Buang air, baik besar dan kecil di toilet merupakan tahapan yang harus diajari orang tua dalam keseharian anak. Banyak orang tua melatih anak sejak usia dini untuk melakukannya.
Bahkan, sebagian orang tua memulai toilet training untuk buah hatinya lebih awal, bahkan ada pula yang memulainya sejak beberapa minggu setelah kelahiran. Namun, ada juga yang memilih usia 1 tahun lebih.
Namun kapankah waktu terbaik memulai toilet training bagi Si Kecil? Waktu terbaik untuk memulai toilet training adalah saat Si Kecil menunjukkan tanda kesiapan.
Rata-rata anak-anak baru mulai bisa belajar menggunakan toilet dan pispot ketika mereka berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Adapun anak laki-laki bisa jadi lebih lama dalam toilet training dalam kesiapan dibandingkan anak perempuan.
Kebanyakan orang tua memulai latihan saat buah hatinya berusia sekitar 2-3 tahun. Si Kecil dapat meniru orang lain tanpa instruksi apa pun, selama Moms menjelaskan padanya apa yang perlu ia lakukan dan di mana ia harus melakukannya.
Moms tidak perlu memaksanya jika ia tidak mau, atau jika ia masih belum siap untuk memulainya. Apalagi kalau dia masih nyaman dengan Popok Merries Premium Pants XL, popok Merries Premium Pants tidak hanya memiliki alarm penanda pipis, popok Merries Pants juga memiliki karet yang lembut di pinggang dan paha, sehingga Si Kecil bisa tetap nyaman bergerak. Popok Merries juga memiliki daya tampung banyak dan cepat kering sehingga mampu menjaga kulit Si Kecil tetap nyaman dan tidak lembab.
Tanda-tanda kesiapan Si Kecil
Dokter anak di Amerika Serikat mengatakan kalau saat anak-anak ingin pergi ke toilet, maka tanpa disuruh pun mereka akan pergi ke toilet. Terkadang hal itu mulai terjadi pada usia 18 bulan, namun tidak sampai melebihi usia 4 tahun.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar para Moms tidak terlalu stres memikirkan toilet training, karena pada akhirnya anak akan mengenal toilet dan melakukan tugasnya sendiri. Namun, Moms tentunya dapat membantu memandu prosesnya.
Untuk dapat membantu Si Kecil belajar toilet training di waktu yang tepat, Moms perlu terlebih dahulu mengenali tanda–tanda kesiapannya. Misalnya saat popok atau celana Si Kecil tetap kering setidaknya selama dua jam saat siang hari dan setelah tidur siang, ini bisa berarti bahwa ia siap untuk mulai buang air di toilet.
Setelah siap, ia pun dapat mulai mengikuti instruksi sederhana, seperti berjalan ke toilet, duduk, dan melepas celananya. Pastikan juga ia tertarik untuk memakai pakaian dalam setelah belajar toilet training.
Jika Si Kecil menangis, rewel, atau menunjukkan tanda–tanda lain ketidaknyamanan saat popok atau celananya kotor, serta menunjukkan melalui postur, ekspresi wajah, atau bahasa mungkin sudah waktunya Moms atau Dads melatihnya untuk menggunakan toilet.
Maka artinya ia sudah siap untuk memulai proses toilet training. Apa saja yang harus diajarkan pada Si Kecil saat toilet training? Ini daftarnya!
Baca Juga: Pilihan Popok Bayi yang Bagus Untuk Tumbuh Kembangnya
Mulai kurangi popok hingga akhirnya singkirkan
Ketika Moms ingin mengenalkan Si Kecil toilet training, Moms harus menyiapkan beberapa perencanaan. Biarkan dia melihat Moms atau Dads ketika menggunakan toilet.
Katakan padanya bahwa kalau setiap ingin buang air, kita harus ke kamar mandi dan menggunakan toilet. Kadang Si Kecil akan malas-malasan di awal dan ingin kembali menggunakan popok. Oleh karena itu, Moms harus mulai mengurangi popok di rumah hingga akhirnya menyingkirkannya secara penuh secara bertahap.
Banyak orang tua yang sudah memulai hal ini semenjak Si Kecil berhenti mengonsumsi Air Susu Ibu (ASI) pada dua tahun, namun keberhasilannya akan tetap bergantung kepada kesiapan Si Kecil. Moms bisa mulai mengurangi popok Si Kecil pada siang hari, jika sudah berhasil pada siang hari baru ke malam hari.
Mengajak ke kamar mandi
Saat di tanya "mau pipis nak?" anak-anak akan cenderung menolak dan mengatakan tidak. Oleh karena itu, jangan tanyakan namun mengingatkan. Moms bisa mengeset alarm, atau sekadar mengajaknya juga ke kamar mandi kalau Moms juga ingin pipis.
Kadang ada pula beberapa orang tua yang tahu tanda-tanda Si Kecil kebelet pipis sehingga saat itulah Moms bisa mengajaknya pipis kalau dia belum bilang sendiri.
Kalau sebelum toilet training Si Kecil ke kamar mandi hanya untuk mandi dan bebersih dari poop dan pipis, kini dia harus membiasakan diri untuk ke sana tiap waktu saat ingin pipis dan poop.
Oleh karena itu, Moms bisa membuat kamar mandi lebih menyenangkan untuknya, tidak perlu yang mahal, misalnya Moms membelikannya adapter seat. Adapter seat ini dapat membantu Si Kecil merasa nyaman duduk di toilet dewasa tanpa khawatir akan terjatuh.
Tanyakan warna atau bentuk karakter yang ia inginkan dan biarkan ia memilih kursi potty-nya sendiri. Setiba di rumah, tuliskan namanya dan bantu ia bermain dan belajar menggunakannya.
Saat memilih untuk menggunakan adapter seat untuk potty training, pastikan juga keamanan dan kenyamanannya. Sekarang banyak pilihan adapter seat dengan warna dan gambar-gambar karakter menarik.
Jangan lupa beli juga bangku kecilnya. Bangku kecil ini untuk membantu anak naik dan turun dari toilet dengan cepat dan mudah, juga sebagai pijakan kaki saat ia duduk yang membantunya mendorong saat poop.
Pastikan toilet kering atau setidaknya tidak basah agar Moms juga tidak terlalu khawatir Si Kecil akan terpeleset.
Konsisten
Konsisten pada diri Moms sangat penting agar Si Kecil konsisten dan berhasil pada tahap ini. Apalagi untuk anak laki-laki pendekatan start and stop akan membuatnya bingung mengenai kebiasaan baru ini. Oleh karena itu, konsisten ini sangat penting. Tidak apa-apa pelan-pelan dibandingkan Moms berhenti setelah memulainya.
Jangan lupa untuk memuji Si Kecil saat di berhasil dan mengucapkan terima kasih, karena tentu saja ini bukan hal mudah dan Si Kecil pun tengah bekerja keras agar proses ini berhasil. Tidak heran, beberapa orang tua harus siap dengan kegagalan selama beberapa saat sebelum akhirnya proses ini berhasil.
Proses ini mungkin akan membuat Moms juga lebih lelah dan berurusan dengan pipis dan kadang juga poop.
Namun, cobalah untuk tetap tenang dan sadar kalau hal ini adalah proses yang harus dilalui Si Kecil dan Moms demi proses yang lebih baik kebaikan Si Kecil yang lebih besar. Apalagi kalau Si Kecil punya kebiasaan pipis di malam hari, bangun tengah malam dan ke kamar mandi boleh jadi membuat Moms lebih lelah, namun bukan berarti Moms dan Si Kecil harus menyerah.