Baik Moms maupun Dads pastinya setuju kalau tembok yang penuh dengan coretan crayon dan pensil warna adalah hal yang lumrah. Apalagi kalau pelakunya adalah si kecil yang sedang senang-senangnya mengeksplor peralatan gambar barunya. Dijamin dinding ruangan Moms dan Dads tidak akan bertahan lama kondisi polosnya. Dalam hitungan hari, dinding-dinding tadi akan terisi berbagai bentuk yang hanya si kecil yang tahu.
Sayangnya, kebiasaan si kecil yang satu ini sering kali memancing kekesalan Moms ataupun Dads. Entah karena itu alasan tak enak dipandang atau bahkan mengotori. Akhirnya, Moms atau Dads akan melarangnya. Padahal Moms perlu menyadari kalau corat-coret ini termasuk salah satu tahap penting dalam proses tumbuh kembangnya!
Memicu Perkembangan Motorik HalusMenurut Prof. Dr. S.C. Utami Munandar, Dipl-Psych. Seperti yang dilansir dari tabloidnova.com, kegiatan corat-coret ini ada kaitannya dengan perkembangan motorik halus anak, Moms. Motorik halus ini adalah hal yang diperlukan si kecil untuk nantinya menggambar, menulis, bahkan memegang peralatan makan sendiri sehingga gerakannya tidak kikuk ataupun canggung. Melalui corat-coret ini, si kecil akan belajar memegang peralatan yang dipakainya dengan lebih mantap, Moms.
Mengembangkan KreativitasMeskipun kelihatannya sederhana, kegiatan corat-coret ini sebenarnya adalah salah satu outlet bagi si kecil untuk mengekspresikan diri dan menuangkan apa yang dirasakan dan ada di pikirannya, Moms. Karena inilah seringkali menggambar dan melukis dianggap sebagai salah satu bentuk katarsis (pembersihan emosi dan kondisi psikis).
Jika kegiatan ini sering dilarang, disadari ataupun tidak, Moms baru saja menghambat kreativitas dan spontanitas si kecil. Karena itu, alih-alih melarang atau bahkan memarahinya karena “mengotori tembok”, Moms atau Dads bisa memujinya atau bahkan menunjukkan ketertarikan dengan hasil karyanya. Moms atau Dads bisa bertanya, “Wah, gambar apa itu, dek?”. Kemudian, biarkan si kecil menjelaskannya.
Tentunya pujian ini juga harus dibarengi dengan arahan dari Moms dan Dads agar si kecil mau mengalihkan corat-coretnya di media kertas. Jika perlu, sediakan drawing pad sendiri untuk si kecil menyalurkan kreativitasnya, Moms. Buku mewarnai juga bisa digunakan di sini.
Tapi untuk diperhatikan, Moms. Tidak semua alat gambar aman digunakan oleh si kecil. Jadi, pintar-pintarlah memilih crayon, pensil warna ataupun cat yang aman dan tidak beracun. Setelah itu, selalu awasi si kecil dalam penggunaannya. Karena meskipun produk yang dipilih dan digunakan sudah memiliki lisensi keamanan standar untuk si kecil, tetap ada beberapa hal yang mesti dicegah. Kemungkinan si kecil untuk melukai diri sendiri masih ada, Moms. Ingat! Si kecil masih dalam fase belajar dan antusias mencoba berbagai hal baru. Pengawasan dari Moms maupun Dads sangat penting di sini.
So, Moms... jangan larang si kecil ketika dia memutuskan berkreasi di atas permukaan tembok. Sebaliknya, bimbinglah dia agar kreativitasnya makin terarah. Siapa tahu si kecil adalah calon seniman yang sedang berusaha mengembangkan bakatnya!