Penuluran Aids dari ibu kepada anak adalah penyebab utama infeksi Aids pada anak yang berusia di bawah 15 tahun. Semenjak Aids menjadi pandemik dunia, setidaknya diperkirakan 5 juta anak di dunia telah terinfeksi Aids. Sebagian besar penderita tertular lewat penularan dari ibu.
Periode Perinatal
Wanita kadang tertular infeksi Aids lewati hubungan heteroseksual dengan suami yang terinfeksi atau lewat pemakaian obat. Meningkatkan infeksi Aids pada anak adalah karena penularan selama periode perinatal yaitu periode kehamilan, selama, dan sesudah melahirkan lewat ASI.
Penularan Dalam Kandungan
Penularan sejak dalam kandungan didiagnosis bila pemeriksaan virologis negatif selama 48 jam pertama sesudah bayi lahir. Kemudian tes minggu pertama hasilnya positif dan bayi tidak diberi ASI. Setelah kelahiran, bayi bisa tertular cairan vagina atau darah yang mengandung Aids lewat paparan virus yang ditelan oleh bayi di jalan lahir. Ibu hamil yang terinfeksi Aids, ditemukan virus di cairan vagina 21 % dari cairan aspirasi lambung pada bayi baru lahir. Besarnya paparan di jalan lahir dipengaruhi oleh kadar Aids di cairan vagina ibu, ulkus serviks, cara persalinan, infeksi cairan ketuban, luka di dinding vagina, persalinan prematur, ketuban pecah dini, penggunaan vakum, rendahnya kadar CD4, dan pemakaian elektrode pada kepala janin.
Penularan AIDS Lewat ASI
Penularan lewat ASI diketahui sebagai faktor penting penularan AIDS pasca kelahiran bayi dan meningkatkan resiko transmisi 2 kali lipat. Resiko penularan Aids lewat ASI mencapai 20%. Pasalnya ASI diketahui mengandung banyak HIV Aids dalam jumlah yang banyak. Konsentrasi sel yang diinfeksi Aids pada ibu yang terserang Aids adalah 1/104 sel. Partikel virus tersebut bisa ditemukan di komponen non sel dan sel ASI. Beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap resiko transmisi Aids lewat ASI di antaranya adalah luka pada puting, prematuritas, fungsi kekebalan tubuh bayi, dan luka di mulut bayi. Penelitian yang sudah dilakukan menyebutkan bahwa resiko transmisi Aids lewat ASI diperkirakan 3,2 / 100 anak tiap tahun. Kondisi penyakit ibu juga jadi pertimbangan karena ibu dengan Aids memiliki resiko kematian lebih tinggi dibandingkan yang tidak menyusui.