Artikel ini berisi tentang :
- Apakah Ini Tanda Si Kecil Sudah Menstruasi?
- Kapan Si Kecil Mengalami Menstruasi?
- Apa Penyebabnya “Menstruasi Mini” Ini?
- Apa Yang Harus Dilakukan?
Si Kecil terlahir dengan membawa banyak kejutan, dari mulai kejutan yang menyenangkan hingga kejutan yang mengkhawatirkan. Contohnya saja saat Moms meihat ada darah dalam Diapers New Born yang Si Kecil kenakan.
Apakah Ini Tanda Si Kecil Sudah Menstruasi?
Tidak perlu berlebihan Moms. Pasalnya, adanya cairan dalam organ genital Si Kecil merupakan hal yang wajar dan dialami banyak bayi, termasuk bercak darah yang kemudian menempel pada Diapers yang Si Kecil kenakan. (oleh dr Kecia Gaither, Direktur Pelayanan Perinatal di New York, Amerika)
Lebih lanjut lagi, dr Kecia menjelaskan jika bercak darah di vagina Si Kecil biasanya akan berlangsung 1-3 hari setelah kelahiran, atau bahkan terkadang bisa sampai 1 Minggu lebih. Setelah itu, masalah ini akan hilang dengan sendirinya.
Selain itu, Moms pun jangan kaget saat melihat klitoris dan labia Si Kecil yang menonjol, bengkak, atau menemukan cairan yang mirip dengan susu atau keputihan di vagina Si Kecil. Lagi-lagi, ini merupakan hal yang normal dan tidak perlu ditanggapi secara berlebih (selama tidak dijumpai gejala lain).
Jika Moms masih ragu dengan kondisi Si Kecil, tidak ada salahnya untuk membawa Si Kecil memeriksakan diri ke dokter, bidan atau tenaga medis yang terpercaya.
Kapan Si Kecil Mengalami Menstruasi?
Normalnya, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction, menyebut jika menstruasi pertama akan terjadi saat Si Kecil berusia 12 tahun. Tapi terkadang, Si Kecil sudah mengalami menstruasi sejak usia 8 tahun, atau paling lambat 15 tahun.
Biasanya, menstruasi pertama ini akan muncul 2 tahun setelah payudaranya mulai tumbuh. Dengan kata lain, kondisi yang disebutkan di atas murni bukan menstruasi (meskipun disebut menstruasi mini).
Apa Penyebabnya “Menstruasi Mini” Ini?
Mengenai penyebabnya, kondisi yang biasa disebut menstruasi mini ini disebabkan karena sisa hormon estrogen yang terbawa saat kelahiran terjadi. (oleh dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA MARS, dalam buku Anak Sehat: 100 Solusi Sehat dr Tiwi)
Walaupun begitu, dokter yang kerap disapa Tiwi ini menyarankan agar Moms waspada dengan penyebab lainnya, terutama karena buang air besar yang keras hingga menyebabkan terjadinya goresan atau luka di area anus yang justru tampak terlihat seperti menstruasi.
Makanya, Tiwi menyarankan agar Moms mengecek dan mencatat gejala lainnya terkait kondisi aneh yang mungkin ditunjukan Si Kecil, seperti tidak buang air besar dalam waktu yang lama, atau Si Kecil kerap menjerit saat buang air besar.
Selain itu, jika Si Kecil kerap dititipkan kepada orang lain atau pernah mengalami kecelakaan seperti terjatuh atau kondisi lainnya, tidak ada salahnya Moms melakukan visum untuk memastikan Si Kecil tidak jadi korban predator anak, atau mengalami luka dalam.
Apa yang Harus Dilakukan?
Selain memeriksakan Si Kecil ke dokter, Moms pun wajib menjaga area vagina Si Kecil tetap steril dengan cara membasuh bagian vagina dengan air hangat untuk menghindari risiko infeksi. (oleh dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA MARS, dalam buku Anak Sehat: 100 Solusi Sehat dr Tiwi)
Walaupun ini normal, Moms tidak boleh abai dengan risiko luka dan infeksi. Pasalnya, infeksi inilah yang justru berbahaya, terlebih jika Moms melihat ada bengkak kemerahan yang berada di sekitar vulva, Si Kecil kerap menangis saat buang air kecil atau lendir yang dikeluarkan lewat vagina Si Kecil berbau dan pekat.
Walaupun sangat jarang terjadi, tapi tidak menutup kemungkinan kondisi ini merupakan gejala infeksi yang memicu terjadinya keputihan karena jamur. (oleh dr. Ova Emilia SpOG PhD, dokter Spesialis Kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RS Dr Sardjito, Yogyakarta)