bisa kunjungi di www.magiclean.co.id.