Artikel ini berisi tentang:
- Berikan Makan Bergizi
- Ajarkan Si Kecil Bedakan Mana Rasa Lapar Asli dan Palsu
- Pastikan Si Kecil Makan Sambil Duduk
- Imbangi Dengan Aktivitas Fisik
Di usia pra-sekolah, Si Kecil sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, dari mulai fisik hingga kognitifnya. Ditambah dengan aktivitasnya yang mulai padat, tentu saja Si Kecil membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari sebelumnya.
Tapi bagaimana jika Si Kecil terus meminta makan, seolah dia tidak kenal rasa kenyang? Bagaimana cara mengatasinya?
Berikan Makan Bergizi
Jika nafsu makan Si Kecil sulit dikendalikan, hal pertama yang harus Moms lakukan adalah, melihat makanan seperti apa yang biasa dikonsumsinya. (oleh Dr. Sarah Brewer, pakar kesehatan anak, sekaligus penulis buku Extracted from Eat Well Stay Well).
Jika makanan tersebut termasuk golong karbohidrat sederhana, seperti nasi putih, roti putih dan lainnya, ini wajar. Mengingat makanan-makanan tersebut memang cepat membuat perut kenyang, tapi cepat juga membuat perut jadi lapar kembali karena langsung diserap tubuh.
Solusinya, berikan makanan yang bergizi, terutama makanan dengan serat tinggi, protein, dan golongan karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, sereal gandum, oatmeal, kacang-kacangan dan lainnya, yang cepat mengenyangkan, dan mampu mempertahankannya dalam waktu yang lama.
Sebagai rambahan, konsumsi juga makanan tinggi potasium, seperti alpukat dan pisang. Sama seperti golongan protein, serat dan karbohidrat kompleks, makanan mengandung potasium pun bisa diandalkan untuk membantu Si Kecil mengendalikan nafsu makannya.
Ajarkan Si Kecil Bedakan Mana Rasa Lapar Asli dan Palsu
Ada lapar yang memang merupakan kondisi alami saat tubuh benar-benar butuh asupan makanan, ada juga lapar yang disebabkan karena hal lainnya, seperti haus, bosan dan lainnya. (oleh dr. Joanna McMillan, PhD., ahli gizi, dan Peneliti Senior dari La Trobe University, Australia)
Lapar yang disebabkan karena hal lainnya inilah yang disebut lapar palsu atau false hunger. Secara umum, dr. Joanna McMillan menjelaskan jika lapar palsu umumnya bisa dilihat dari gejalanya, seperti tidak terdapat penurunan kondisi fisik (lemas), dan perut berbunyi.
Lapar palsu pun umumnya bisa langsung diatasi dengan cara mengonsumsi 1-2 gelas air putih, dan beberapa buah camilan. Hal ini berbeda dengan lapar asli yang tidak akan hilang meskipun Si Kecil minum banyak.
Nah, perbedaan lapar palsu dan lapar asli inilah yang harus Moms ajarkan pada Si Kecil. caranya, saat Si Kecil merengek minta makan, coba untuk memintanya minum segela air putih dan makan sekeping biskuit gandum. Tunggu selama 20 menit, jika dia merasa lapar kembali, mungkin Si Kecil memang butuh makan.
Pastikan Si Kecil Makan Sambil Duduk
Posisi makan ternyata berpengaruh kepada rasa kenyang lho Moms. Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan di tahun 2007 silam, dan diterbitkan dalam Journal of Academy of Nurition and Dietetics, yang menyebut jika makan sambil duduk terbukti lebih cepat mendatangkan rasa kenyang.
Dalam keterangannya, tim peneliti menjelaskan jika saat duduk, Si Kecil akan makan lebih santai. Mereka pun akan lebih fokus kepada makanan, dan mengunyah lebih sempurna. Kondisi inilah yang akan membuatnya merasa lebih cepat kenyang.
Selain itu, makan dengan cara duduk dan dikunyah lembut akan membuat proses kerja sistem pencernaan jadi semakin santai, sehingga makanan pun lebih lambat diserap tubuh. Imbasnya, Si Kecil akan merasa kenyang lebih lama.
Hal ini berbeda dengan makan sambil berdiri, berjalan, atau bahkan bermain. Kondisi ini akan mendorong Si Kecil untuk abai terhadap rasa kenyang. Selain itu, makan dengan posisi seperti ini pun bisa menyebabkan refluks asam lambung, dan heartburn.
Imbangi Dengan Aktivitas Fisik
Menurut American Academy of Pediatrics, isu tentang Si Kecil makan terus sebenarnya tidak perlu ditanggapi berlebihan, dengan syarat, Si Kecil mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, mencakup karbohidrat komplek, serat, vitamin, kalsium, protein, dan lemak baik.
Syarat yang kedua, Si Kecil harus aktif bergerak, baik itu lewat permainan yang membutuhkan olah tubuh, seperti berlari, mendorong mobil-mobilan, bermain sepak bola, loncat tinggi dan lainnya.
Alasannya, dengan aktif bergerak, kalori berlebih yang masuk ke dalam tubuh Si Kecil semuanya akan dibakar habis sebagai tenaga. Selain itu, aktif bergerak pun terkait dengan proses penyerapan nutrisi yang lebih maksimal, metabolisme yang lebih baik, dan tubuh yang lebih bugar.