Artikel ini berisi tentang :
- Mencuci Tangan Harus Ditanamkan Sejak Dini
- Kapan Waktu Terbaik Mencuci Tangan?
- Cuci Tangan Minimal 40 detik
- Kebiasaan Kecil Tapi Berdampak Besar
Cuci tangan merupakan kebiasaan baik yang sangat mudah dilakukan, tapi masih banyak orang yang enggan melakukannya dengan baik. Kebanyakan orang masih mencuci tangan dengan cara yang kurang tepat sehingga kesehatan mereka pun dalam ancaman.
Mencuci Tangan Harus Ditanamkan Sejak Dini
Menurut data Riskesdas 2013, di Indonesia angka mencuci tangan di kalangan anggota rumah tangga di atas 10 tahun hanya berada di angka 47%. Tentunya ini menunjukkan jika di Indonesia masih banyak orangtua yang belum menerapkan kebiasaan mencuci tangan sejak dini.
Bagaimana dengan Mom, sudahkan menerapkan kebiasaan mencuci tangan sejak dini? Jika belum, yuk kita tanamkan kebiasaan mencuci tangan dengan beberapa trik berikut ini :
- Ajarkan cara mencuci tangan yang baik, yakni cuci tangan harus menggunakan sabun, dan dilakukan dalam waktu sekitar 40-60 menit.
- Buat kegiatan mencuci tangan jadi lebih menyenangkan dengan cara, membiarkan mereka bermain gelembung busa, atau menyediakan sabun cuci tangan dengan karakter anak-anak.
- Beri edukasi tentang manfaat cuci tangan, dan akibat jika tidak mencuci tangan. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
Yang paling penting dan harus dibiasakan adalah, Mom harus memberikan contoh. Ajak mereka mencuci tangan bersama, dengan begitu Si Kecil akan jadi lebih bersemangat.
Kapan Waktu Terbaik Mencuci Tangan?
Selama ini kita hanya akan mencuci tangan saat akan makan saja, dan itu pun dilakukan dengan cara yang kurang efektif (asal basah saja). Padahal, sejatinya ada beberapa waktu yang mewajibkan Mom untuk mengajak Si Kecil mencuci tangan, yakni :
- Sebelum makan, baik sarapan, makan siang dan makan malam. Ini wajib dilakukan, meskipun Si Kecil makan dengan menggunakan sendok.
- Setelah beraktivitas, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.
- Setelah melakukan kontak langsung dengan hewan.
- Setelah buang air besar
Selain itu, Mom pun wajib mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyusui Si Kecil, dan rutin menggunting kuku Si Kecil. (oleh dr Imran Agus Nurali SpKO, Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes)
Cuci Tangan Minimal 40 detik
Mencuci tangan tidak bisa dilakukan sembarangan, agar bersih menyeluruh, Mom wajib mengajarkan mencuci tangan dari mulai telapak tangan, punggung tangan hingga bagian sela-sela jari tangan. Durasinya pun jangan terlalu sebentar, minimal 40 detik.
Alasannya, 40 detik merupakan waktu terbaik agar sabun atau antiseptik yang digunakan untuk mencuci mampu membunuh bakteri hingga tuntas. ( oleh dr Anis Kurniawati, Sp. MK, ahli mikrobiologi, sekaligus ketua departemen Laboratorium Mikrobiologi FKUI, Jakarta)
Dengan demikian, dr Anis menjelaskan jika cuci tangan dengan menggunakan sabun merupakan salah satu cara paling sederhana untuk mengurangi terjadinya perpindahan mikroba penyebab penyakit, sekaligus melindungi diri kita dari sumber penyakit.
dr Ani pun mengingatkan jika bakteri dan kuman penyebab penyakit ada di mana saja, dari mulai gagang pintu, hingga benda-benda yang terlihat bersih. Maka dari itu, cuci tangan wajib dilakukan setiap hari, meskipun tangan terlihat masih bersih.
Kebiasaan Kecil Tapi Berdampak Besar
Kebiasaan mencuci tangan memang hal yang sangat sederhana, tapi dampak bagi tumbuh kembang Si Kecil cukup besar. Menurut data terbaru, kebiasaan mencuci tangan berperan penting dalam pencegahan stunting, dan mengatasi masalah gizi buruk.
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun cuci tangan efektif menurunkan risiko stunting (masalah pertumbuhan terkait kekurangan gizi) hingga 15%, dan menurunkan risiko diare hingga 45%. (oleh Dr. Atmarita, MPH, Ketua Bidang Ilmiah Persatuan Ahli Gizi Indonesia)
Dr. Atmarita menjelaskan jika yang terjadi secara berulang, terutama di periode 1000 hari pertama masa kehidupannya, berisiko menimbulkan gangguan asupan gizi. Nah, gangguan asupan gizi inilah yang kemudian menyebabkan Si Kecil berisiko mengalami stunting.
Sebagai catatan, angka stunting di Indonesia masih berada di angka 37%. Angka ini tergolong masih sangat tinggi, pasalnya WHO menerapkan standar stunting harus kurang dari 20%.