Mengisap jempol merupakan hal yang lazim dilakukan Si Kecil. Bahkan ia sudah melakukannya sejak dalam kandungan. Ia biasanya melakukan hal tersebut untuk menenangkan diri mereka sekaligus sebagai cara menidurkan bayi secara mandiri.
Kebiasaan Si Kecil mengisap jari sebetulnya merupakan kebiasaan yang kurang baik sehingga Moms harus menghentikannya. Akan ada beberapa hal buruk jika kebiasaan tersebut tidak dihentikan, seperti gangguan pada pertumbuhan gigi dan rahang.
Alasan Si Kecil Mengisap Jempolnya Sendiri
Mengisap jempol sudah dilakukan Si Kecil sejak dalam kandungan, tepatnya sejak usia kehamilan menginjak minggu ke-29. Menciptakan ketenangan, penghilang stres dan cemas, serta sebagai bentuk cara menidurkan bayi secara mandiri adalah beberapa alasan mengapa Si Kecil mengisap jempolnya sendiri.
Kebiasaan itu akan berlanjut saat Si Kecil lahir dan umumnya ia akan menghentikan kebiasaan ini dengan sendirinya seiring pertambahan usia. Jika Si Kecil tidak kunjung menghentikan kebiasaan ini, ada baiknya Moms untuk segera membantu Si Kecil menghentikannya. Jika Moms ingin tahu bagaimana cara menghentikannya, yuk simak artikel dari Merries ini sampai selesai!
Bolehkah Si Kecil Mengisap Jempolnya Sendiri?
Dalam jangka pendek, mengisap jempol memang tidak membahayakan Si Kecil. Namun, dalam jangka panjang, mengisap jempol bisa menimbulkan efek negatif pada Si Kecil. Apalagi jika ia tidak bisa menghentikan kebiasaan ini secara mandiri. Kesimpulannya, mengisap jempol bukanlah kebiasaan baik karena bisa menimbulkan hal tidak baik pada Si Kecil dalam jangka panjang.
Dampak Negatif Si Kecil Mengisap Jempolnya Sendiri
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, mengisap jempol bisa menimbulkan dampak negatif pada Si Kecil. Berikut ini adalah sejumlah dampak negatif dari kebiasaan tersebut:
- Kuman atau bakteri yang ada pada jari-jari tangannya akan masuk ke dalam mulut dengan mudah, sehingga Si Kecil rentan mengalami berbagai penyakit.
- Gigi depan Si Kecil akan tidak rata bahkan bisa tonggos. Hal ini tentu membuat gigi tidak bisa mengalami pertumbuhan gigi bayi yang sempurna.
- Si Kecil akan terdengar cadel saat mengucapkan huruf-huruf konsonan.
- Bentuk rahang jadi tidak ideal.
- Chengitis anguilar atau luka di sudut bibir yang terlihat kemerahan, pecah-pecah, serta menimbulkan nyeri.
- Paronokia atau cantengan. Ini adalah kondisi akar kuku yang terinfeksi akibat tekanan terus-menerus pada kuku yang diisap oleh Si Kecil.
- Crossbite atau kondisi di mana susunan gigi atas dan bawah berlawanan dari susunan yang semestinya. Kondisi ini membuat kemampuan menggigit Si Kecil lemah dan tidak selaras.
Tips Menghentikan Kebiasaan Si Kecil Mengisap Jempolnya Sendiri
Tidak semua bayi dan anak bisa menghentikan kebiasaan mengisap jempol secara mandiri. Oleh karenanya, Moms harus membantu Si Kecil menghentikan kebiasaan tersebut supaya tidak menimbulkan efek negatif.
Berikut ini ada beberapa tips yang bisa Moms lakukan dalam menghentikan kebiasaan Si Kecil mengisap jempolnya sendiri:
1. Cari Tahu Apa yang Menyebabkan Si Kecil Mengisap Jempolnya Sendiri
Si Kecil tidak akan mengisap jempolnya sendiri jika tanpa sebab-sebab tertentu. Untuk itu, ketahui apa yang menyebabkan ia mengisap jempolnya sendiri sebelum Moms menghentikan kebiasaan tersebut. Hal ini penting supaya Moms tahu apa cara yang cocok untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Misalnya: jika Si Kecil mengisap jempol karena lapar, Moms bisa mengatasinya dengan pemberian ASI dan MPASI secara teratur sesuai jadwal. Sementara itu, Moms bisa mengajak Si Kecil bermain jika ia mengisap jempol karena bosan.
2. Alihkan Perhatian Si Kecil
Moms bisa mengalihkan perhatian Si Kecil jika ia mulai mengisap jempolnya. Adapun caranya dengan mengajak Si Kecil bermain, berbicara, atau melakukan aktivitas menyenangkan lainnya.
Jika perlu, Moms bisa memakaikan Si Kecil sarung tangan. Cara ini bisa membuat Si Kecil tidak nyaman saat mengisap jempol, sehingga pelan-pelan ia pun akan menghentikan kebiasaan tersebut.
3. Berikan Pemahaman Soal Bahaya Mengisap Jempol
Jika Si Kecil sudah berusia sekitar 1-2 tahun, Moms bisa mulai memberikan pemahaman soal bahaya mengisap jempol. Pastikan Moms memberikan pemahaman tersebut dengan bahasa sederhana supaya ia bisa memahaminya. Misalnya: “Kalau kamu hisap jempol nanti kumannya akan bikin perut kamu sakit loh”.
4. Berikan Batasan Soal Waktu Untuk Mengisap Jempol
Walaupun sudah diberikan pemahaman soal bahaya mengisap jempol, Si Kecil mungkin belum bisa langsung berhenti kebiasaan tersebut. Tenang saja, hal ini bisa disiasati dengan memberikan batasan waktu untuk mengisap jempol.
Misalnya: hanya dengan memperbolehkan Si Kecil mengisap jempol pada waktu siang atau sore saja. Cara ini bisa membantu Si Kecil menghentikan kebiasaan mengisap jempol secara perlahan.
5. Berikan Apresiasi
Jika Si Kecil berhasil mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan mengisap jempol, Moms harus memberinya apresiasi. Apresiasi yang diberikan bisa berupa pujian maupun hadiah. Cara ini bisa membuat Si Kecil merasa diapresiasi dan semakin termotivasi untuk konsisten menghentikan kebiasaan mengisap jempol.
Itulah sejumlah tips menghentikan kebiasaan mengisap jempol pada Si Kecil. Semoga bisa Moms terapkan sehingga Si Kecil bisa menghentikan atau setidaknya mengurangi kebiasaan tersebut.
Selama merawat Si Kecil, pastikan Moms memenuhi setiap kebutuhan Si Kecil, mulai dari pakaian sampai popok bayi. Khusus untuk popok, Moms bisa memilih popok Merries Premium Pants.
Merries Premium Pants memiliki permukaan yang lembut sehingga Si Kecil nyaman sepanjang hari. Bagian pinggang popok Merries ini memiliki terowongan udara yang dapat melepaskan kelembaban pada kulit Si Kecil, sehingga kulit Si Kecil pun bebas bernapas. Daya serapnya pun tinggi sehingga kulit Si Kecil tetap kering, bahkan saat ia menyusui.
Bagian popok Merries ini juga sudah dilengkapi karet pinggang yang dapat diregangkan hingga 2,5 kali yang membuat Moms mudah memasangkan popok ini. Ada juga roll up tape yang membuat Moms dapat membuang popok ini dengan rapi dan higienis.
Merries Premium Pants juga dilengkapi dengan alarm penanda pipis berwarna kuning yang berubah menjadi biru jika popok sudah penuh. Adanya alarm tersebut membuat Moms tahu kapan harus mengganti popok Merries ini.
Popok Merries Premium Pants bisa didapatkan dengan klik link berikut ini!